Mobil Mobil Terbaru Lamborghini Bakal Mengadopsi Teknologi PHEV – Produsen supercar Lamborghini, telah merencanakan untuk melakukan terkait penggunaan mesin buas mereka. Dalam laporan terbarunya, pabrikan asal Italia akan menyematkan teknologi hybrid pada model terbarunya, seperti Lamborghini Urus dan penerus Huracan.
Adapun alasan peralihan tersebut dimaksudkan untuk tetap relevan dengan kondisi saat ini, dimana beberapa produsen otomotif mulai merubah fokus mereka ke eletrifikasi.
Dengan menyuntikkan teknologi hydbrid untuk beberapa model terbaru, Lamborghini dipastikan bakal mengistirahatkan mesin VB berkapasitas 4.0 liter Twin-Turbocarged yang begitu khas dengan brand tersebut.
Berbekal teknologi PHEV ini, Lamborghini Urus nantinya akan memiliki tenaga yang lebih besar. Menurut perkiraan, besarnya bisa mencapai 670tk dan 150 Nm dair model Urus Performante.
Untuk tetap memberikan kenikmatan berkendara kepada konsumennya, powertrain terbaru ini akan dikawinkan dengan transmisi dual-clutch delapan percepatan yang juga telah dipasang pada model Revuelto.
Seperti yang telah disebutkan diatas, penerus Lamborghini Huracan juga akan bertranformasi menjadi mobil hybrid, karena perusahaan telah memutuskan untuk tidak lagi menggendong mesin V10 5.2 liter.
Meski ini menjadi jembatan untuk menuju
era elektrifikasi penuh, namun Stephan Winklemann tetap berpegang teguh bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperkenalkan mobil pertama pertama mereka bertenaga baterai pada 2028 mendatang.
Toyota Hadirkan GR86 Edisi Spesial, Terinspirasi dari Mobil Legendaris AE 86 Trueno
Toyota AE86 Trueno merupakan mobil legendaris yang sangat populer pada tahun 90an, terutama di dunia drifting. Toyota AE86 ini terkenal di masyarakat dunia karena seri anime Jepang yang bernama Initial D.
Pada anime itu, Toyota AE86 ini dikemudikan oleh tokoh utamanya, Takumi Fujiwara. Kini, untuk mengapresiasi mobil legendaris tersebut, Toyota merilis GR 86 Trueno Edition.
Melansir dari carscoops, GR 86 Trueno ini diberikan livery Skema warna “panda” hitam-putih yang disebut Halo. Grafis atau livery tersebut sama persis dengan Toyota AE86 Trueno di seri Initial D.
Bukan hanya itu, Toyota akan segera menyematkan varian warna klasik AE 86 lainya ke GR 86 Trueno yang disebut sebagai Track bred. Grafis/livery tersebut merupakan kombinasi dari warna merah yang dipadukan dengan aksen-aksen hitam.
Namun, bukan hanya diubah secara tampilan saja, Toyota GR 86 Trueno edition ini juga ditingkingkatkan secara performa. Untuk memaksimalkan kenyamanan dan handling, mobil sport dua pintu itu disematkan damper ZF Sachs.
Damper tersebut memanfaatkan nitrogen dan oli untuk menyerap getaran untuk memaksimalkan kontak dengan aspal dan meningkatkan kestabilan kemudi.
Selain diberi damper baru, sistem pengereman mobil ini juga ditingkatkan dengan Brembo dengan pengaturan kaliper empat piston di bagian depan dan kaliper dua piston pada rem belakang.
GR 86 Trueno Edition juga dilengkapi dengan pelek 10-spoke berbahan aluminium yang memiliki ukuran 18 inci. Namun, ban yang digunakan masih memakai bawaan standar.
Lamborghini, produsen supercar, berencana melakukan transisi terkait penggunaan mesin mobil mereka. Dalam laporan terbarunya, perusahaan asal Italia ini akan melengkapi model-model terbarunya seperti Lamborghini Urus dan penerus Huracan dengan teknologi hybrid.
Alasan perubahan ini adalah untuk tetap relevan di lingkungan saat ini, di mana beberapa produsen mobil sekarang mengalihkan fokus mereka ke elektrifikasi.
Dengan menyuntikkan teknologi hybrid ke dalam beberapa model terbarunya, Lamborghini akan menghentikan mesin V8 Twin-Turbocharged 4.0 liter yang menjadi ciri khasnya.
Dengan teknologi PHEV ini, Lamborghini Urus diharapkan dapat menghasilkan output yang lebih besar, diperkirakan mencapai 670 tenaga kuda dengan torsi puncak 1.000 Nm.
Hal ini menunjukkan peningkatan 13 tenaga kuda dan 150 Nm dari Urus Performante. Untuk tetap memberikan kenikmatan berkendara bagi para pelanggannya, powertrain baru ini akan dipasangkan dengan transmisi delapan percepatan kopling ganda, yang juga telah dipasang pada model Revuelto.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penerus Lamborghini Huracan juga akan bertransformasi menjadi kendaraan hibrida, karena perusahaan telah memutuskan untuk tidak lagi mengusung mesin V10 5.2 liter.
Meskipun ini merupakan jembatan menuju era elektrifikasi penuh, Stephan Winklemann tetap yakin bahwa mereka berkomitmen untuk memperkenalkan mobil bertenaga baterai pertama mereka pada tahun 2028.
Dengan Ultimae hadir sebagai mobil V12 bensin murni terakhir dari Sant’Agata Bolognese, Lamborghini sekarang melaju kencang untuk mengelektrifikasi jajaran tiga model mereka
Dalam wawancara dengan Autocar, CEO Stephan Winkelmann membeberkan apa yang bakal hadir di masa depan untuk Lambo, dimulai akhir tahun ini ketika perusahaan mengungkap model baru.
Diumumkan bakal debut musim panas nanti – via siaran pers yang terutama berbicara tentang “enam bulan terbaik” Lamborghini di sektor penjualan – mobil berikutnya ini akan menampilkan mesin V12 yang disedot secara alami, plus bantuan hybrid.
Tanpa merinci terlalu banyak, Winkelmann mengatakan bahwa model tersebut akan menggunakan teknologi superkapasitor yang sama dengan Sian FKP 37 bertenaga 819 daya kuda – mobil produksi elektrifikasi pertama milik perusahaan.
Saat wawancara, Winkelmann mengatakan 2022 akan menjadi tahun di mana Lamborghini akan memperkenalkan dua model berdasarkan Huracan dan Urus.
Supercar V10 bermesin tengah tidak akan beralih ke generasi berikutnya pada tahun depan. Sang CEO mengatakan hal itu baru akan terjadi pada 2024.
Ini berarti model yang ada sekarang akan mendapatkan turunan lain untuk melanjutkan Super Trofeo Omologata.
Waktu yang akan memberi tahu, apakah itu akan menjadi Spyder STO atau varian Huracan yang berbeda.
Sementara buat Urus, Super SUV itu akan mengalami penyegaran mid-cycle yang kemungkinan menghadirkan lebih banyak tenaga dan pengaturan plug-in hybrid.
Prototipe anyar yang disamarkan telah terlihat berulang kali dalam beberapa bulan terakhir, dan Lamborghini baru-baru ini merayakan 15.000 unit penerus LM002 tersebut.
Lebih lanjut, Winkelmann mengatakan kepada Autocar bahwa penerus Aventador akan diluncurkan pada 2023 dengan pengaturan PHEV.
Model itu tidak akan menggunakan superkapasitor karena dia mewakili apa yang disebut “teknologi jembatan”, dan tidak cukup hijau untuk memenuhi peraturan emisi yang kian ketat.
Itulah mengapa Lamborghini akan mengadopsi powertrain plug-in hybrid yang didasarkan kepada mesin V12 baru.
Ketika ditanya bobot ekstra yang dihasilkan perangkat keras tambahan terkait elektrifikasi, Winkelmann menghindari jawaban langsung dengan mengacu kepada rasio daya-terhadap-berat.
Hal itu menyiratkan pengganti Aventador akan lebih bertenaga, berkat dorongan listrik yang ditambahkan untuk mengimbangi bobot ekstra.
Konon, akan ada lebih banyak serat karbon dan bahan ultra-ringan lainnya buat meminimalisir penambahan berat bodi.
Kembali ke Huracan generasi berikutnya, Winkelmann mengatakan terlalu dini untuk memastikan apakah mobil itu akan mempertahankan mesin V10 5,2 liter naturally aspirated-nya yang sama dengan Audi R8.
Sang bos tidak mengesampingkan kemungkinan adanya unit V6 hybrid. Lamborghini akan mempertimbangkan jenis mesin lain sebelum mengambil “keputusan yang seimbang.”
Adapun lini model keempat yang sudah dikonfirmasi hadir setelah 2025 dengan pengaturan serba listrik, Winkelmann mengatakan itu bukanlah SUV.
Sebaliknya, dia akan mengambil bentuk “layout 2+2, jadi sebuah mobil yang dikendarai setiap hari.” Kedengarannya bagi kami seperti grand tourer swoopy.
Meskipun itu bukan sedan Estoque yang kita tunggu dengan sabar, kemungkinan lain bisa jadi Espada modern.