11 Bahaya Merokok: Dampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh & Mental – Orang yang pertama kali menemukan tumbuhan tembakau adalah Christopher Columbus. Kemudian tembakau dikenal luas dan disebarkan oleh bangsa Eropa menggunakan kapal laut.
Pada awalnya aroma tembakau dipercaya dapat menyembuhkan penyakit pilek dan radang hidung. Menghirup tanaman tembakau dipercaya tidak menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan.
Seiring perkembangan zaman, tembakau tidak hanya dihirup aromanya tetapi juga dapat dikonsumsi dengan cara dihisap yang kita kenal sampai dengan hari ini.
Namun, di balik sejarahnya yang menarik, ternyata kebiasaan merokok dapat membunuh secara perlahan-lahan. Apa saja dampak negatif merokok? Berikut merupakan salah satu dari beberapa dampak negatif akibat merokok sebagai berikut :
Akibat/Dampak Merokok bagi Kesehatan
Pada satu batang rokok mengandung banyak sekali zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida, nikotin, tar, hidrogen sianida, benzena, formaldehida, arsenik, ammonia, kadium. Yang lebih berbahayanya lagi, zat-zat beracun tersebut dapat mengendap dan menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan banyak sekali masalah kesehatan. Berikut ini beberapa penyakit akibat merokok yang perlu kamu ketahui:
1. Risiko Tinggi Serangan Jantung Koroner
Menurut penelitian 72 persen pasien serangan jantung koroner merupakan seorang perokok aktif. Merokok dapat menyebabkan zat-zat berbahaya yang terkandungnya dapat menempel pada dinding arteri. Arteri merupakan pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh. Penyempitan arteri akibat lemak dan zat-zat beracun dalam rokok dapat menyebabkan penyakit jantung hingga empat kali.
2. Gangguan Pernapasan
Pada asap rokok terkandung zat-zat berbahaya, perokok aktif memiliki risiko terkena infeksi penyakit paru-paru kronis yang sulit untuk disembuhkan. Seperti kerusakan kantung udara di paru-paru, peradangan permanen pada lapisan saluran pernapasan, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan asma.
3. Menyebabkan Kegelisahan
Zat adiktif dalam rokok dapat membuat seseorang menjadi ketagihan. Salah satunya zat nikotin yang membuat seseorang menjadi bersemangat dan berenergi setelah merokok. Namun, kondisi ini hanyalah bersifat sementara, setelah efeknya hilang para perokok biasanya akan merasa lelah dan gelisah. Berhenti merokok juga berdampak terhadap fungsi kognitifnya seperti menjadi cemas, jengkel, sampai masalah gangguan tidur.
4. Merusak Gigi
Tembakau dapat menghambat aliran darah, oksigen, dan nutrisi ke gusi. Kondisi ini jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko terkena infeksi. Merokok juga menyebabkan kerusakan tulang dan jaringan pada gigi yang menyebabkan noda kekuningan, penumpukan plak atau karang gigi, sampai risiko kanker mulut.
5. Menyebabkan Penyakit Bronkitis
Bronkitis merupakan peradangan saluran pernapasan (saluran bronkus) yang berfungsi membawa udara dari paru-paru. Asap rokok yang terhirup dapat menyebabkan silia atau bulu hidung berhenti bekerja sementara. Kerusakan saluran bronkus dan silia yang berulang-ulang akibat kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan penyakit bronkitis akut yang tidak bisa disembuhkan.
6. Menyebabkan Kanker Serviks
Perempuan yang merokok memiliki resiko lebih tinggi mengalami penyakit kanker serviks. Merokok dapat menyebabkan imunitas tubuh menjadi lemah. Sehingga mudah terserang berbagai virus. Salah satunya human papillomavirus (HPV) penyebab kanker pada leher rahim.
7. Menyebabkan Kanker Paru-paru
Berdasarkan data asap rokok menyebabkan sekitar 30 persen penyakit kanker paru-paru pada perokok pasif di Amerika Serikat. Hal ini membuktikan selain perokok aktif, dampak negatif merokok juga merugikan banyak orang termasuk keluarga atau orang-orang disekitarnya.
8. Meningkatkan Risiko Kemandulan
Selain menyebabkan ketagihan, zat nikotin juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi baik untuk pria ataupun wanita. Wanita yang merokok berisiko mengalami gangguan kehamilan, menopause dini, sampai kemandulan. Sedangkan pria yang merokok selain beresiko tinggi mengalami kemandulan juga dapat menurunkan kadar hormon dalam tubuh.
9. Komplikasi pada Penderita Diabetes
Pasien pengidap diabetes biasanya mendapat larangan untuk merokok. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Pada pasien diabetes apabila kadar A1c (kombinasi hemoglobin dan glukosa) terus meningkat dapat menghambat sirkulasi yang memicu kondisi komplikasi seperti gangguan saraf, kebutuhan, gagal ginjal, dan gagal jantung.
10. Meningkatkan Risiko Penyakit Stroke
Rokok mengandung sekitar 7.000 zat beracun termasuk sianida, nikotin, karbon monoksida, arsenat, formaldehid. Zat-zat berbahaya ini apabila bercampur dengan darah dapat perlahan namun pasti bisa merusak sel-sel dalam tubuh. Karbon monoksida dan nikotin yang terhirup dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah, meningkatkan detak jantung, dan fibrilasi atrium pemicu utama penyakit stroke.
11. Merusak Jaringan Kulit, Rambut dan Kuku
Salah satu tanda paling jelas kerusakan sel yang terjadi akibat merokok adalah kerusakan pada integumentary system. Sistem ini terdiri dari organ pelindung tubuh seperti jaringan kulit, rambut dan kuku. Pada perokok aktif ditemukan bercak kuning kecokelatan pada kuku. Selain itu, kebiasaan merokok dapat menyebabkan kulit terlihat kusam dan kebotakan dini.
Bagaimana cara kerja nikotin?
Ketika seseorang menghirup asap rokok, nikotin disuling dari tembakau dan dibawa oleh partikel asap ke dalam paru-paru yang kemudian akan diserap dengan cepat ke dalam vena pulmonaris paru.
Selanjutnya, partkel nikotin memasuki sirkulasi arteri dan bergerak menuju otak. Nikotin akan dengan mudah mengalir ke jaringan otak, di mana partikel-partikel ini akan mengikat reseptor nAChRs, reseptor ionotropik (ligand-gated ion channel) yang terbuka untuk memungkinkan kation seperti sodium dan kalsium melewati membran dalam menanggapi lebih banyak pengikatan utusan kimia, seperti neurotransmitter.
Salah satu neurotransmiter ini adalah dopamin, yang dapat meningkatkan mood Anda dan mengaktifkan perasaan senang. Efek nikotin dalam tembakau inilah yang menjadi adalah alasan utama yang membuat tembakau dan rokok sangat adiktif. Ketergantungan nikotin melibatkan perilaku serta faktor fisiologis. Perilaku dan isyarat yang mungkin terkait dengan merokok, meliputi:
- Waktu-waktu tertentu di satu hari, misalnya, merokok sambil ngopi dan sarapan, atau saat jam istirahat kerja
- Setelah makan
- Dibarengi minuman alkohol
- Tempat-tempat tertentu atau orang-orang tertentu
- Saat menelepon
- Di bawah tekanan, atau saat sedang merasa sedih
- Melihat orang lain merokok, atau mencium bau rokok
- Saat berkendara