Permudah Telekonsultasi Dengan Dokter, Rey Terapkan Teknologi Al – Kebutuhan telekonsultasi kepada dokter saat ini merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan karena dengan telekonsultasi, dokter dapat segera memberikan pertolongan bagi pasien dengan gejala ringan sehingga tidak perlu datang ke fasilitas layanan kesehatan. Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak pandemi Covid-19, akses untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan sangat terbatas. Oleh karena itu adanya aplikasi kesehatan yang mempunyai fitur telekonsultasi di dalamnya dirasa sangat membantu.
Spesialis Penyakit Dalam, Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta, dr Jeffri menjelaskan, bahwa layanan kesehatan yang berkualitas telah menjadi kebutuhan penting dalam masyarakat tapi kondisi dan jumlah fasyankes tidak sebanding dengan jumlah pasien yang meningkat.
“Terjadi banyak antrian pasien untuk berkonsultasi dengan dokter, melakukan terapi, dan mengambil obat rujukan dokter. Salah satu solusi untuk menolong pasien agar dapat segera mendapatkan solusi atas keluhan rasa sakitnya adalah telekonsultasi karena dokter dapat segera memberikan pertolongan bagi pasien dengan gejala ringan sehingga pasien tidak perlu harus mengantri ke fasyankes. Telah banyak masyarakat yang memanfaatkannya serta merasa sangat terbantu untuk berinteraksi dengan dokter saat pandemi.” ujar dr. Jeff.
Hal ini diakui pula oleh CEO & Co-Founder Rey Evan Tanotogono bahwa meningkatnya kebutuhan telekonsultasi adalah cikal bakal hadirnya Rey start up health insurtech berbasis aplikasi yang menyediakan layanan kesehatan. “Rey hadir untuk membantu masyarakat agar dapat bisa menjangkau layanan kesehatan yang berkualitas. Misalnya, melakukan pemeriksaan gejala mandiri, telekonsultasi dengan dokter, dan mendapatkan obat sesuai resep dokter. Kecepatan dan kemudahan mendapatkan layanan kesehatan yang disediakan Rey dalam fitur telekonsultasi tentu tidak terlepas dari kontribusi para dokter. Pada peringatan Hari Dokter Nasional yang jatuh pada 24 Oktober 2021, Rey ingin ikut berperan dalam perluasan aksesibilitas layanan kesehatan dengan melayani masyarakat yang membutuhkan melalui telekonsultasi. Ketahanan para dokter dan tenaga kesehatan lainnya adalah sebuah pengabdian tulus yang patut diapresiasi dan dihormati,” kata Evan.
Rey berfokus pada asuransi kesehatan, jiwa dan penyakit kritis melalui pendekatan holistik dan menyeluruh. Dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), para pengguna dapat melakukan self-diagnostics untuk menentukan diagnosa awal dengan lebih baik dan akurat sebelum mendapatkan diagnosa lanjutan dari dokter.
“Dengan melakukan pengecekan kesehatan sendiri (self diagnostics) di aplikasi Rey, diagnosa menjadi lebih akurat dan menjadi masukan secara holistik bagi dokter. Hal ini juga membantu dokter membuat post diagnosa terkait gangguan kesehatan yang dialami pasien. Metode ini lebih aman dan lebih baik daripada harus mencari-cari informasi melalui laman internet. Kami percaya layanan kesehatan digital yang berkualitas bukan hanya sekedar terjangkau tapi juga dapat memberikan diagnosa yang akurat. Dan hal ini menjadi kelebihan Rey,” tutup Evan.
Untuk menarik minat masyarakat, selama periode 1 Oktober hingga 11 November 2021, Rey mengadakan kontes berhadiah menarik bagi member baru yang memberikan ulasan pada produk yang diambil. Nantinya pemenang terpilih akan mendapatkan berbagai hadiah seperti Samsung Galaxy A52S 5G, sepeda lipat united stylo 20 inch, treadmill xiaomi Kingsmith WalkingPad C1,smartchwatch Samsung galaxy fit 2, dan smart body fat scale Xiaomi.
Masyarakat Indonesia kini semakin dimudahkan dalam layanan kesehatan digital, termasuk untuk memilih jenis asuransi kesehatan dan jiwa. Asuransi kesehatan dan jiwa tak hanya konvensional, tapi sudah merambah secara digital.
Salah satu asuransi kesehatan dan jiwa yang dikemas secara digital adalah Rey. Perusahaan startupIndonesia di bidang asuransi kesehatan ini meluncurkan asuransi model baru yang memadukan produk asuransi jiwa dan kesehatan dengan rancangan ekosistem layanan kesehatan yang terintegrasi secara digital. Rey didirikan Evan Tanotogono (CEO & Co-Founder) dan Bobby Siagian (CTO & Co-Founder).
Produk Rey ini memberikan pelayanan mulai dari pemeriksaan gejala mandiri berbasis Artificial Intelligence (AI), telekonsultasi dengan dokter, hingga pemesanan dan pengiriman obat sesuai resep dokter.
Rey menawarkan paduan produk asuransi dan layanan kesehatan yang dikemas dalam program keanggotaan berbasis langganan. Sistem berlangganan ini dipatok harga mulai dari Ro 69 ribu per bulan. Setelah berlangganan, anggota Rey bisa mendapatkan akses ke ekosistem layanan kesehatan digital kapanpun tanpa biaya tambahan.
CEO sekaligus Co-Founder Rey Evan Tanotogono menjelaskan kemunculan Rey ini berawal dari niat untuk berkontribusi dalam meningkatkan penetrasi asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia melalui metode yang baru.
“Banyak pain points yang kami lihat di industri asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia yang sifatnya mengakar sehingga pendekatan yang Rey lakukan bukan sekadar mendigitalisasi bagian dari proses yang sudah lama ada melainkan mendesain ulang bagaimana seharusnya asuransi kesehatan, jiwa, dan penyakit kritis ditawarkan di Indonesia,” kata Evan, Senin (13/9).
Melansir dari Beritasatu.com, Kehadiran Rey akan semakin memudahkan masyarakat yang menjadi anggota dengan adanya akses layanan kesehatan seperti pengecekan gejala mandiri berbasis AI, layanan telekonsultasi dokter, pemesanan dan pengiriman obat sesuai resep dokter, hingga kunjungan dokter ke klinik dengan aplikasi Rey.
“Dari sisi layanan kesehatan, Rey menitikberatkan lebih kepada kualitas perawatan,” tambah Evan. Pada kesempatan yang sama, CTO sekaligus Co-Founder Rey Bobby Siagian menjelaskan kemampuan data dan analitik yang dimiliki Rey akan membantu meningkatkan kenyamanan anggota karena dokter menerima informasi kesehatan menyeluruh dari masing-masing member.
Saat ini, Rey menyediakan 3 macam paket berlangganan (subscription plans), yakni basic, standard, dan premium. Manfaat rawat jalan yang didapatkan member antara lain pemeriksaaan gejala berbasis artificial intelligence (AI) sepuasnya, telekonsultasi chat dengan dokter umum, hingga pemeriksaan dokter umum (offline) gratis hingga 50 kali dalam setahun.