Teknologi Al Bawa Era Baru Komputer, Tingkatkan Daya Komputasi Umum hingga Lebih dari 10 Kali Lipat. – Rotating Chairman Huawei, Hu Houkun menyebut bahwa Al secara resmi telah mengantarkan era baru komputer. Hal tersebut dia sampaikan dalam Forum Pemimpin Bisnis APEC di Beijing beberapa waktu.
Menurutnya, Al umat manusia akan melihat evolusi besar hingga 2030. Hu yakin bahwa daya komputasi umum akan mengalami peningkatan yang luar biasa pada 2030. Tidak tanggung tanggung bos raksasa teknologi asal China tersebut mengatakan peningkatannya bahkan lebih dari sepuluh kali lipat.
Dia juga memperkirakan bahwa kekuatan Al akan meningkat 500 kali lipat dalam jangka waktu yang sama. Dia menambahkan akan ada beberapa langkah dan segmen lain yang bakal naik bersamaan, seperti melansir dari Gizchina, Senin (19/6/2023).
Misalnya, kata Hu, percaya pada konektivitas global yang lebih dalam dan pengurangan latensi yang signifikan dalam standar konektivitas. Pada 2030, dia memperkirakan jumlah koneksi di seluruh dunia akan mencapai 20 miliar.
Selain itu, aplikasi latensi rendah, dengan penundaan hanya satu ms, akan tersebar luas. Waktu tunggu harus dikurangi sekitar 100x jika ingin membandingkannya dengan standar saat ini. Kemajuan ini diatur untuk memenuhi kebutuhan AI.
Hu juga menyoroti munculnya bentuk bisnis baru. Ini termasuk teori pencitraan metaverse dan holografik. Teknologi mutakhir baru ini berkembang, tetapi masih belum menarik bagi pengguna umum. Menurut Hu, Huawei melihat potensi besar dari teknologi berbasis AI seperti ChatGPT.
Ini mewakili masa depan daya komputasi dan dapat mematahkan hambatan perangkat keras saat ini. Berbicara tentang konektivitas, Hu mengharapkan standar 100Mbps saat ini mencapai jumlah 10 Gbps dalam tujuh tahun ke depan. Itu adalah peningkatan yang luar biasa dan benar-benar dapat mengubah cara manusia menjalani hidup.
Internet lebih cepat dengan pengurangan latensi berarti bahwa beberapa teknologi dapat dibuat. Cloud Computing, Cloud Gaming, Autonomous Driving, Semua teknologi ini sedang menunggu evolusi atau penetapan standar konektivitas.
Dengan meningkatnya permintaan akan AI, banyak sektor lain yang akan diuntungkan. Sekarang, sebagian besar perusahaan teknologi merangkul AI dan bekerja untuk memberikan solusi mereka sendiri.
ChatGPT mengubah banyak segmen teknologi, juga peningkatan besar seperti GPT-4 akan menjadi lebih mengesankan. Tapi sayang saat ini, model AI seperti ChatGPT mengalami masalah karena segmen CPU yang mungkin akan membatasi pertumbuhan untuk sementara.
Selama Forum Business Leaders APEC di Beijing, Tiongkok, Rotating Chairman Huawei, Hu Houkun, membagikan detail visinya mengenai masa depan kecerdasan buatan.
Ia menganggap bentuk baru kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), seperti ChatGPT, telah memulai era baru dalam komputasi dan cara konsumen menggunakan teknologi.
Mengutip informasi dari Gizmochina, Senin (19/6/2023), secara garis besar, Hu Houkun menyoroti potensi besar teknologi berbasis AI dan membuka jalan bagi masa depan, yang mana kemampuan komputasi tidak mengenal batas.
Menurut Hu, kemampuan komputasi umum akan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2030, bahkan lebih dari sepuluh kali lipat. Hebatnya, kekuatan komputasi AI juga diprediksi akan meningkat 500 kali lipat dalam jangka waktu yang sama.
Sebagai bagian dari revolusi teknologi ini, konektivitas global pun diyakini bakal lebih terjaga dan tingkat latency berkurang secara signifikan. Pada 2023, ia memperkirakan jumlah koneksi di seluruh dunia disebut akan mencapai angka 20 miliar.
Berbicara konektivitas, Hu berharap standar 100Mbps dapat meningkat ke angka 10Gbps dalam tujuh tahun ke depan. Jika tercapai, kecepatan internet ini akan mengurangi waktu tunggu hingga 100 kali lipat.
Seiring dengan dominasi teknologi, standar internet juga perlu peningkatan. Tuntutan bandwidth diyakini akan mengalami lonjakan.
Tak hanya itu, eksekutif Huawei ini juga menyoroti munculnya bentuk bisnis baru yang terkait dengan pencitraan metaverse dan holografik. Meskipun belum banyak dilirik pengguna umum, teknologi ini terus dikembangkan.
Transformasi Digital Bermanfaat bagi Pembangkit Listrik
Di sisi lain, AI juga bermanfaat untuk segmen lainnya di luar teknologi, misalnya sektor energi. Berkat kekuatan teknologi digital, proses dekarbonisasi akan berjalan lebih cepat, sehingga mampu membuka jalan bagi transformasi struktur energi.
Kini, pembangkit listrik dan jaringan tradisional siap untuk digitalisasi dengan mengadopsi teknologi 5G, AI, dan Cloud Computing. Transformasi digital ini menjanjikan peningkatan kualitas dan efisiensi dalam pembangkit listrik.
Kemudian, pengembangan energi Matahri dan angin dapat ditingkatkan secara signifikan dengan pemanfaatan teknologi digital.
Huawei Cloud Bersama AMSI Ciptakan Efisiensi, Pengalaman, dan Evolusi Media dengan Layanan Cloud Native
Di sisi lain, untuk mengatasi kendala yang dihadapi media siber terkait sistem cloud (komputasi awan) dalam menghasilkan berita berkualitas, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bekerja sama dengan Huawei Cloud Indonesia.
Kolaborasi ini menjadi bentuk dari tindak lanjut kerjasama atau MoU yang telah ditandatangani keduanya tahun lalu.
Dalam kesempatan ini, Huawei Cloud memberikan layanan Cloud Native serta mendefinisikan kembali produktivitas dalam industri media dan hiburan.
Media Solution Specialist of Huawei Cloud Indonesia, Joshua Alexander, menyatakan bahwa mereka menghadirkan tiga pengembangan layanan utama 3E yang dapat membantu bisnis media, yakni New Efficiency, New Experience, dan New Evolution.