Perlukah Melakukan Hubungan Seksual Meski Sudah Tua?

Perlukah Melakukan Hubungan Seksual Meski Sudah Tua?

Perlukah Melakukan Hubungan Seksual Meski Sudah Tua? – Melakukan hubungan seksual adalah cara bagi pasangan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangan. Tidak hanya mendapatkan kebahgaian saja dari berhubungan seksual untuk masing – masing individu.

Melainkan melakukan hubungan seks juga mendapat mempererat ikatan di antara keduanya. Namun bagaimna jika sepasang suami istri tersebut sudah memasukin usia tua alias lanjut usia? Harus atau perlukah mereka melakukan hubungan seks?

Apakah ada manfaat maupun resiko yang di dapat dari berjubungan seks saat usia telah tua? Beriku salah sayu dari beberapa Perlunya dan mafaat maupun resiko yang di alami jika melakukan hubungan seks di saat umur sudah tua maupun lajut usia sebagai berikut : 

Hubungan seksual juga perlu pada usia tua

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa hubungan seksual sudah tidak perlu lagi ketika seseorang memasuki usia lanjut. Padahal, pandangan tersebut tidaklah benar. Faktanya, kebutuhan akan keintiman, termasuk seks, tidak akan pernah lekang oleh waktu. Berapapun usianya dan apapun jenis kelaminnya, hubungan seksual tetap bisa, perlu, dan wajar. Namun, tentu saja, seks pada usia muda dan tua bisa berbeda.

Dari sisi positif, orang yang berusia lanjut sudah lebih bijaksana dan mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya, termasuk dalam kehidupan seks. Anak-anak dari para lansia pun rata-rata sudah besar dan mungkin telah hidup masing-masing, sehingga pasangan usia tua dapat menikmati hubungan seksual tanpa ada gangguan.

Namun, sisi negatif yang mungkin terjadi adalah faktor penuaan dan perubahan tubuh pada lansia kerap membuatnya tidak nyaman untuk melakukan seks. Beberapa dari lansia mungkin merasa malu berhubungan seks karena tubuhnya yang menua atau kemampuan dan gairahnya yang menurun. Adapun sebagian lainnya mungkin khawatir seks akan memengaruhi penyakit lansia.

Manfaat dan risiko hubungan seksual bagi pasangan usia tua

Tidak hanya wajar, nyatanya, hubungan seksual juga bisa memberikan sejumlah manfaat pada orang lanjut usia. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh lansia jika melakukan hubungan seks, antara lain:

  • menjaga kesehatan lansia, karena berhubungan seks dapat membakar kalori,
  • meningkatkan kesehatan mental serta mencegah gangguan mental pada lansia,
  • memperpanjang usia,
  • meningkatkan kualitas tidur,
  • membuat awet muda,
  • serta memperkuat hubungan dengan pasangan.

Meski demikian, seks pada usia tua juga bisa menimbulkan risiko yang umum bila tidak hati-hati. National institute on Aging menyebut, berusia tua tidak mengurangi kemungkinan seseorang untuk terkena penyakit seksual menular. Ini termasuk sifilis, klamidia, herpes genital, gonore, kutil kelamin, dan trikomoniasis. Selain itu, risiko HIV/AIDS juga mungkin muncul bila melakukan hubungan seks tanpa kondom atau kerap berganti pasangan.

Penyakit jantung dan seks pada usia tua

Selain secara umum, melakukan hubungan seksual usia tua juga bisa memberi manfaat dan risiko yang berkaitan dengan jantung. Studi yagn dimuat  Journal of Health and Social Behaviour pada 2016 menemukan fakta bahwa penyakit jantung dan seks saling berhubungan. Temuan pada studi tersebut menguatkan bahwa hubungan seksual yang berkualitas pada lansia wanita dapat menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Hal ini disebabkan karena dukungan emosi wanita dari hubungan seksual, sehingga membuatnya terhindar dari stres. 

Namun sayangnya, pria tua yang melakukan seks lebih dari satu kali dalam seminggu justru lebih berisiko terkena penyakit jantung pada masa mendatang. Para peneliti menilai, risiko ini bisa terjadi karena pria tua kerap menggunakan obat kuat kimia atau obat kuat alami untuk meningkatkan performa seksnya.

Tak bisa dipungkiri, kemampuan seksual pria memang cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia. Pria berusia lanjut lebih sulit untuk mencapai ‘klimaks’ saat seks karena alasan medis atau kondisi mentalnya ketimbang yang berusia muda.  Selain itu, pria usia tua juga berupaya untuk mencapai orgasme, sehingga seringkali merasa stres hingga kelelahan. Adapun hal tersebut dapat memengaruhi kerja jantungnya.

Hal yang harus diperhatikan untuk melakukan hubungan seksual usia tua

Meski wajar dan bermanfaat, melakukan hubungan seksual untuk yang berusia lanjut perlu dilakukan secara hati-hati dan aman guna mengurangi risiko yang mungkin muncul. Selain menggunakan kondom dan tidak berganti pasangan, mengurangi frekuensi berhubungan intim juga mungkin perlu dilakukan. Hubungan seksual dengan kualitas yang baik justru bisa membuat pria dan wanita lansia terhindar dari risiko penyakit jantung. 

Penelitian menguatkan fakta bahwa kualitas hubungan seksual usia tua penting untuk membangun dukungan emosi dan meningkatkan kepercayaan diri dari kedua pasangan. Adapun pengelolaan emosi yang baik adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Selain itu, Anda dan pasangan pun perlu saling memahami perubahan yang Anda berdua alami. Jangan sungkan untuk membicarakan apa yang Anda dan pasangan inginkan untuk mendapat hubungan seksual yang berkualitas.

Pastikan pula tubuh Anda dan pasangan sehat dan dalam kondisi prima. Bila memiliki masalah kesehatan yang memengaruhi kehidupan seks, jangan sungkan untuk bicara dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankan pengobatan atau penanganan yang terbaik. Selain itu, Anda juga bisa mencoba berbagai tips berhubungan seks usia tua agar lebih mendapat manfaatnya, seperti menggunakan pelumas bila mengalami vagina kering dan sebagainya.

Tips berhubungan seks pada lansia

Berbagai masalah dan perubahan pada tubuh lansia memang kerap menjadi penghalang untuk melakukan hubungan seks. Namun jangan khawatir, masalah seksual ini umumnya masih bisa diatasi, sehingga lansia bisa memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut. Berikut adalah beberapa tips agar lansia bisa menikmati seks yang bermanfaat dan tidak mengganggu kesehatannya.

1. Tetap berhubungan seks dengan rutin

Hubungan seksual sebenarnya hampir sama dengan aktivitas fisik. Jika Anda ingin tetap aktif dan bugar dalam kegiatan seksual maka yang Anda perlu lakukan adalah ‘berlatih’ dengan rutin.  Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menyatakan bahwa, wanita berusia 40-65 tahun yang tetap melakukan hubungan seksual dengan pasangannya cenderung lebih aktif secara seksual. Artinya, jika lansia ingin tetap berhubungan seks dengan baik, melakukan hubungan ini secara rutin akan melatih vagina untuk tetap aktif dan kuat.

2. Pakai pelumas atau pelembap

Salah satu masalah seks yang muncul pada wanita usia tua adalah vagina yang kering, sehingga kerap merasakan nyeri saat berhubungan seksual. Untuk mengatasi hal ini, wanita lansia bisa menggunakan pelumas atau pelembab vagina untuk membuat hubungan seks terasa lebih nyaman. Namun, sebaiknya wanita menghindari bahan pelumas yang berbahaya untuk vagina. Sebaliknya, pastikan pelumas dan pelembap yang digunakan berbahan dasar air dan bebas pewangi, sehingga aman untuk kulit vagina Anda. Adapun untuk pelembap, Anda bisa gunakan secara rutin setiap 2-3 hari sekali untuk mendapatkan kelembapan yang sempurna. 

3. Coba posisi serta jadwal baru

Kondisi medis yang dimiliki lansia sering membatasi aktivitas seksualnya. Terkadang, kondisi tersebut membuatnya tidak nyaman dengan posisi seksual tertentu. Pada kondisi ini, Anda perlu lebih kreatif untuk mencari posisi seks yang berbeda, tetapi tetap nyaman.  Selain itu, Anda juga bisa mencoba waktu yang berbeda dari kebiasaan untuk melakukan hubungan seks. Lakukanlah seks saat Anda merasa lebih berenergi dan nyaman, serta tidak merasakan nyeri yang mungkin timbul akibat kondisi medis tertentu yang Anda miliki. 

4. Komunikasikan dengan pasangan

Kurangnya keinginan seks pada lansia kadang terjadi karena masalah hubungan dengan pasangan. Jika ini penyebabnya, sebaiknya Anda membicarakan masalah tersebut dengan pasangan untuk mencari jalan keluarnya. Yang harus Anda lakukan adalah jujur dengan pasangan Anda tentang apa yang Anda rasakan. Carilah waktu dan tempat yang netral untuk membicarakan hal tersebut, agar membuat seks Anda dan pasangan terasa nyaman meski sudah tak lagi muda. Adapun membangun hubungan baik dengan orang lain dan pasangan merupakan salah satu gaya hidup sehat lansia yang perlu diterapkan. 

5. Rileks dan fokus pada keintiman

Lansia mungkin lebih sulit untuk membangun gairah seks karena berbagai masalah dan kondisi medis yang terjadi pada tubuhnya. Bila ini terjadi pada Anda, sebaiknya tetap rileks dan luangkan waktu hingga Anda dan pasangan kembali merasakan gairah tersebut. Sambil menunggu, Anda bisa menikmati foreplay dengan pasangan. Anda dan pasangan pun bisa mencari cara yang terbaik untuk dapat menikmati seks. Sebagai contoh, saling memijat atau berendam air hangat untuk mengendurkan otot sebelum berhubungan seks.

6. Tetap percaya diri

Penting untuk membangun rasa percaya diri dalam hubungan seks, termasuk untuk wanita yang sudah tua. Penting untuk tetap merasa cantik dan seksi dalam membentuk gairah seksual. Untuk meningkatkan gairah seksual, wanita lansia juga bisa tampil seksi dan cantik di depan pasangan. Cobalah kembali memakai kembali baju-baju atau aksesoris lama yang bisa Anda pakai agar gairah seksual Anda dan pasangan bertambah.

7. Terapkan pola hidup sehat

Kondisi kesehatan juga memengaruhi hubungan seksual pada satu pasangan. Oleh karena itu, lansia harus tetap menjaga kesehatan untuk bisa memperoleh seks yang berkualitas dengan pasangannya.  Agar tetap sehat, Anda harus selalu aktif dengan melakukan berbagai aktivitas untuk lansia yang berguna, seperti berolahraga. Selain itu, ikuti pula panduan pola makan lansia yang sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi Anda. Jangan lupa untuk menghindari berbagai kebiasaan yang dapat menimbulkan masalah pada sistem reproduksi, seperti mengonsumsi alkohol dan merokok.

Scroll to Top