Seharian di Ruangan Ber-AC? Ini Efeknya Pada Kesehatan – Zaman sekrang merupakan Zaman yang di mana memiliki cuaca panas yang sanga luar biasa sekali di saat musim kemarau.
Selain itu juga di era 2023 saat ini banyak sekali para kalangan manusia yang memilih untuk menggunakan AC (air conditioning ) untuk mengatasi kendala kepanasan yang akan di alami oleh para kalangan kaum manusia di masa musim kemarau.
Air conditioning atau biasa disebut AC, sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum ibukota, terutama di Jakarta yang rata-rata suhunya sekitar 30 derajat celcius setiap harinya.
Dalam ruangan kantor menggunakan AC, di dalam kendaraan juga menggunakan AC, dan terakhir pulang ke rumah lalu tidur juga menggunakan AC, rasanya hidup akan terasa panas tanpa bantuan AC sehari-hari.
Namum apabila ada menggunakan Ac dalam seharian maka berdapak buruk bagi kesehatan anda. Berikut salah satu dari Efeknya Pada Kesehatan apabila menggunakan Ac setiap hari nya sebagai berikut :
Bahaya berada seharian di ruangan ber-AC
Para peneliti di Louisiana Medical Center menemukan, AC diketahui dapat menyebabkan penyakit pada pernapasan manusia, atau disebut legionairre (infeksi saluran pernapasan akut), dan juga sebagai penyakit menular yang berpotensi fatal menghasilkan demam tinggi dan radang paru-paru.
Selain itu, efek seharian di ruangan ber AC dapat menghilangkan kelembaban udara dalam ruangan, yang mana tidak sehat bagi sistem pernapasan manusia.
Embusan dingin udara yang dikeluarkan dari air conditioning juga memiliki dampak buruk bagi kulit. Hal ini berdampak dengan mengikisnya bagian luar epidermis kulit, yang akhirnya akan menimbulkan kulit kering, mengelupas, dan berujung pecah-pecah.
Apa saja efek seharian di ruangan ber-AC bagi kesehatan tubuh?
1. Kulit Kering
Paparan udara dari AC dapat menghilangkan kelembapan kulit. Lapisan epidermis kulit lama-kelamaan akan mengelupas. Hilangnya kelembapan itu mengakibatkan kulit menjadi kering dan pecah-pecah. Dalam jangka panjang, keriput atau kerutan akan muncul.
Untuk menghindari dampak itu, ada cara mudah yang bisa dilakukan. Anda cukup mengoleskan pelembab, khusunya di bagian tubuh yang tepapar langsung AC atau tidak tertutup oleh pakaian. Dengan cara itu, kesehatan kulit tetap bisa terjaga selama berada di ruangan ber-AC.
2. Sakit Kepala dan Kelelahan
Orang yang terlalu lama berada di ruangan ber-AC akan lebih mudah kelelahan dibandingkan yang beraktivitas di ruang terbuka. Alasannya karena di dalam ruangan, pasokan oksigen tidak sebanyak di area out door.
Efek yang kerap muncul berbarengan dengan kelelahan adalah sakit kepala. Kedua gejala tersebut lebih mudah menyerang manusia dengan kondisi metabolisme yang lamah, seperti pada lansia atau memang sedang sakit. Jika mengalami kondisi ini, Anda bisa keluar sejenak dari ruangan ber-AC dan perbanyak konsumsi air putih.
3. Inspeksi Saluran Pernapasan
Udara yang dihasilkan AC tidak melalui mekanisme alami seperti fotosintesis, melainkan dengan siklus refrigerasi maupun penguapan. Karena itu, udara buatan pada AC yang terus menerus masuk ke paru-paru manusia dapat menimbulkan penyakit inspeksi saluran pernapasan.
Selain itu, inspeksi saluran pernapasan juga muncul karena selaput lendir pada hidung mengering akibat paparan AC. Kondisi tersebut membuat fungsi hidung untuk menyaring bakteri agar tidak masuk ke tubuh, menjadi menurun. Gangguan pada pernapasan akibat AC ini juga bisa menimbulkan komplikasi seperti batuk dan flu.
4. Mata Kering
Menurunnya kelembapan dalam ruangan ber-AC bukan hanya membuat kulit kering, tapi juga pada mata. Terlalu lama berada di ruangan AC dapat meningkatkan risiko peradangan kelopak dan selaput mata, atau lebih dikenal dengan blefaritis dan konjungtivitis.
Risiko itu semakin tinggi jika mata Anda instens terpapar cahaya dari komputer saat berada dalam ruangan ber-AC. Jika mata sudah merasa kering, Anda bisa mengggunakan cairan tetes mata untuk mengatasinya. Namun perlu diingat, penggunaan tetes mata juga tak boleh berlebihan.
5. Gangguan Pada Otot Leher
Dampak lain yang timbul akibat terlalu lama di ruangan ber-AC adalah gangguan pada otot leher atau dikenal dengan tortikolis. Penderita penyakit ini akan merasakan nyeri saat menolehkan kepala ke kiri atau kanan. Kondisi tersebut tentu bakal mengganggu aktivitas harian.
AC dapat memicu tortikolis karena udara dingin yang dihasilkannya mampu menyerang saraf. Efek dingin tersebut bisa membuat saraf tegang atau membengkak. Kondisi ini biasa dialami orang yang berjam-jam tidur di kamar ber-AC. Nyeri akan dirasakan saat bangun tidur.
Demikianlah sejumlah dampak penggunaan AC secara berlebihan terhadap kesehatan. Sejumlah dampak memang bisa diatasi dengan mudah. Namun jika terus diabaikan, bukan tidak mungkin gejala yang timbul dari pemakaian AC berujung pada fatalitas.
Maka dari itu, Anda perlu bijak dalam menggunakan AC. Jika tidak dibutuhkan, jangan nyalakan AC dalam ruangan kantor maupun rumah. Anda juga sesekali harus keluar ruangan ber-AC guna menghirup udara langsung dari luar sehingga menurunkan risiko terkena penyakit.
Bagaimana meminimalisir efek buruk akibat seharian di ruangan ber-AC?
Mungkin akan sulit bagi Anda untuk mematikan AC di ruangan kantor atau ruangan lainnya. Tapi bukan berarti seharian Anda harus terkena paparan udara dingin dari AC.
Cobalah untuk tidak selalu menggunakan AC, contohnya dengan tidak menggunakan AC di rumah. Gunakan AC kalau hanya musim panas atau suhu di luar sedang benar-benar terik.
Gunakan sabun yang kandungan pelembab dan mineralnya lebih banyak, mengingat kulit menjadi rentan rusak dan cepat keriput kalau sering terkena papara udara AC.
Jika sedang berada di ruangan ber-AC gunakan pelembab, lotion, atau krim yang melembabkan dan menutrisi kulit Anda. Gunakan di area seperti wajah, leher, tangan, siku dan lutut. Pilih lotion dan pelembab berbasis air untuk menambah kelembaban kulit Anda.