7 Kegilaan Rekayasa Teknologi pada Tubuh Manusia di Masa Depan – Saat ini perkembangan teknologi telah mencapai tahap yang begitu pesat bahkan ada kalanya menembus batasan batasan moral, terutama karena mengutak atik tubuh manusia beserta takdir yang tampaknya telah digariskan kepadanya oleh yang Mahakuasa.
Berikut ini adalah beberapa skenario yang cukup gila berkaitan dengan rekayasa genetik dan rekayasa tubuh manusia. Beberapa dari skenario itu telah mulai diujicoba pada manusia sementara yang lainnya masih dalam tahap penelitian.
Jika semua skenario ini berhasil dilakukan, maka akan terjadi berbagai pergeseran biologis pada spesis Homo Sapiens, dan manusia siap berevolusi lagi ke tahap yang lebih maju tidak dalam hitungan jutaan tetapi hanya dalam hitungan dekade!
1. Implan memori di otak
Pernakah kamu mengalami kesulitan untuk menghafal data dan fakta pelajaran dari gurumu? Pasti pernah kan? Tentu saja, sekuat apa pun daya hafal kita, kegiatan ini cukup membuat kita kerepotan. Di kepala kita mungkin tercetus ide liar, andai saja ada cara instan untuk membantu kita menghafal sebanyak mungkin data dan fakta tanpa harus menghafal.
Ternyata impian itu sudah mulai dirintis oleh para ilmuan lho, bahkan ada percobaan awal yang telah berhasil. Caranya adalah dengan mengimplankan chip memori ke dalam jaringan otak, sehingga data dan fakta apa pun yang ingin kita ingat tercetak secara masif dan instan di kepala kita. Terdengar cukup gila bukan?
Dilansir dari Newscientist.com, beberapa ilmuan baru-baru ini telah mengembangkan Implan otak “memory prosthesis” yang telah meningkatkan daya ingat manusia untuk pertama kalinya. Perangkat ini terdiri dari elektroda yang ditanamkan di otak, dan dirancang untuk meniru cara kita memproses ingatan secara alami, dan dapat meningkatkan kinerja tes ingatan hingga 30 persen.
2. Tubuh cyborg
Ketika kita menonton film-film science fiction tentang robotika, kita akan kagum dengan kekuatan robot yang tahan akan suhu ekstrem, tahan terhadap segala serangan senjata dan lain-lain. Mungkin beberapa orang membandingkan superioritas tubuh robot tersebut dengan tubuh manusia yang jauh lebih rapuh, cepat lelah, rentan terhadap luka dan cidera bahkan akan mengalami penurunan kualitas karena usia tua.
Para ilmuan memiliki skenario yang cukup gila di masa depan dengan mendesain proyek yang mengubah tubuh manusia dengan bahan-bahan yang lebih kuat dan liat, serta mengganti organ tubuh manusia yang rusat semudah mengganti suku cadang yang rusak pada kendaraan.
Seperti dilansir dari Cnn.com, para ilmuwan sedang mengerjakan usaha rekayasa jaringan futuristik untuk mengembangkan solusi yang lebih baik untuk organ yang rusak atau hilang. Caranya dengan membuat jaringan atau seluruh organ dengan menggunakan bahan yang cocok seperti nano silikon, dan menempatkannya sebagai bagian dari tubuh. Perangkat detektor atau indikator elektronik yang ditanam di dalam organ buatan itu dapat dengan mudah memberitahu penyakit yang muncul, tanda-tanda kelelahan dan peradangan, atau terganggunya proses metabolisme dan lain lain.
Kelompok ilmuwan lain telah bekerja untuk menumbuhkan organ lain di luar tubuh seperti jantung, paru-paru atau ginjal buatan. Mereka bahkan berharap bahwa suatu ketika seluruh bagian tubuh manusia dapat digantikan dengan bahan sintetis yang dapat diganti ketika rusak atau mengalami penurunan kinerja.
3. Transfer memori otak
Pernakah anda membayangkan bahwa suatu ketika ingatan dan pikiran seseorang dapat ditransfer ke otak orang lain atau bahkan ke sebuah superkomputer? Para ilmuan sedang memikirkan cara untuk mentransfer memori seorang manusia agar tidak hilang begitu saja dan dapat ditransfer ke pribadi lain atau bahkan dapat disimpan ke sebuah superkomputer.
Nampaknya impian ini terlalu mengada-ngada untuk ukuran zaman sekarang. Namun sebagaimana dilansir Futuretaleslab.com, pada tahun 2018, tim peneliti ilmu saraf telah berhasil mentransplantasikan ingatan antara organisme hidup dengan menyuntikkan kode genetik (RNA) dari donor ke penerima. Hanya saja Eksperimen ini baru diuji pada hewan, yakni siput laut California (Aplysia californica). Meskipun demikian, ini adalah tanda bahwa manusia pada akhirnya dapat mentransfer pengetahuan, pengalaman, dan memori jangka panjang (LTM) dari satu orang ke orang lain atau ke komunitas.
Namun, penelitian ini masih membutuhkan pendalaman lebih lanjut karena otak manusia jauh lebih kompleks. Sebagaimana dicatat oleh Sciencenews.org, gagasan Penulis fiksi ilmiah dan futuris bahwa ingatan seseorang mungkin ditransfer ke orang lain atau komputer masih harus dikaji lebih dalam, kata ahli saraf Eric Kandel, yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2000 untuk karyanya tentang ingatan. Kabel otak terlalu rumit dan rumit untuk ditiru secara tepat, dan para ilmuwan masih terus belajar tentang bagaimana ingatan dibuat, disimpan, dan diambil kembali.
4. Perencanaan genetik sebelum kelahiran: usaha membuat keturunan yang ideal
Beberapa orang mungkin berkhayal dapat menentukan sifat dan ciri-ciri bayinya. Bukan saja menentukan jenis kelaminnya tetapi juga ciri fisik dan sifatnya sekaligus, bahkan mungkin juga ingin menghilangkan penyakit turunan tertentu.
Walaupun nampaknya keinginan semacam itu mustahil dilakukan, sepertinya hal tersebut akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Sebagaimana dilansir dari Cnn.com, para ilmuan sedang mengembangkan teknik penyaringan genetik, dimana dapat dilakukan rekayasa terhadap embrio, sehingga memungkin pasangan suami istri dapat memilih sifat dan ciri-ciri bayi mereka; apakah memilih rambut cokelat atau pirang, bertubuh tinggi atau pendek, lucu atau pintar, perempuan atau laki-laki, dan bahkan dapat menentukan apakah mereka ingin bayi kutu buku yang cerdas.
Dengan kemajuan pesat dalam pengetahuan ilmiah tentang genom manusia dan kemampuan kita yang meningkat untuk memodifikasi dan mengubah gen, skenario “merancang” sifat dan kakter bayi mungkin saja terjadi dalam waktu dekat.
Teknik penyaringan genetik sudah digunakan, dimana embrio dapat dipilih berdasarkan jenis kelamin. Gen pembawa penyakit tertentu juga dapat dimusnahkan. Di masa depan kita mungkin juga dapat “menyembuhkan” penyakit genetik pada embrio dengan mengganti bagian DNA yang rusak dengan DNA yang sehat, dalam proses yang disebut terapi germ line. Teknik yang dikenal sebagai modifikasi genetik ini juga pat mengubah gen dalam sel telur, sel sperma atau embrio awal dan mampu menghasilkan perubahan gen pada janin.
Walaupun demikian, untuk saat ini, pengujian ini baru diuji pada embrio hewan, dann pengujian dan eksperimen langsung terhadap embrio manusia masih sangat terbatas karena akses eksperimen untuk embrio manusia masih ilegal untuk diujicoba.
5. Menghidupkan jenazah
Dari semua impian para ilmuan, mungkin menghidupkan kembali orang mati adalah salah satu ide yang paling gila. Namun nyatanya sudah ada beberapa penelitian dan usaha ke arah itu. Usaha untuk menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati pernah dilakukan oleh ilmuan Uni Soviet, Dr. Sergei Brukhonenko pada tahun 1940.
Seperti dicatat oleh Atlasobscura.com, Dr. Sergei menggunakan seeokor anjing yang sudah mati sebagai objek percobaan dan didokumentasikan pada sebuah film yang berjudul “Experiments in the Revival of Organisms.” Dr. Sergei mencoba menghidupkan kembali seluruh kepala (otak dan wajah) dari anjing yang telah mati, dengan memompa darah beroksigen melalui arteri, yang dilakukan dengan bantuan “autojektor”. Ketika alat tersebut menyuplai darah beroksigen ke otak, kepala bereaksi terhadap rangsangan seperti saat hidup, menggerakkan telinga ketika mendengar bunyi dalam jarak dekat, dan retina matanya bereaksi saat terkena pancaran sinar. Lidah anjing itu bahkan menjilat cairan yang dilumurkan pada hidungnya. Walaupun percobaan itu menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan, hal itu hanya berhasil beberapa menit saja dan tidak berlaku permanen.
Beberapa eksperismen serupa selalu berujung pada kegagalan. Oleh karena itu, para ilmuan mencoba skenario lain dengan membuat alat yang dapat menjaga agar tubuh manusia tidak hancur dalam waktu yang lama, sehingga ketika teknologi untuk menghidupkan orang mati telah ditemukan, tubuh-tubuh mati ini dapat dibantu untuk kembali hidup. Prosedur untuk membekukan jenazah ini disebut sebagai krionika.
Seperti dilansir dari Discovermagazine.com, Dennis Kowalski, presiden Cryonics Institut of Michigan, organisasi krionika terbesar di dunia menjelaskan bahwa ketika seseorang yang mengatur agar jenazahnya diawetkan secara krionika dinyatakan meninggal, tim medis mendinginkan tubuh dengan air es dan menjaga agar jaringan tubuh tetap teroksigenasi menggunakan CPR dan masker oksigen. Mereka memompa larutan vitrifikasi yang bekerja seperti antibeku untuk menjaga jaringan tubuh agar tidak berubah menjadi kristal es, dengan harapan meminimalkan kerusakan struktural. Kemudian, mereka perlahan mendinginkan tubuh hingga -320 derajad Faranheit di ruang uap nitrogen cair. Setelah cukup dingin, tubuh dipindahkan ke tangki nitrogen cair seperti termos, di mana ia akan tinggal di masa mendatang.
Jenazah akan menunggu di tangki ini sambil berharap bahwa teknologi medis masa depan mampu menghidupkannya kembali. Tidak ada yang tahu seperti apa teknologi itu, namun dugaan terbaik Kowalski adalah rekayasa jaringan dan nanoteknologi molekuler yang akan mampu memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak atau bahkan menghidupkan tubuh manusia itu sama sekali.