Balon Mata mata China Gunakan Teknologi AS untuk Intai Orang America Serikat – Balon mata mata China yang melewati wilayah udara America Serikat pada awal tahun ini ternyata menggunakan teknologi America yang membantunya mengumpulkan informasi audio-visual, Wall Street Journal melaporkan pada Rabu, mengutip temuan awal dari penyelidikan yang dilakukan dengan cermat.
Analisis dari beberapa badan pertahanan dan intelijen America Serikat, menemukan bahwa balon tersebut membawa peralatan AS yang tersedia secara komersial, bersama dengan sensor China yang lebih khusus dan peralatan lain untuk mengumpulkan foto, video, dan informasi lain untuk dikirim ke China, kata WSJ, mengutip pejabaat AS.
Temuan balon itu ditengarai tidak mengirim data dari perjalanan delapan hari di atas Alaska, Kanada, dan beberapa negara bagian AS yang berdekatan kembali ke China, kata WSJ.
Belum Ada Tanggapan dari Gedung Putih
Gedung Putih dan Biro Investigasi Federal tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pada bulan Februari, AS menembak jatuh balon tersebut, yang terbang di atas lokasi militer yang sensitif, yang memicu krisis diplomatik.
Balon mata-mata China yang melewati wilayah udara Amerika Serikat (AS) pada awal tahun 2023 ini ternyata menggunakan teknologi AS yang membantunya mengumpulkan informasi audio-visual, seperti dilaporkan Wall Street Journal pada Rabu, 28 Juni 2023, mengutip temuan awal dari penyelidikan yang dilakukan dengan cermat.
Analisis dari beberapa badan pertahanan dan intelijen AS, menemukan bahwa balon tersebut membawa peralatan AS yang tersedia secara komersial, bersama dengan sensor China yang lebih khusus dan peralatan lain untuk mengumpulkan foto, video, dan informasi lain untuk dikirim ke China, kata WSJ, mengutip pejabat AS.
Temuan tersebut mendukung kesimpulan bahwa pesawat itu dimaksudkan untuk memata-matai, dan bukan untuk pemantauan cuaca seperti yang diklaim China, kata laporan itu.
Namun balon itu ditengarai tidak mengirim data dari perjalanan delapan hari di atas Alaska, Kanada, dan beberapa negara bagian AS yang berdekatan kembali ke China, kata WSJ.
Gedung Putih dan Biro Investigasi Federal tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pada bulan Februari, AS menembak jatuh balon tersebut, yang terbang di atas lokasi militer yang sensitif, yang memicu krisis diplomatik
Balon mata-mata Cina membuat geger di Amerika Serikat di awal tahun ini. Balon yang melintasi langit Amerika ini ternyata menggunakan teknologi AS untuk mengumpulkan informasi audio-visual, menurut laporan Wall Street Journal yang dilansir dari Reuters, Kamis, 29 Juni 2023. WSJ mengutip temuan awal dari penyelidikan yang dilakukan.
Analisis beberapa badan pertahanan dan intelijen AS, menemukan bahwa balon tersebut membawa peralatan AS yang tersedia secara komersial. Balon mata-mata Cina itu mengangkut sensor yang lebih khusus dan peralatan lain untuk mengumpulkan foto, video, dan informasi lainnya. Hasilnya dikirim ke Cina menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip pejabat AS.
Temuan tersebut mendukung kesimpulan bahwa pesawat itu dimaksudkan untuk memata-matai, bukan untuk pemantauan cuaca seperti yang diklaim Cina, menurut laporan itu. Namun balon itu tidak mengirim data dari perjalanan delapan hari di atas Alaska, Kanada, dan beberapa negara bagian AS yang berdekatan dengan Cina. Belum ada komentar dari Gedung Putih dan Biro Investigasi Federal.
Meski membuat geger di sejumlah negara, balon mata-mata Cina diduga masih mengudara. Pada Selasa, 27 Juni 2023, balon mata-mata Cina disebut beredar di wilayah Taiwan. Temuan terbaru menunjukkan bahwa Taiwan dan Jepang menjadi sasaran di Asia Timur.
Laporan BBC yang dilansir dari Channel News Asia melaporkan bahwa “beberapa gambar balon melintasi Asia Timur.” Balon itu terpantau dari data perusahaan intelijen buatan Synthetaic, yang menganalisis data satelit dalam jumlah besar. Ada bukti balon melintasi Jepang dan Taiwan pada September 2021, menurut laporan itu.
Taiwan menegaskan akan menembak jatuh balon mata-mata yang terbang di atas wilayahnya. Jepang juga telah mengkonfirmasi kehadiran balon terbang di atas wilayahnya dan mengatakan siap menembak jatuh.
Direktur Perencanaan Operasi Bersama Kementerian Pertahanan Taiwan Mayor Jenderal Lin Wen-huang, mengatakan, jika balon-balon ini mengintimidasi atau berisiko bagi Taiwan, akan menembak jatuh dan menghancurkannya. Kolonel Lo Cheng-yu dari pusat intelijen kementerian mengatakan militer mengendalikan situasi di sekitar Selat Taiwan secara efektif dan melacak setiap pergerakan balon ketinggian tinggi dari Cina daratan.
“Kementerian pertahanan juga mempertahankan informasi langsung melalui pertukaran intelijen dengan sekutu lain untuk memastikan keamanan kami secara keseluruhan,” kata Lo.
Balon China yang diduga sebagai pengintai masuk ke wilayah Amerika Serikat pekan ini. Hal tersebut membuat kondisi diplomatik kedua negara kembali memanas hingga Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken membatalkan jadwal perjalanannya ke Beijing.
Jika dilihat ke belakang, AS dan China punya rekam jejak panjang saling memata-matai satu sama lain.
AS sendiri telah berupaya mengumpulkan intel untuk membuntuti pemerintah China dengan menggunakan berbagai metode. Salah satunya, pesawat pengintai di atas pulau-pulau sengketa yang diklaim oleh Beijing.