Bayer Ajak Masyarakat Maju Dengan Sains dan Teknologi – Menyambut hari Keluarga Nasional 2023, Bater menggaungkan semangat jadi lebih baik melalui sains dan teknologi. Bayer Indonesia mengajak masyarakat, khususnya orang tua untuk dapat terus mendorong dan mendukung minat anak pada sains dan teknologi untuk membangung masa depan lebih baik.
Saat ini minta generasi muda Indonesia terhadap sains dan teknologi masih tergolong rendah. Survei PISA (Program for International Student Assesment) oleh OECD tahun 2016 menemukan bahwa minta anak anak Indonesia terhadapa sains masih rendah yaitu 1 : 7 dibanding negara OECD lainnya dengan 1 : 4.
Data BAPPENAS 2021 juga menunjukkan minat mahasisswa terhadap sains dan teknologi untuk program S1/D4 hanya sebasar 32,1% dibanding bidang sosial dan humaniora yang mencapai 67,9%. Sangat disayangkan jika potensi yang ada tidak dimaksimalkan untuk perkembangan sains dan teknologi di Indonesia.
“Kami mendedikasikan sumber daya untuk sains, dengan mengeluarkan biaya R&D sebesar 6,5 Miliar Euro atau 106 Triliun Rupiah dalam skala global pada tahun 2022 lalu. Kami juga mempercayakan 16.200 ilmuwan di seluruh dunia untuk membuat sebuah teknologi yang dapat memudahkan masyarakat melakukan kegiatannya. Di Bayer, kami percaya bahwa sains dan teknologi memainkan peran penting untuk menjawab tantangan kehidupan,” ungkap Laksmi Prasvita, Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia di sela-sela acara “Bayer #JadiLebihBaik” yang berlangsung di Jakarta pada Selasa (27/6/2023).
Diskusi ini juga menghadirkan Kukuh Ambar Waluyo, Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan yang membagi pengalamannya dalam membuat sebuah inovasi teknologi di bidang pertanian hingga sangat maju menggunakan teknologi digital, bioteknologi hingga penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Tak kalah penting, bidang kesehatan juga menjadi salah satu yang memanfaatkan sains dan teknologi secara nyata seperti yang dikatakan oleh Dr. Darell Fernanco, SpOG, MRCOG, MM, MARS, FICS, “Sebagai seorang dokter di bidang obstetri dan ginekolog, inovasi berbasis sains dan teknologi memiliki dampak positif yang besar terhadap kesehatan masyarakat terutama perempuan, ibu dan anak. Misalnya pil kontrasepsi yang saat ini telah dibuat dapat membuat perempuan nyaman bahkan memberikan manfaat tambahan disesuaiakan dengan kebutuhan individunya. Ini berarti pengembangan sains dan teknologi akan terus dilakukan untuk bisa menjawab lebih banyak permasalahan kesehatan yang ada.”
“Selama lebih dari 150 tahun, di Bayer kami menjadikan sains dan teknologi sebagai akar dari berbagai solusi yang dihadirkan sejalan dengan misi Bayer: Science for A Better Life dan mewujudkan visi kami Health for all, Hunger for none. Kami percaya, jika semangat ini dapat disebarluaskan kepada lebih banyak pihak, akan semakin banyak muncul solusi dan inovasi yang bukan hanya mampu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, tetapi juga membangun masa depan kemanusiaan dan planet bumi yang lebih baik,” tutup Laksmi.
Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia Laksmi Prasvita, Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan Kukuh Ambar Waluyo, Medical Expert Darrell Fernando (dari kiri) memberikan paparan kepada media dalam Science for Better #JadiLebihBaik di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Di tengah kompleksitas perubahan iklim, populasi, krisis pangan, dan masalah kesehatan global, Bayer menekankan pentingnya inovasi berbasis sains dan teknologi sebagai kunci dalam menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan di berbagai bidang kehidupan.
Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan, Kukuh Ambar Waluyo, Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia Laksmi Prasvita dan Medical Expert Dr. Darrell Fernando berbincang saat Konferensi Pers Bayer Science for Better #JadiLebihBaik di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Di tengah kompleksitas perubahan iklim, populasi, krisis pangan, dan masalah kesehatan global, Bayer menekankan pentingnya inovasi berbasis sains dan teknologi untuk sebagai kunci dalam menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan di berbagai bidang kehidupan.
Survei PISA (Program for International Student Assessment) oleh OECD tahun 2016 menemukan, minat berkarier anak-anak Indonesia di bidang sains masih rendah.
Yaitu hanya 1:7, dibandingkan negara OECD lainnya dengan 1:4. Hal ini juga terefleksi dari data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 2021 yang menunjukkan minat mahasiswa terhadap program studi sains dan teknologi untuk program S1/D4 hanya sebesar 32,1 persen dibandingkan bidang sosial dan humaniora yang mencapai 67,9 persen.
“Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa besar dengan lebih dari 270 juta penduduk dan hampir 70 persen di antaranya usia produktif. Sangat disayangkan jika potensi itu tidak dimaksimalkan untuk perkembangan sains dan teknologi di Indonesia,” kata Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, Laksmi Prasvita, Selasa 27 Juni 2023, di Jakarta.
Untuk itu Bayer menilai semangat dan kecintaan terhadap sains dan teknologi perlu dibangun sejak dini, dimulai dari keluarga. Hal ini karena minat generasi muda Indonesia terhadap sains dan teknologi masih tergolong rendah.
Melihat hal ini, Bayer sebagai perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian, menggelar kampanye #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi dalam rangka Hari Keluarga Nasional.
Kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat, terutama orang tua, untuk mendukung minat anak-anak pada sains dan teknologi sebagai kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi berbagai tantangan kehidupan. Terlebih, Sains dan teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup umat manusia.
“Semua ini kami lakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Inilah mengapa, kami ingin menyebarluaskan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi kepada lebih banyak orang, sebagai perwujudan dari misi global kami #ScienceforBetter,” kata Laksmi.
Di tahun 2022, Bayer telah mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk dunia sains dengan anggaran penelitian dan pengembangan sebesar 6,5 miliar Euro atau setara dengan Rp106 triliun Rupiah.
Dedikasi ini mencerminkan komitmen Bayer dalam menggali pengetahuan baru dan memajukan kemajuan ilmiah secara global. Untuk mewujudkan tujuan ini.
“Di Bayer, kami mendedikasikan sumber daya untuk sains, dengan mengeluarkan biaya R&D sebesar Euro6,5 Miliar atau Rp106 Triliun dalam skala global pada tahun 2022 kemarin. Kami juga mempekerjakan 16,200 ilmuwan di seluruh dunia,” tuturnya.
Bayer juga telah menciptakan berbagai inovasi pertanian, seperti benih hibrida dan bioteknologi unggul, teknologi pengendalian hama dan penyakit yang efektif dan terjangkau, serta solusi pertanian berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah drone pertanian yang didasarkan pada penelitian sains dan teknologi.
“Kami berharap kampanye #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi ini dapat menginspirasi orang tua untuk mendukung minat anak-anak pada sains dan teknologi. Kami percaya bahwa dengan semakin banyak generasi muda yang tertarik pada sains dan teknologi, Indonesia akan memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Kukuh Ambar Waluyo, Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan.