Pahami Tujuan & Metode Skrining Kanker Payudara Sejak Dini – Skrining kanker payudara merupakan cara untuk mendeteksi dini kanker pada payudara. Pemeriksaan ini sangat penting, mengingat kanker yang berhasil terdeteksi lebih awal memiliki peluang lebih tinggi untuk sembuh.
Tak hanya untuk mendeteksi, skrining kanker payudara yang dilakukan secara rutin juga membantu dalam memantau perkembangan kanker dan membuat rencana pengobatan yang tepat. Mari simak ulasan berikut ini untuk mengetahui beberapa cara cek kanker payudara.
Tujuan Skrining Kanker Payudara
Skrining kanker payudara adalah proses memeriksa kesehatan payudara untuk mendeteksi adanya sel kanker sebelum gejalanya muncul. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan mammografi, ultrasound, MRI dan lain-lain. Secara umum, tujuan dari dilakukannya skrining pada payudara adalah:
- Menurunkan jumlah kasus kematian akibat kanker payudara.
- Menurunkan jumlah penderita kanker payudara.
- Melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.
Perlu diketahui, kanker payudara menyerang kelenjar penghasil ASI dan duktus (saluran yang dilewati ASI dari kelenjar menuju puting). Melalui skrining kanker payudara secara rutin, dokter dapat mendeteksi dan memberikan pengobatan kanker payudara yang tepat agar angka harapan hidup pasien semakin tinggi.
Kelompok yang dapat Melakukan Skrining Kanker Payudara
Skrining payudara secara rutin disarankan untuk wanita berusia 40 tahun ke atas. Akan tetapi, wanita yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara tidak harus menunggu hingga berusia 40 tahun. Apabila Anda menemukan benjolan pada payudara, pemeriksaan perlu dilakukan dengan segera terlepas dari berapa pun usia Anda.
Wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin sejak usia 35 tahun. Sedangkan, wanita pembawa mutasi gen BRCA (Breast Cancer Gene) direkomendasikan untuk memulai skrining kanker payudara dari usia 35 tahun.
Sementara itu, pemeriksaan payudara secara mandiri melalui metode SADARI dapat dimulai sejak dini ketika menginjak usia 20 tahun dan dilakukan rutin setiap bulan pada hari ke 7-10 setelah hari pertama haid, atau pada tanggal yang sama bagi wanita yang sudah menopause.
Metode Skrining Kanker Payudara
Skrining kanker payudara dapat dilakukan melalui prosedur medis dan pemeriksaan mandiri dengan metode SADARI. Berikut penjelasannya.
Skrining Kanker Payudara melalui Prosedur Medis
Terdapat beberapa prosedur medis yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan pada payudara, di antaranya yaitu:
1. Mammografi
Mammografi adalah metode pemeriksaan kelainan pada payudara menggunakan rontgen. Mammografi dinilai cukup efektif dalam mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, bahkan ketika pasien belum menunjukkan gejala apa pun.
Mammografi ditujukan bagi wanita berusia 40 tahun ke atas dan wanita yang memiliki faktor risiko tinggi, misalnya memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara. Prosedur ini sebaiknya dilakukan setiap 1-2 tahun sekali.
Jika hasil mammografi menunjukkan adanya kelainan atau massa yang dicurigai kanker, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau melakukan biopsi.
2. MRI Payudara
MRI payudara adalah pemeriksaan menggunakan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar bagian dalam payudara secara jelas. Prosedur ini dapat membantu dokter menentukan jenis kelainan pada payudara dan tindakan pengobatan yang tepat.
MRI biasanya disarankan bagi wanita berusia 35 tahun yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara meskipun sedang dalam keadaan sehat. Tujuannya yaitu untuk mendeteksi dini apabila terdapat massa tumor pada payudara.
3. USG Payudara
USG payudara adalah alternatif pemeriksaan payudara bagi wanita dengan kondisi tertentu yang berisiko tinggi dan tidak memenuhi syarat untuk menjalani tes MRI atau tes radiasi lainnya, misalnya ibu yang sedang hamil atau menyusui.
4. Tes Genetik Kanker Payudara
Tes genetik kanker payudara ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya mutasi gen BRCA (Breast Cancer Gene), yaitu gen penyebab kanker yang dapat diturunkan dari keluarga atau terbentuk dengan sendirinya.
5. Biopsi Payudara
Biopsi payudara biasanya dilakukan ketika dokter menemukan hasil yang abnormal pada payudara, misalnya benjolan. Biopsi bertujuan untuk memastikan apakah benjolan tersebut merupakan kanker atau bukan. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mengetahui jenis kanker payudara yang dialami oleh pasien. Meski begitu, menjalani biopsi bukan berarti seseorang pasti terkena kanker.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI adalah cara untuk mengetahui adanya perubahan atau masalah pada payudara secara mandiri, seperti benjolan atau penebalan pada kulit payudara. Metode SADARI dapat dilakukan secara rutin setiap bulannya dengan langkah-langkah berikut ini.
- Memperhatikan payudara di depan cermin untuk menemukan ada tidaknya benjolan atau perubahan bentuk, warna, dan ukuran payudara.
- Mengangkat kedua lengan ke atas, menekuk siku dan memposisikan tangan di belakang kepala. Kemudian dorong siku ke depan dan kebelakang, lalu cermati bentuk dan ukuran payudara dengan baik.
- Posisikan kedua tangan pada pinggang lalu condongkan bahu ke depan hingga payudara menggantung. Kemudian dorong kedua siku ke depan dan kencangkan otot dada Anda, amati ada tidaknya benjolan atau cekungan pada payudara.
- Angkat lengan ke kiri atas, tekuk siku hingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Kemudian cermati, raba dan tekan area payudara kiri hingga ketiak. Raba payudara dengan gerakan atas-bawah, gerakan lurus dari tepi payudara ke puting dan sebaliknya, serta gerakan melingkar. Terapkan langkah yang sama pada payudara kanan.
- Mencubit kedua puting untuk mencermati apakah ada cairan yang keluar dari puting.
- Sambil berbaring, letakkan bantal di bawah pundak kanan lalu angkat lengan ke atas. Perhatikan payudara kanan dan lakukan pola gerakan seperti nomor 4 di atas. Kemudian tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke area ketiak menggunakan ujung-ujung jari.
Meskipun begitu, metode SADARI tidak dapat menggantikan pemeriksaan medis oleh dokter. Apabila Anda membutuhkan layanan pemeriksaan payudara secara rutin, Anda dapat menggunakan paket Medical Check Up – skrining kanker payudara dari Siloam Hospitals.