Mengenal Teknologi ECG, Pengukur Aktivitas Listrik pada – Teknologi di bidang kesehatan semakin maju dari hari ke hari. Kini, ada teknologi bernama elektrokardiogram (ECG) yang digunakan untuk memeriksa fungsi jantung kita. ECG bisa mengukur aktivitas listrik pada jantung dan bisa mendeteksi apabila ada aktivitas jantung yang tidak normal.
Seperti apa teknologi ECG ini dan bagaimana penerapannya di bidang medis? Dan bagaimana dengan teknologi ECG yang ada dalam smartwatch? Find the answer here!
1. Fungsi utamanya adalah mengukur dan mencatat aktivitas listrik pada jantung
Sebelum beranjak lebih jauh, mari mengenal fungsi utama dari elektrokardiogram (ECG). ECG dipakai untuk mengukur dan mencatat aktivitas listrik yang melewati jantung. Data ini bisa dipakai sebagai acuan untuk dokter. Nantinya, dokter akan menentukan apakah aktivitas listrik ini normal atau tidak, jelas laman Heart and Stroke Foundation.
2. Direkomendasikan untuk penderita aritmia dan penyakit jantung lainnya
Siapa pun bisa memakai ECG untuk mengukur aktivitas jantung. Namun, ECG lebih direkomendasikan untuk penderita aritmia, nyeri dada atau jantung berdebar. Ini karena ECG bisa mendeteksi detak jantung yang abnormal atau iregular. ECG bisa digunakan sebagai langkah antisipasi sebelum kondisi jantung semakin buruk.
3. Beginilah cara melakukan tes ECG secara konvensional
Ingin tahu seperti apa prosedur tes ECG konvensional? Tes ECG dilakukan dengan menempelkan sekitar 12-15 elektroda pada dada, lengan hingga kaki. Sensor pada bantalan elektroda akan mendeteksi aktivitas listrik pada jantung. Tes ini dilakukan dengan berbaring, tidak menyakitkan dan hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit.
4. Sekarang teknologi ECG ditanamkan pada smartwatch!
Kini, teknologi ECG hadir dalam smartwatch terbaru! Teknologi ECG tersedia pada Apple Watch Series 4 dan Withings Move ECG. Nantinya, Amazfit Verge 2 akan menyusul dengan teknologi ECG! Detak jantung kita akan secara rutin tercatat dan data ini bisa ditransfer ke aplikasi kesehatan di gadget-mu! Kita bisa memantau detak jantung setiap saat, deh!
5. Namun, bukan berarti teknologi ECG pada smartwatch bisa menggantikan tes ECG konvensional, ya!
Perlu diingat bahwa teknologi ECG yang ditanamkan dalam smartwatch adalah versi yang paling sederhana. Oleh karena itu, teknologi ini tidak bertujuan untuk menggantikan tes ECG medis yang lebih profesional. Meski bisa membantu melacak detak jantung setiap saat, selalu konsultasikan kondisi jantung kita dengan dokter, ya!
Nah, itulah teknologi ECG yang baru-baru ini ditanamkan dalam smartwatch. Apakah kamu tertarik untuk membeli smartwatch dengan teknologi ECG?
Elektrokardiogram atau EKG adalah tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik (elektrokardiograf). Alat ini menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau. Prosedur ini tergolong aman, cepat, dan tidak menyakitkan karena dilakukan tanpa pengaliran arus listrik dan tanpa sayatan (noninvasif).
EKG dilakukan jika kamu mengalami gejala penyakit jantung, seperti nyeri dada, sulit bernapas, cepat lelah, badan lemas, jantung berdebar, dan gangguan irama jantung (takikardia maupun bradikardia). Tes ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang berkaitan dengan jantung, seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, gangguan elektrolit, keracunan dan efek samping obat, serta evaluasi efektivitas dari alat pacu jantung yang digunakan.
Efek samping EKG berupa reaksi alergi pada kulit akibat elektrode yang ditempel pada tubuh. Rasa nyeri akan timbul saat elektrode dicabut setelah pemeriksaan EKG selesai dilakukan.
Kelainan jantung yang hilang timbul terkadang sulit dideteksi hanya dengan pemeriksaan EKG. Pada kasus ini, kelainan jantung dideteksi dengan pemeriksaan aktivitas listrik jantung yang sedikit berbeda dengan pemeriksaan EKG standar, yaitu:
Tes stres atau EKG treadmill. Kamu melakukan tes ini sambil menggunakan treadmill atau mengayuh sepeda statis.
Holter monitor. Alat ini dikalungkan di leher sambil elektrode ditempelkan di dada. Selama elektrode dan alat holter monitor dalam keadaan kering, kamu bisa tetap beraktivitas sambil pemeriksaan berlangsung karena alat ini mampu merekam EKG secara berkelanjutan, setidaknya selama 1–2 hari.
Kamu perlu melakukan pemeriksaan EKG bila berisiko terkena penyakit jantung karena ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Kondisi lain yang membutuhkan pemeriksaan EKG adalah perokok aktif, orang dengan obesitas, pengidap diabetes, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.
Pemeriksaan EKG juga dibutuhkan jika kamu mengalami gejala sebagai berikut:
- Sakit pada dada.
- Sesak napas.
- Pusing.
- Pingsan mendadak.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi).
Pemeriksaan EKG sering dilakukan untuk memantau kesehatan orang yang telah didiagnosis dengan masalah jantung, untuk membantu menilai alat pacu jantung buatan, atau untuk memantau efek obat tertentu pada jantung.
Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan EKG karena pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada keadaan gawat darurat. EKG dilakukan untuk mendeteksi serangan jantung dan mengetahui kondisi jantung yang menyertai penyakit lainnya. Jika pemeriksaan ini direncanakan, kamu dianjurkan menghindari pemakaian losion, minyak, atau bedak pada tubuh (khususnya area dada).
Hal ini bisa menyulitkan penempelan elektrode pada tubuh. Pastikan dokter mengetahui riwayat konsumsi obat-obatan dan suplemen yang pernah dan sedang dikonsumsi.
EKG berlangsung singkat, hanya sekitar 5–8 menit. Kamu akan diminta melepas pakaian atas dan aksesori yang ada dalam kantung pakaian sebelum pemeriksaan dilakukan. Saat pemeriksaan berlangsung, elektrode ditempelkan di dada, lengan, dan tungkai.
Elektrode yang dipasang biasanya berjumlah 10 atau 12 buah, berbahan plastik, dan berukuran kecil. Tiap kabel elektrode tersambung ke mesin EKG untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung. Dokter akan menginterpretasi hasil pemeriksaan yang ada di layar pemantau, kemudian hasilnya dicetak pada kertas.
Kamu bisa beraktivitas seperti biasa setelah EKG dilakukan, kecuali jika hasil pemeriksaan abnormal. Pada kasus ini, aktivitas tertentu akan dibatasi sesuai dengan penyakit yang diidap. Hasil dari rekaman EKG bisa didiskusikan dengan dokter, atau kamu bisa membuat janji kembali untuk membahasnya. Informasi yang bisa didapat dari pemeriksaan EKG antara lain denyut jantung, irama jantung, perubahan struktur otot jantung, dan suplai oksigen untuk jantung. Pemeriksaan lanjutan dilakukan sesuai hasil temuan dari EKG.