Lewat Cerita, Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB Kenalkan Mikroplastik – Ditengah meningkatnya kesadaran global tentang dampak negatif mikroplastik terhadap laut, sejumlah mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (FPIK) berkolaborasi dengan Komunitas Asa Konservasi (Asarasi) turut ambil peran dala kegiatan edukasi mengenal mikroplastik kepada anak anak Siut Gede, Bogor beberapa waktu lalu.
Sejumlah mahasiswa IPB University tersebut antara lain Juan Al Kautsar, Naufal Faizul, Qudsi Athiyyah, Alfina Damayanti dan Ananda Satria.
“Sesuatu hal yang baru bagi kami mengikuti kegiatan dan menjadi fasilitator edukasi mengenai mikroplastik. Menjadi tantangan tersendiri karena mengenalkan sesuatu hal yang tidak terlihat oleh mata kepada anak anak kecil,” ujar Qudsi, salah satu mahasiswa ITK yang terlibat.
Kegiatan edukasi ini menggunakan pendekatan unik dengan bercerita dari buku anak. Berjudul ‘
Miko Si Mikroplastik’, buku ini mengisahkan petualangan Miko, sebuah mikroplastik yang terombang ambing di laut. Buku ini memberikan gambaran tentang proses terbentuknya mikroplastik; ukuran dan bentuk mikroplastik; dan proses yang terjadi pada mikroplastik selama di laut hingga mencapai tubuh makhluk hidup. Cerita ini menggabungkan unsur petualangan dan imajinasi, sambil menyampaikan kampanye untuk menjaga lingkungan melalui mengurangi penggunaan plastik.
Pemahaman yang menyenangkan dan inspiratif lainnya dilakukan dengan praktik sederhana melihat mikroplastik secara langsung menggunakan mikroskop digital. Dengan menyambungkan mikroskop digital ke laptop atau ponsel yang telah terinstall software khusus, anak-anak Situ Gede dapat melihat secara langsung sampel mikroplastik yang banyak ditemukan di laut.
“Kami banyak belajar dari Asarasi terkait metode pendekatan kepada anak Asarasi selalu mengutamakan suasana yang menggembirakan dengan musik di dalamnya seperti teatrikal, permainan seru dan buku modul penuh warna,” tambah Qudsi.
Selain dengan Asarasi, kegiatan edukasi ini juga berkolaborasi dengan Komunitas Barudak Situ dan juga stakeholder Situ Gede, yaitu Giri Marhara.
“Kegiatan edukasi bersama kakak-kakak Asarasi dan Barudak Situ betul-betul memperkuat landasan keilmuan bagi anak-anak yang memang sering berkegiatan clean-up di Situ Gede ini. Mereka jadi tahu apa saja efek dari sampah plastik ke lingkungan yang tak kasat mata atau mikroplastik,” tandas Giri.
Giri berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan dapat menularkan virus-virus kesadaran lingkungan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Situ Gede.
“Yuk bareng-bareng kita urus dan jaga lingkungan situ. Jaga Situ! Jaga Bumi!” pungkas Giri.
Ketua Departemen ITK IPB University, Dr Syamsul Bahri Agus berharap gagasan kreatif ini dapat menjadi pembelajaran yang efektif dan menarik bagi anak-anak sehingga pendidikan tentang mikroplastik dapat ditanamkan sejak dini.
“Melalui buku cerita yang menarik, anak-anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan mengembangkan cinta terhadap alam, khususnya laut. Dengan demikian, ke depannya laut kita akan tetap lestari,” tutup Dr Syamsul.
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University kerja sama dengan Marine Science and Technology Diving School gelar Pelatihan Keprofesian di bidang Hidrobiologi Laut dengan kegiatan sertifikasi selam SSI Open Water Diver, di Pulau Pramuka mulai 7-8 Mei 2022.
Melansir dari laman IPB, Selasa (17/5/2022), pelatihan keprofesian bertema “Scientific Diving: Open Water Diver and Coral Disease Training” ini diikuti 12 peserta dari mahasiswa aktif Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University.
Kegiatan dibagi dalam beberapa sesi termasuk LKK (Latihan Keterampilan Kolam) dan PAP (Pengetahuan Akademis Penyelaman).
Selain itu, ada sesi penyelaman di perairan terbuka di Pulau Pramuka.
Pelatihan ini dihadiri Dr. Beginer Subhan, dosen IPB University dari departemen ITK sebagai instruktur selam dari Marine Science and Technology Diving School (MSTDS).
Marine Science and Technology Diving School merupakan salah satu afiliasi pusat pelatihan sebagai official partner diving school dan classified diving center dari Scuba Schools International (SSI).
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University kerja sama dengan Marine Science and Technology Diving School gelar Pelatihan Keprofesian di bidang Hidrobiologi Laut dengan kegiatan sertifikasi selam SSI Open Water Diver, di Pulau Pramuka mulai 7-8 Mei 2022.
Melansir dari laman IPB, Selasa (17/5/2022), pelatihan keprofesian bertema “Scientific Diving: Open Water Diver and Coral Disease Training” ini diikuti 12 peserta dari mahasiswa aktif Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University.
Kegiatan dibagi dalam beberapa sesi termasuk LKK (Latihan Keterampilan Kolam) dan PAP (Pengetahuan Akademis Penyelaman).
Selain itu, ada sesi penyelaman di perairan terbuka di Pulau Pramuka.
Pelatihan ini dihadiri Dr. Beginer Subhan, dosen IPB University dari departemen ITK sebagai instruktur selam dari Marine Science and Technology Diving School (MSTDS).
Marine Science and Technology Diving School merupakan salah satu afiliasi pusat pelatihan sebagai official partner diving school dan classified diving center dari Scuba Schools International (SSI).
Dosen itu juga menambahkan soal menyelam yang belum tentu bisa dilakukan semua orang, butuh skill yang memadai.
“Dengan mengambil sertifikasi selam ini, semoga bisa jadi peluang yang berkualitas buat mahasiswa untuk berkarir di bidang kelautan,” tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan, Marsha menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat buat lo yang penasaran bagaimana rasanya melihat permukaan bawah laut.
Ia juga berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, gue bisa belajar lebih dalam soal penyelaman dan bisa langsung dipraktekin,” ungkap Marsha dengan antusias.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Departemen ITK FPIK IPB University, Dr. Syamsul Bahri Agus mengungkapkan, Departemen ITK IPB University berupaya mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengeksplorasi sumber daya laut.
Ia juga menyebut bahwa skill menyelam merupakan salah satu skill yang istimewa, sebab menyelam di laut akan menjumpai banyak sekali tantangan seperti arus dan gelombang.
Dr. Syamsul juga mengingatkan, skill menyelam ini bisa jadi pilihan lapangan pekerjaan buat generasi muda.
“Kedepannya, dengan punya skill menyelam, jadi punya prospek bagus bagi mahasiswa yang ingin serius mengembangkan karirnya di bidang eksplorasi laut,” pungkas Dr. Syamsul.