Teknologi Sarana Belajar di Masa Kini – Pendidikan selalu menjadi hal yang penting dalam proses mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, nilai nilai, dan sikap yang diperlukan untuk mempersiapkan individu yang berkompeten dan berdaya saing.
Kesadaran bahwa pendidikan begitu penting dan kewajiban menuntut ilmu menjadi penyemangat bagi diriku agar terus menuntut ilmu dengan sungguh sungguh. Peran orang tua sangatlah penting dalam proses belajarku, mereka lah guru pertama bagi ku yang selalu menyemati dan mendukungku.
Setiap pagi suara Ibu yang kudengar memanggil namaku agar segera bangun dari lelapnya tidurku. Aku segera beranjak dari kasur dan bersiap siap berangkat ke sekolah. Setelah aku selesai bersiap siap, Ayahku sudah menunggu diatas kendaraan roda dua miliknya telah siap mengantarku sampai ke depan gerbang sekolah. Aku selalu diantar oleh ayahku dan pulang sekolah dengan menaiki kendaraan umum.
Di bangku sekolah dasar, pengetahuan yang aku dapatkan di sekolah hanya berdasarkan apa yang telah guru ajar dan jelaskan selama berada di sekolah. Aku hanya mengenal dan belajar menggunakan buku tanpa ada media digital yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang lain.
Saat duduk di bangku sekolah menengah teknologi semakin berkembang, internet sudah banyak digunakan di kalangan masyarakat. Aku menjadi salah satu pengguna kemajuan teknologi tersebut. Aku memiliki handphone untuk memudahkan mendapatkan informasi serta komunikasi dan mencari sumber pengetahuan tambahan. Di sekolah pun teknologi ini dimanfaatkan seperti melakukan pencarian di Google untuk mendapatkan materi tambahan selain menggunakan buku pelajaran.
Kondisi belajar berubah saat aku duduk di pertengahan kelas 2 sekolah menengah atas. Dengan kemajuan teknologi yang semakin signifikan beberapa tahun terakhir, cara belajar dan mengajar mengalami perubahan. Kebiasaan menuntut ilmu yang telah aku alami sebelumnya mengalami perubahan yang sangat drastis akibat adanya pandemi Covid-19.
Aku tidak pernah mengira bahwa akan terjadi hal seperti ini. Bangun tidur lalu bersiap-siap berangkat menuju sekolah di pagi hari berubah menjadi menyiapkan laptop atau ponsel yang terhubung internet untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh secara daring. Aku hanya perlu duduk dan menyimak apa yang telah guru jelaskan tanpa harus keluar rumah. Sungguh perubahan yang sangat luar biasa bagiku.
Dengan adanya perubahan akibat pandemi tersebut, berbagai macam sumber belajar lebih bervariasi dan lebih banyak lagi, seperti e-book, animasi, tutorial, e-learning, dan video pembelajaran yang disiapkan oleh pengajar diunggah melalui media sosial. Semua itu dapat diakses oleh aku maupun siswa lain kapan saja dan di mana saja.
Tidak hanya para pengajar yang memanfaatkan media sosial untuk bahan mengajar, tetapi kami pun para siswa memanfaatkan media tersebut untuk mengunggah hasil latihan yang telah kami kerjakan. Hingga saat ini aku telah duduk di bangku kuliah sistem belajar secara daring sudah menjadi hal yang biasa dalam proses belajarku.
Pendidikan terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan masyarakat dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi. Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas, aksesibilitas, dan efektivitas pendidikan. Kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pendidikan dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Salah satu peran AI dalam konteks pendidikan yaitu digunakan untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang adaptif, di mana materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan pemahaman atau kebutuhan siswa. Selain itu, kemudahan dalam proses belajar secara daring yang selama ini aku gunakan merupakan berkat kehadiran AI.
Dengan kemajuan teknologi, kemudahan pembelajaran yang bisa dilakukan secara mandiri di bidang pendidikan tidak bisa menggantikan peran seorang tenaga pengajar dalam mengajarkan pendidikan moral dan pengembangan pribadi kami. Peran seorang guru mempertimbangkan ketersediaan alat, kondisi dan lingkungan siswa sangat penting agar hasil belajar yang kami dapatkan maksimal.
Teknologi telah membawa banyak perubahan dalam dunia pendidikan. Aku mendapatkan materi dari berbagai sumber dan media dengan mudah, belajar secara daring, serta dapat menggunakan berbagai macam aplikasi dan perangkat lunak. Namun, baik belajar secara daring maupun luring tidak menghambat semangatku dalam menuntut ilmu.
Belum lama, pada akhir tahun 2021, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) digelar, kini kembali dialihkan menjadi pembelajaran daring, seiring melonjaknya angka penyebaran kasus Covid–19. Pandemi memang belum usai, tetapi kegiatan masyarakat khususnya pembelajaran di sekolah harus tetap berlangsung. Berbagai pihak bahu membahu untuk terus menggerakkan upaya pemulihan pasca pandemi.
Sejalan dengan visi Presidensi G20 Indonesia, Recover Together, Recover Stronger, Pulih Bersama, Bangkit Perkasa, seperti disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam agenda Kick Off G20 on Education and Culture di Jakarta (9/2/2022).
Terdapat empat isu utama yang akan dibahas dalam forum G20 yaitu Kualitas Pendidikan untuk Semua (Universal Quality Education), Teknologi Digital dalam Pendidikan (Digital Technologies in Education), Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnership), serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca Pandemi Covid–19 (The Future of Work Post Covid-19).
Pandemi membawa perubahan cepat di berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan, sehingga memaksa semua orang untuk belajar adaptif, salah satunya melalui instrumen teknologi digital. Terdapat akselerasi yang luar biasa dalam pemanfaatan teknologi digital di dunia pendidikan pada masa pandemi. Untuk itulah, teknologi diangkat sebagai salah satu isu prioritas dalam forum G20 on Education and Culture Tahun 2022.
Teknologi digital dalam pendidikan tidak hanya tentang kontribusi fisik teknologi sebagai alat bantu pembelajaran (learning tools) melainkan konsep multidimensional, seperti mengutip salah satu definisi teknologi pembelajaran menurut Association for Educational Communications and Technology, yaitu: educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources, (AECT, 2004). Teknologi Pendidikan adalah studi dan praktik etis dalam upaya memfasilitasi belajar serta meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat.
Teknologi diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial di bidang pendidikan. Sebab, salah satu dampak pandemi adalah tentang ketimpangan akses pendidikan berkualitas yang semakin lebar. Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran? Sebut saja penggunaan e-learning misalnya, sebenarnya merupakan representasi pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran.
Ada banyak platform dan ragam teknologi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru sesuai dengan kebutuhan belajar. Guru dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar berbasis teknologi digital yang sudah ada atau tersedia maupun mengembangkannya sendiri secara khusus.
Berikut adalah beberapa ragam teknologi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah, antara lain yaitu: Portal Rumah Belajar, Televisi Edukasi, Radio Suara Edukasi, Akun Pembelajaran (Belajar.id), dan lain sebagainya.