Panduan Instalasi Listrik Rumah yang Tepat dan Aman – Instalasi listrik yang benar akan menentukan seaman apakah pemasangan listrik di rumah Bunda.
Listrik selalu menjadi kebutuhan utama bagi semua orang karena kenyamanan hidup masyarakat modern saat ini sangat bergantung pada listrik.
Hampir semua peralatan di rumah Bunda menggunakan listrik untuk menjalankannya agar bisa hidup.
Oleh karena itu, instalasi listrik rumah tangga harus diperhatikan dengan baik supaya nantinya orang yang tinggal di rumah akan merasa aman.
Seperti yang kita ketahui selama ini, masalah korsleting listrik yang diakibatkan oleh instalasi listrik yang tidak benar bisa berujung pada kebakaran.
Jadi bisa dikatakan kalau dalam instalasi listrik ini, kita harus benar-benar memperhatikan pemasangannya dengan teliti.
PLN hanya bertugas untuk menyediakan listrik dan meteran khusus listrik, sementara untuk instalasinya dilakukan oleh si pemilik rumah itu sendiri.
Panduan Instalasi Listrik Rumah yang Tepat dan Aman
Lalu, bagaimana caranya untuk memasang listrik yang betul agar aman dari korsleting?
Untuk mencari tahu hal tersebut, cek langsung saja beberapa tips instalasi listrik yang ada di bawah ini:
1. Hitung Ukuran Luas Rumah
Hal pertama yang perlu Moms ketahui adalah menghitung terlebih dahulu ukuran luas dan rumah.
Ini perlu dilakukan supaya nantinya Moms bisa mengetahui berapa meter kabel yang dibutuhkan, stop kontak yang dibutuhkan, lampu yang akan dipasang, fitting kabel, serta hal-hal lainnya.
Ibaratnya, ini adalah langkah awal atau langkah dasar yang perlu sekali Moms perhatikan ketika akan memasang listrik sendiri di rumah.
2. Gambar Instalasi Listrik Rumah
Setelah mengetahui ukuran luas rumah, sekarang Moms perlu menggambar instalasi listrik rumah.
Jika menghitung ukuran rumah adalah gambaran kasarnya, sekarang adalah gambaran detailnya.
Dengan gambar instalasi listrik di rumah, Moms bisa mengetahui di mana jalur utama dan paralel listrik akan diletakkan nantinya.
Gambar instalasi listrik di rumah bisa dengan cara manual atau dengan menggunakan aplikasi.
Denah gambar pemasangan listrik biasanya lebih sederhana tapi harus jelas dan mudah dibaca serta dimengerti.
Pada gambar ini akan ada letak ruangan-ruangan yang akan dipasangi listrik. Bagaimana penempatannya, cara penyambungannya dari jalur utama, dan lain sebagainya.
Ini akan mempermudah Moms ketika akan melakukan pengecekan secara rutin.
Ditambah lagi, jika ada permasalahan yang terjadi setelah pemasangan, Moms bisa dengan mudah menemukan titik permasalahannya dengan sketsa gambar yang sudah dibuat.
3. Ketahui Besaran Daya Listrik
Ketika Moms sudah melakukan kedua hal di atas, pastinya Moms juga harus mengetahui berapa besaran daya listrik yang ada di rumah.
Coba lihat gambar instalasi listrik yang sudah dibuat dan tentukan berapa besaran daya yang nantinya akan digunakan pada masing-masing ruangan.
Kemudian, menjumlahkannya menjadi satu sehingga Moms bisa mendapatkan jumlah besaran daya listrik yang dibutuhkan oleh rumah.
Sebagai gambaran, untuk rumah dengan luas kurang dari 100 meter biasanya akan menggunakan listrik 1300-2200 watt saja.
Tapi jika rumahnya memiliki luas lebih dari 100 meter biasanya daya listrik yang dipilih adalah 2200-3500 watt.
Menentukan besaran daya listrik ini sangat penting karena beda beban daya, maka akan ada perbedaan dari segi pembayaran listrik nantinya.
Jika sudah mengetahui besaran daya listrik, usahakan untuk memasang Miniature Circuit Breaker (MCB) yang merupakan sebuah komponen pemasangan listrik yang berfungsi untuk sistem proteksi arus listrik dalam mengantisipasi beban berlebih.
Jadi kalau nantinya ada beban berlebih pada saat penggunaan listrik, maka listrik akan padam dengan sendirinya sehingga tidak sampai menimbulkan korsleting arus pendek
Artinya, semakin besar daya listrik, maka semakin banyak MBC yang harus dipasang.
4. Persiapan Material yang Dibutuhkan
Dalam melakukan instalasi listrik dibutuhkan persiapan komponen materialnya terlebih dahulu, supaya nantinya pemasangan bisa berlangsung dengan baik.
Beberapa material yang dibutuhkan pada saat pemasangan listrik adalah box MCB atau ELCB (Earth Leakage Current Breakers), sakelar tunggal, sakelar ganda, stop kontak, lampu, fitting lampu, kabel listrik, isolasi atau lakban, pipa dan klem pipa, embodus atau kotak sambungan, wire nut, dan tedus.
Selain material bahan-bahannya, Moms juga perlu menyiapkan peralatan pendukung untuk memasangnya seperti test pen, tang, pisau, pengupas kabel, tang kombinasi, palu, obeng plus dan minus, serta alat pengukur listrik.
5. Gunakan Kabel Standar SNI
Saat melakukan instalasi listrik, Moms harus menggunakan kabel dengan label SNI (Standar Nasional Indonesia).
Hal ini dilakukan supaya kabel tidak mudah terkikis dan terkelupas sehingga bisa terjamin keamanannya.
Penggunaan kabel listrik bisa bermacam-macam jenisnya.
Misalkan saja untuk kabel dengan diameter 2,5 mm bisa dialiri daya listrik hingga 5.000 watt pada rumah yang memiliki luas di bawah 100 meter.
Sedangkan untuk penyaluran listrik pada perangkat rumah tangga yang kecil seperti lampu, Moms bisa menggunakan kabel dengan diameter 1,5 mm.
Saat memasang kabel, jangan lupa untuk membungkusnya dengan pipa conduit yang lentur supaya lebih mudah pada saat penggantian dan bisa bebas dari gigitan hewan seperti tikus.
Tidak hanya kabel listrik saja, hal ini juga berlaku pada semua material pemasangan listrik. Moms sebaiknya membeli dan menggunakan yang berlabel SNI.
6. Perhatikan Jalur Kabel dan Gunakan Jalur Sendiri untuk Perangkat Berdaya Besar
Moms harus membagi jalur kabel sesuai dengan keperluan instalasi listrik di rumah. Misalkan saja untuk pompa air, AC, kulkas, lampu, dan lain sebagainya.
Sebaiknya gunakan jalur listrik sendiri untuk perangkat dalam rumah yang membutuhkan daya listrik bertenaga besar.
Misalkan saja untuk water heater, AC, pompa air, kulkas, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan jalur sendiri, maka tidak akan mengganggu penggunaan listrik yang lain.
Terganggunya penggunaan listrik yang lain terkadang bisa terlihat dari lampu yang tiba-tiba berkedip tidak stabil.
Tak hanya itu saja, pembagian jalur sendiri ini juga membuat kabel listrik tetap awet karena beban arus tidak berlebihan.