149 Pelabuhan Didorong Pasang Teknologi Canggih Biar Sekelas Dunia – Pemerintah tengah menggenjot peningkatan kinerja pelabuhan di Indonesia dengan menerapkan sistem berteknologi tinggi. Ada 149 pelabuhan yang akan didorong jadi smart dan green port agar bisa bersaing dikancah dunia.
“Ke depannya ada 149 pelabuhan akan kita dorong untuk memenuhi standard Green Port dan Smart Port, agar Pelabuhan Indonesia mampu bersaing dikancah internasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves), Luhut Binsar Pndjaitan dalam keterangan resmi, Kamis (29/12/2022).
1. Performa pelabuhan di Indonesia makin baik
Data IDSurvey menunjukkan, di 2022 ini Indonesia adalah satu satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar dengan performa pelabuhan yang baik berdasarkan median waktu tunggu kapal kontainer mencapai 24,9 jan,
Lebih lanjut, posisi Indonesia ini diatas negara maju lainnya seperti Italia, Perancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Kanada.
2. Pelabuhan yang terapkan teknologi tinggi bakal disertifikasi oleh IDSurvey
Saat ini, baru ada 10 pelabuhan yang telah menerapkan teknologi canggih, dan menerima sertifikasi Green Port. Adapun sertifikasi itu diperoleh dari assesmen yang dilakukan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo yang tergabung dalam holding BUMN jasa survei (IDSurvey).
Luhut mengatakan, sertifikasi pelabuhan sangatlah penting, terutama bagi Indonesia yang merupakan negara maritim.
“Pelabuhan memegang peranan penting di Indonesia yang merupakan negara maritim. Saat ini kita telah menyelesaikan proses assesmen untuk 10 pelabuhan,” ujar Luhut.
3. Assesmen pelabuhan melalui banyak tahap
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti mengatakan assesmen Green Port dilakukan secara digital, dan verifikasinya dilakukan secara hybrid.
“Saat ini monitoring Assesmen Green Port Tahun 2022 ini, telah menggunakan online dashboard yang digunakan untuk proses self-assessment Green Port yang lebih cepat dan akuntabel. Selanjutnya dilakukan proses verifikasi secara hybrid melalui penilaian ke pelabuhan-pelabuan oleh tim asesor,” ujar Nani.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama IDSurvey, Ari Sudono mengatakan assesmen Green Port dilakukan dengan memenuhi memenuhi peraturan peraturan berstandar Internasional seperti seperti PIANC, GPAS dan kearifan lokal Indonesia yaitu peraturan-peraturan terkait kepelabuhan, lingkungan, dan energi serta didukung oleh Personil yang telah tersertifikasi.
“Kami di IDSurvey sangat berkomitmen dalam memajukan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, dan sangat peduli terhadap isu-isu keberlanjutan. Saat ini IDSurvey memiliki tiga fokus utama, dan salah satunya adalah Green Economy,” ucap Ari.
Direktur Utama PT SUCOFINDO, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan assesmen Green Port dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek yaitu Aspek Manajemen, Aspek Teknis dan Aspek Digitalisasi. Aspek teknis meliputi tata kelola kawasan pelabuhan, K3, lingkungan, energi, perubahan iklim dan keanekaragaman hayati.
“Panduan Green Port SUCOFINDO telah terdaftar di Ditjen HAKI Kemenkumham pada 14 Agutus 2018, dengan nomor pendaftaran No. 000114247,” kata Mas Wigrantoro.
Pemerintah tengah menggenjot peningkatan kinerja pelabuhan di Indonesia dengan menerapkan sistem berteknologi tinggi. Ada 149 pelabuhan yang akan didorong jadi smart dan green port agar bisa bersaing dikancah dunia.
“Ke depannya ada 149 pelabuhan akan kita dorong untuk memenuhi standard Green Port dan Smart Port, agar Pelabuhan Indonesia mampu bersaing dikancah internasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves), Luhut Binsar Pndjaitan dalam keterangan resmi, Kamis (29/12/2022).
1. Performa pelabuhan di Indonesia makin baik
Data IDSurvey menunjukkan, di 2022 ini Indonesia adalah satu satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar dengan performa pelabuhan yang baik berdasarkan median waktu tunggu kapal kontainer mencapai 24,9 jan,
Lebih lanjut, posisi Indonesia ini diatas negara maju lainnya seperti Italia, Perancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Kanada.
2. Pelabuhan yang terapkan teknologi tinggi bakal disertifikasi oleh IDSurvey
Saat ini, baru ada 10 pelabuhan yang telah menerapkan teknologi canggih, dan menerima sertifikasi Green Port. Adapun sertifikasi itu diperoleh dari assesmen yang dilakukan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo yang tergabung dalam holding BUMN jasa survei (IDSurvey).
Luhut mengatakan, sertifikasi pelabuhan sangatlah penting, terutama bagi Indonesia yang merupakan negara maritim.
“Pelabuhan memegang peranan penting di Indonesia yang merupakan negara maritim. Saat ini kita telah menyelesaikan proses assesmen untuk 10 pelabuhan,” ujar Luhut.
3. Assesmen pelabuhan melalui banyak tahap
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti mengatakan assesmen Green Port dilakukan secara digital, dan verifikasinya dilakukan secara hybrid.
“Saat ini monitoring Assesmen Green Port Tahun 2022 ini, telah menggunakan online dashboard yang digunakan untuk proses self-assessment Green Port yang lebih cepat dan akuntabel. Selanjutnya dilakukan proses verifikasi secara hybrid melalui penilaian ke pelabuhan-pelabuan oleh tim asesor,” ujar Nani.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama IDSurvey, Ari Sudono mengatakan assesmen Green Port dilakukan dengan memenuhi memenuhi peraturan peraturan berstandar Internasional seperti seperti PIANC, GPAS dan kearifan lokal Indonesia yaitu peraturan-peraturan terkait kepelabuhan, lingkungan, dan energi serta didukung oleh Personil yang telah tersertifikasi.
“Kami di IDSurvey sangat berkomitmen dalam memajukan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, dan sangat peduli terhadap isu-isu keberlanjutan. Saat ini IDSurvey memiliki tiga fokus utama, dan salah satunya adalah Green Economy,” ucap Ari.
Direktur Utama PT SUCOFINDO, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan assesmen Green Port dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek yaitu Aspek Manajemen, Aspek Teknis dan Aspek Digitalisasi. Aspek teknis meliputi tata kelola kawasan pelabuhan, K3, lingkungan, energi, perubahan iklim dan keanekaragaman hayati.
“Panduan Green Port SUCOFINDO telah terdaftar di Ditjen HAKI Kemenkumham pada 14 Agutus 2018, dengan nomor pendaftaran No. 000114247,” kata Mas Wigrantoro.