Saham Rakyat Hadirkan Teknologi Edukasi Saham Untuk Masyarakat – Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum paham mengenai investasi saham. Karena itulah, Saham Rakyat hadir menjadi wadah pintu masuknya masyarakat ke dalam dunia investasi saham yang baik dan benar.
“Saham Rakyat memiliki misi untuk memudahkan masyarakat awam dalam mendapatkan edukasi terkait saham,” kata Kevin di Nutrihub, Bandung, Sabtu (3/12/2022).
Kevin menjelaskan, Saham Rakyat Berawal dari sebuah komunitas Saham Rakyat disambut dengan antusias oleh berbagai kalagan di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya yang begitu pesat dan signifikan, diawal tahun 2022 Saham Rakyat by Samuel Sekuritas bertransformasi menjadi sebuah platform ” Belanja Saham” pertama di Indonesia.
“Kegiatan kita dari dulu itu memberikan sharing session ataupun edukasi, dulu waktu pandemi kan via zoom dan kita tetap melakukan ini, sekalipun berubah menjadi aplikasi jual beli, kita tidak pernah lupakan” papar kevin yang menetapkan tagline-nya “Dari Rakyat jadi Konglomerat”.
Makanya, Saham Rakyat ini menjadi wadah, pintu masuknya rakyat Indonesia ke dalam dunia investasi saham yang baik dan benar.
“Wajar, pertama, karena kalau dilihat dari sisi aplikasinya sendiri, memang bentuk aplikasinya sendiri kurang familiar dengan masyarakat. Makanya, kita di saham paket, kita mencoba untuk men-simplify saham ini supaya sedehana dan bisa mudah dimengerti, ”ulasnya. Kemudian, lanjut Kevin, tetap pintu masuk utamanya dari edukasi.
Salah satu contoh kongkret, Saham Rakyat menyelenggarakan edukasi masyarakat secara gratis dan diadakan tiga kali seminggu. Secara online sebanyak dua kali dan temu muka satu kali setiap akhir pekan, baik di Jakarta ataupun di kota-kota lain.
“Yang rutin kita memang adakan di Jakarta, tetapi kalau ada undangan, ada event, kita hadir juga. Saham Rakyat ini masih baru, bisa dibilang masih bayi dan menjadikan aplikasi jual belinya pada bulan Februari 2022,” terang Kevin yang telah memiliki registered technical analist dan menjadi broker saham sejak 2008.
Menurutnya, selama ini pandangan orang-orang, saham itu mainannya orang-orang berdasi. Orang yang punya uang. Padahal sekarang, dari sisi Bursa Efek sendiri sudah mengijinkan semua orang berpartisipasi bahkan dengan modal rendah sekalipun.
“Dari sisi minimum pembelian saham dulu di zaman saya pertama kali belajar, 1 lot itu, minimum beli 500 lembar. Sekarang, dari Bursa sendiri pun sudah membuat jadi 100 lembar. Berarti makin menjangkau masyarakat,” urainya.
Setelah meluncur awal tahun ini, platform trading saham berbasis komunitas Saham Rakyat, mengklaim mengalami traksi yang positif secara organik dengan bertambahnya jumlah pengguna. Berdasarkan informasi di Google Play, saat ini aplikasi tersebut telah diunduh 50 ribu+ pengguna.
Kepada DailySocial.id, Founder & CEO Saham Rakyat Kevin Hendrawan mengungkapkan, sesuai dengan misi awal mereka, aplikasi Saham Rakyat ingin fokus memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang manfaat investasi saham. Caranya dengan mengedepankan layanan yang user friendly sehingga mudah untuk diakses.
Bukan hanya generasi muda, Saham Rakyat turut menargetkan segmen pengguna yang lebih luas, seperti kalangan ibu-ibu muda yang mulai banyak memiliki minat besar untuk berinvestasi di saham.
“Setelah kita meluncur awal tahun ini traksi kita bagus dan kebanyakan datang secara organik. Banyak pengguna kita yang datang dari komunitas kemudian menjadi active trader,” kata Kevin.
Luncurkan aplikasi versi Pro
Setelah sebelumnya merilis aplikasi dalam versi Lite, kini untuk memberikan fitur dan layanan yang menyeluruh, Saham Rakyat merilis aplikasi versi Pro. Masih dalam platform yang sama, bagi pengguna yang sudah memahami benar apa itu investasi saham dan semua pendukungnya, bisa memanfaatkan versi Pro ini.
Bagi mereka yang masuk dalam kategori pakar atau profesional dan ingin melakukan kalkulasi atau perencanaan lebih mendalam terkait dengan jual-beli saham, versi Pro dapat menjadi ideal untuk digunakan.
Layanan wealthtech versi premium ini sebelumnya telah dirilis sejumlah pengembang, di antaranya Bibit, Bareksa, hingga Moduit. Targetnya memang kepada investor ritel profesional dengan nilai aset yang besar.
“Aplikasi kita sederhana, tinggal menggeser toggle di bagian pengaturan profil untuk berpindah versi. Investasi saham adalah pasar yang kerap mengalami perubahan dengan cepat, untuk itu dibutuhkan eksekusi dengan cepat ketika nilai saham sedang naik,” kata Kevin.
Salah satu fitur yang juga masih menjadi pilihan pengguna adalah Group Chat. Fitur ini masih menjadi pilihan pengguna yang kebanyakan adalah komunitas untuk saling berkomunikasi, berbagi informasi dan kegiatan lainnya secara online. Group Chat adalah ruang diskusi terbuka di mana pengguna dapat bertanya dan dijawab langsung oleh analis keuangan Saham Rakyat dan edukasi webinar seputar analisa saham.
Melalui PT Samuel Sekuritas Indonesia yang sudah memiliki izin dari OJK, Saham Rakyat juga didukung oleh Kaesang Pangarep, putra dari Presiden Joko Widodo sebagai Brand Ambassador.
Diminati ibu-ibu muda
Selain di Jabodetabek saat ini pengguna Saham Rakyat juga sudah tersebar hingga ke Sumatera, Kalimantan, sampai Sulawesi. Jika pada awalnya mereka ingin menarik lebih banyak pengguna dari generasi muda, kini secara tidak sengaja perusahaan menemukan kalangan baru yang menjadi strategis untuk didekati yaitu ibu-ibu muda.
Berawal dari edukasi di media sosial tentang keamanan melakukan investasi dan terhindar dari investasi bodong, kini Saham Rakyat telah memiliki active trader dari kalangan ibu-ibu muda.
“Saat ini sudah ada ibu-ibu muda yang berusia sekitar 35-45 tahun melakukan active trading di Saham Rakyat. Mereka sangat aktif dan cukup menguasai soal trading. Mereka menemukan Saham Rakyat melalui media sosial, setelah kita lakukan pendekatan akhirnya sekarang mereka menjadi pengguna kami,” kata Kevin
Secara keseluruhan aplikasi Saham Rakyat sudah diunduh oleh 100 ribu pengguna, terdapat sekitar 70 ribu active trader di Saham rakyat saat ini. Tahun depan perusahaan memiliki target untuk menambah 1 juta active trader di Saham Rakyat. Sebagai platform yang berfungsi layaknya sebagai broker saham secara online, Saham Rakyat menyediakan sekitar 800 emiten atau perusahaan publik untuk pengguna mereka.
“Karena kita sebagai trading platform maka posisi kita ditengah-tengah. Kita tidak menyimpan uang nasabah, yang memegang adalah bank langsung, dalam hal ini adalah BCA dan BRI melalui Rekening Dana Nasabah (RDN), dan saham ini yang pegang adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Yang bisa kita lakukan sebagai platform adalah menyederhanakan UI/UX. Untuk masalah kecepatan berbagai pihak harus kerja sama,” kata kevin.
Mengedepankan sebagai platform belanja saham, Saham Rakyat juga terus melakukan kegiatan edukasi offline dan online terkait dengan investasi saham kepada masyarakat luas. Salah satu kegiatan offline yang dilakukan untuk edukasi adalah melalui Art Exhibition.
Masih enggan untuk menambah pilihan produk investasi digital lainnya seperti reksa dana, kripto hingga emas, menurut Kevin masih banyak investasi saham yang berpotensi untuk dijajaki. Ke depannya perusahaan berupaya untuk bergerak sesuai dengan kecepatan sendiri.
Saat ini sudah ada beberapa platform serupa yang bisa digunakan untuk berinvestasi di berbagai jenis instrumen, di antaranya adalah Ajaib, Bareksa, Pluang, PINA, dan lainnya .