Ketahui Macam-macam Terapi Stroke Yang Bisa Dilakukan – Terapi stroke adalah langkah utama yang perlu dilakukan bagi para penderitanya. Upaya ini dilakukan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah mengalami gejala stroke.
Kemungkinan terbaiknya, Anda bisa pulih seperti sedia kala setelah melakukan terapi. Terapi merupakan perawatan penting agar pasien tetap memiliki kualitas hidup yang baik.
Lantas, apa saja terapi yang bisa mengembalikan hilangnya fungsi tubuh akibat kerusakan otak saat stroke? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Macam-macam Terapi Stroke
Terapi stroke dilakukan dengan tujuan mengembalikan kemampuan tubuh yang sempat hilang akibat serangan stroke sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Hal ini juga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan lain seperti cedera, infeksi saluran kencing atau pneumonia.
Tetapi, perlu Anda tahu bahwa terapi untuk stroke yang dibutuhkan oleh setiap pasien bisa saja berbeda, tergantung dari tingkat keparahannya. Berikut ini adalah beberapa jenis terapi stroke yang biasanya digunakan dalam proses rehabilitasi.
1. Terapi Okupasi
Terapi stroke yang satu ini dilakukan dengan tujuan membantu penderitanya mendapatkan kembali kemampuannya menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Misalnya menggosok gigi, makan dengan tangan sendiri, dan sebagainya.
Biasanya, terapi okupasi juga dilakukan bersamaan dengan terapi bahasa dan bicara guna melatih kemampuan kognitif seseorang setelah mengalami stroke dalam jangka waktu yang lama. Kemampuan kognitif tersebut meliputi cara berpikir serta masalah ingatan.
2. Terapi Psikologis
Berkurangnya atau bahkan hilangnya kemampuan seseorang untuk beraktivitas saat mengalami stroke sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis mereka.
Inilah alasan mengapa terapi psikologis dibutuhkan, yaitu untuk memberikan dukungan secara emosional. Kesembuhan seseorang dapat lebih cepat jika memiliki psikologis yang stabil.
Untuk itu, terapi ini dilakukan agar psikologi pasien stroke tidak semakin melemah. Dokter mungkin akan menyertakan resep antidepresan atau obat sejenisnya selama masa terapi.
3. Terapi Rekreasi
Terapi stroke selanjutnya adalah rekreasi. Apa maksudnya? Jadi, terapi rekreasi ini berfokus untuk mengajak pasien mendapatkan kebahagiaannya kembali pascastroke.
Terapi rekreasi bisa dilakukan melalui terapi musik untuk stroke, membuat kerajinan tangan, merangkai bunga, memelihara hewan peliharaan atau melakukan hobi lainnya. Hal ini bertujuan mendorong pasien mencintai kembali apa yang menjadi kesukaannya.
4. Terapi Fisik
Terapi stroke yang fokus pada fisik atau disebut juga dengan fisioterapi dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisik penderita yang melemah semenjak mengalami serangan stroke dalam jangka waktu lama.
Cara terapi penderita stroke melalui fisioterapi dilakukan dengan melatih kemampuan fisik atau motorik pasien. Seperti, meningkatkan koordinasi tubuh dan kekuatan otot, serta berbagai latihan fisik lainnya.
Apabila terdapat pasien terapi stroke ringan yang mengalami kesulitan untuk menggerakkan jari-jarinya, maka latihan fisik akan difokuskan guna melatih pergerakan jari.
Namun, apabila pasien mengalami kelumpuhan pascastroke, maka upaya terapi akan lebih bervariasi untuk mengembalikan satu per satu kemampuan fungsi tubuh.
5. Terapi Komunikasi
Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia. Namun, ketika mengalami serangan stroke, terkadang seseorang bisa kehilangan kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti menulis dan berbicara.
Gangguan bicara bisa terjadi akibat berkurangnya koordinasi di otak atau karena hal lain seperti, gangguan pada motorik lidah dan mulut.
Saat melakukan terapi komunikasi, pasien akan fokus untuk berlatih kemampuan bicara dan berbahasa. Namun, jika gangguan terlalu parah, maka terapi stroke yang dilakukan adalah dengan mencari cara lain untuk berkomunikasi.
6. Terapi dengan Teknologi
Menggunakan teknologi berarti memanfaatkan alat terapi stroke dalam prosesnya. Alat yang digunakan juga cukup beragam tergantung kebutuhannya. Misalnya, melakukan stimulasi pada otot yang lemah dengan kekuatan listrik.
Ada pula terapi lainnya menggunakan perangkat robotik untuk mendorong bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan bergerak secara berulang. Tujuan digunakannya teknologi pada terapi stroke adalah untuk membantu otot berkontraksi dan mengembalikan fungsinya.
Faktor Keberhasilan terapi Stroke
Selain jenis-jenis terapi stroke, ada baiknya Anda juga memahami apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara terapi penderita stroke. Di antaranya sebagai berikut:
- Intensitas dari latihan yang dijalani.
- Tingkat keparahan dari gangguan otak yang dialami penderita serangan stroke.
- Pengaruh masalah kesehatan lainnya.
- Keamanan tempat terapi.
- Lingkungan tempat terapi.
- Kesadaran pasien cukup dibutuhkan karena stroke dapat memengaruhi kesadaran dan seseorang untuk fokus beraktivitas
- Faktor usia pasien, di mana anak muda memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan orang tua.
- Dukungan emosional dari keluarga, teman, serta tim medis selama pasien menjalani proses terapi.
- Lamanya jangka waktu terapi. Ada baiknya untuk tidak menunda proses terapi pasien pascastroke.
Nah, itu dia beberapa terapi stroke secara medis yang umumnya dilakukan oleh penderita stroke untuk mengembalikan fungsi tubuh.
Tingkat kesembuhan masing-masing orang pascastroke memang berbeda. Namun, setidaknya dengan melakukan terapi, kemungkinan untuk pulih sering kali jauh lebih tinggi.
Berbicara mengenai terapi untuk stroke, Siloam Hospitals menyediakan layanan Siloam at Home yang bisa memudahkan Anda dalam melakukan terapi dan kebutuhan untuk menunjang kesehatan Anda dari rumah.
Perlu diingat bahwa stroke merupakan penyakit yang tidak mudah disembuhkan. Karena itu, guna mencegahnya, tidak ada salahnya Anda melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kondisi tubuh.