Dampak Dari Akibat Banyak Minum Soda – Minum soda merupakan salah satu jenis minuman yang di mana sangat sering sekali di nikmatin oleh berbagai kalangan di saat sedang memakan – makan yang berminyak maupun pedas.
Minuman bersoda juga memiliki berbagai jenis rasa dan juga variasi dari berbagai merk maupun nama yang berbeda – berbeda. Selain itu juga banyak sekali beberapa Dampak yang telah di timbulkan apabila terlalu kebanyakan meminum-minuman bersada.
Telah banyak memang penelitian yang menyatakan bahwa kebiasaan minum minuman bersoda mempunyai dampak buruk bagi kesehatan, seperti obesitas, yang kemudian orang yang mengalami obesitas berisiko tinggi.
Untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif, misalnya penyakit jantung koroner, diabetes melitus, penyakit ginjal. Berikut salah satu dari beberapa Dampak Dari Akibat Banyak Minum Soda sebagai berikut :
Mengalami Obesitas
Minuman soda yang kamu pikir dapat dikonsumsi sebagai minuman diet untuk mencegah kenaikan berat badan, hal tersebut merupakan mitos belaka.
Pasalnya, soda bebas gula yang kamu konsumsi sebagai minuman diet ternyata mengandung gula 200-600 kali lipat lebih banyak.
Hal ini tentu akan membuat lemak di perut kamu menumpuk sebanyak tiga kali lipat. Jadi, masih percaya jika soda bisa kamu konsumsi sebagai minuman untuk diet?
Kekurangan Vitamin
Minuman bersoda memiliki kandungan asam folat yang dapat menguras kalsium yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, soda juga dapat memengaruhi penyerapan vitamin D dari makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh.
Jika dikonsumsi setiap hari, minuman berkarbonasi ini akan menyebabkan lemahnya tulang, hipertensi, serta osteoporosis.
Selain itu, soda juga bereaksi dengan menolak susu yang dikonsumsi. Susu diperkaya dengan vitamin D dan kalsium yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan tulang yang kuat dan mencegah terjadinya penyakit.
Jika hal ini terus-menerus terjadi, akan berbahaya bagi perkembangan anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan
Mengalami Kerusakan Gigi
Minuman bersoda yang sering dikonsumsi bisa menyebabkan gigi berlubang, karena kadar gula yang tinggi dan sirup fruktosa di dalamnya.
Selain itu, soda juga dapat menyebabkan terkikisnya enamel gigi, karena sifat asamnya yang tinggi. Hal ini dapat terjadi karena gula dalam soda berinteraksi dengan bakteri di dalam mulut dan membentuk asam.
Asam kemudian akan menyerang gigi dan menyebabkan terkikisnya enamel gigi. Tidak hanya itu, soda biasa yang bebas gula pun mengandung asam tinggi, yang juga dapat mengikis gigi.
Gigi akan mengalami serangan terus-menerus jika kamu mengonsumsi soda setiap hari.
Mengidap Penyakit Kronis
Selain dapat menyebabkan obesitas, minum soda setiap hari juga akan meningkatkan risiko seseorang mengidap sindrom metabolik, gangguan kadar gula darah, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Parahnya lagi, wanita yang mengkonsumsi lebih dari satu kaleng minuman bersoda akan memiliki risiko lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular kronis, serta tekanan darah tinggi.
Mengidap Kanker
Minuman bersoda mengandung bahan kimia berbahaya benzena yang dapat menyebabkan kanker.
Benzena sendiri akan terbentuk ketika asam benzoat bercampur dengan asam askorbat dan logam seperti besi atau tembaga.
Bercampurnya bahan-bahan berbahaya ini akan menyebabkan reaksi kimia dan terbentuklah benzena, yaitu bahan kimia penyebab kanker.
Rentan bikin gemuk Melansir Healthline, minuman soda biasanya diberi gula tambahan berupa sukrosa atau fruktosa.
Ketika dikonsumsi, fruktosa tidak dapat menurunkan hormon rasa lapar ghrelin seperti halnya glukosa biasa.
Dengan begitu, ketika minum soda Anda tetap merasa belum kenyang. Tak pelak, orang tetap makan camilan atau mengonsumsi makanan berat saat minum soda .
Sebuah studi menunjukkan, orang yang minum soda biasanya mengonsumsi kalori lebih banyak 17 persen ketimbang saat tidak minum soda.
Penelitian lain pada anak-anak menungkapkan, anak yang rutin diberikan minuman manis setiap hari risikonya terkena obesitas naik 60 persen.
Maka, jangan heran jika orang yang hobi minum soda atau gemar minum minuman manis biasanya punya berat badan lebih gemuk ketimbang orang yang menjaga asupan gulanya setiap hari.
Memicu fatty liver
Penumpukan gula dalam jumlah besar bisa memicu fatty liver atau penumpukan lemak di hati. Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel di dalam tubuh.
Sedangkan pemanis soda yang biasanya berupa fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh hati.
Saat Anda keranjingan soda atau minuman manis yang mengandung fruktosa, kinerja hati jadi lebih berat dan mengubah fruktosa jadi lemak.
Sebagian lemak tersebut akan menjadi trigliserida yang mengalir ke darah. Sebagian yang lain menumpuk di hati dan berkembang menjadi fatty liver.
Bikin Perut Buncit
Fruktosa juga dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak berbahaya di perut dan organ sekitarnya. Penumpukan lemak di perut ini bisa memicu perut buncit dan meningkatkan risiko penyakit berbahaya.
Dalam sebuah penelitian selama 10 minggu, 32 orang sehat sengaja diberikan minuman berpemanis fruktosa dan glukosa.
Hasilnya, orang yang minum minuman berpemanis fruktosa mengalami penambahan lemak di perut secara signifikan. Sedangkan orang yang mengonsumsi glukosa mengalami penambahan lemak di kulit.
Bikin Ketagihan
Minum soda atau asupan manis lainnya dapat menyebabkan ketagihan. Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan, orang yang habis mengonsumsi asupan manis biasanya merasa senang.
Kondisi yang dipengaruhi pelepasan hormon dopamin di otak tak jarang menyebabkan ketagihan.
Orang yang sudah kecanduan gula atau asupan manis biasanya akan sering menghadiahi dirinya sendiri dengan makan atau minum sesuatu yang manis dan tinggi kalori.