Dampak Kurang Tidur Bagi Kesehatan Yang Perlu Kamu Tahu – Tidur adalah salah satu aktivitas yang sangat wajib di lakukan oleh setiap manusia untuk melakukan penambahan energi yang di mana telah terkurang habis karena aktivitas sehari – hari yang telah di lalui.
Selain itu juga tidur yang di lakukan setiap kalangan manusia di anjur sekitar 7 – 9 jam untuk tidur perharinya. Hal ini di anjurkan agar tubuh manusia akan lebih stabil di saat mempulihkan energi yang telah terkuras dalam bekerja maupun aktivitas lainnya.
Selain itu jugaKurang tidur dapat menganggu kemampuan otak untuk memproses dan menyimpan ingatan atau hal-hal yang dipelajari dan dialami sepanjang hari.
Kamu juga menjadi sulit mencerna dan memproses informasi selama beberapa hari kedepan. Dampak dari kurang tidur yang lain adalah bisa menyebabkan berat badan menjadi naik. Berikut beberapa Dampak Kurang Tidur Bagi Kesehatan Yang Perlu Kamu Tahu sebagai berikut :
Mengganggu Kerja Sistem Saraf
Proses komunikasi sel-sel saraf pada otak bisa terganggu jika kita tidak mendapatkan tidur yang cukup. Gangguan ini bisa berdampak pada memori, penglihatan, persepsi visual, hingga kondisi mental kita.
Kemampuan saraf otak untuk menangkap informasi dan menerjemahkannya agar dapat dipahami juga dapat melambat atau berkurang.
Kondisi ini yang seringkali membuat kita jadi sulit berkonsentrasi atau mempelajari hal baru. Terhambatnya sinyal yang dikirim oleh sistem saraf juga dapat mempengaruhi sistem koordinasi tubuh. Alhasil risiko kecelakaan saat sedang beraktivitas pun meningkat.
Gangguan Pada Sistem Kardiovaskular
Tidur adalah waktu di mana tubuh memulihkan sistemnya. Ada salah satu tahap dalam proses tidur yang disebut Non-Rapid Eye Movement (NREM). Pada tahap ini detak jantung akan melambat, tekanan darah turun, serta pernapasan jadi lebih stabil.
Tidur di tahap NREM ini adalah kondisi tidur pulas yang bermanfaat bagi sistem kardiovaskular, karena memungkinkan jantung untuk melakukan pemulihan dari ketegangan saat beraktivitas (bangun). Semakin sedikit jam tidur, semakin sedikit pula waktu tidur di tahap NREM ini.
Saat kita tidak mendapatkan tidur yang berkualitas ini, maka akan terjadi gangguan pada sistem kardiovaskular.
Mulai dari masalah tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, hingga stroke. Bahkan disebutkan juga bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam berkemungkinan 20% lebih tinggi terkena serangan jantung.
Dapat Menyebabkan Obesitas
Tidak mendapat waktu tidur cukup dapat membuat otak meningkatkan hormon ghrelin (rasa lapar), dan mengurangi hormon leptin (rasa kenyang).
Ini dibuktikan dalam sebuah studi yang mengurangi waktu tidur menjadi 4 jam saja selama dua malam berturut-turut.
Ditemukan bahwa hormon ghrelin meningkat, bersamaan dengan menurunnya hormon leptin. Rasa lapar meningkat bagi mereka yang kurang tidur.
Dikarenakan rasa lapar yang terus muncul, dan nafsu makan meningkat, kurang tidur bisa memicu kita untuk makan lebih banyak daripada biasanya. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka dapat berujung pada peningkatan berat badan dan obesitas.
Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
Sistem kekebalan tubuh tidak hanya memproduksi antibodi saja saat kita tertidur. Salah satu protein penting lainnya, yakni sitokin juga diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh. Sitokin yang diproduksi tubuh ini dapat membantu untuk membuat kamu tertidur.
Umumnya, kadar sitokin akan meningkat saat tubuh mengalami stres, infeksi atau peradangan untuk “mendorong” tubuh agar beristirahat (tidur).
Saat kita kurang tidur, baik produksi antibodi maupun sitokin akan menurun. Ini sebabnya tubuh jadi lebih rentan dengan penyakit. Kondisi kurang tidur juga dapat menghambat proses penyembuhan jika kita sedang dalam keadaan sakit.
Mengganggu Produksi Hormon Tubuh
Dampak kurang tidur bagi kesehatan lainnya adalah dapat mengganggu produksi hormon di dalam tubuh. Kurang tidur dapat memicu penurunan sensitivitas dan produksi hormon insulin, serta gangguan fungsi sel pankreas.
Selain itu hormon tirotropin juga meningkat saat kamu kurang tidur. Ini jadi tanda kalau kelenjar tiroid tidak berfungsi optimal untuk memproduksi hormon tiroid.Kurang tidur juga dapat meningkatkan produksi hormon kortisol dan mempengaruhi respon tubuh terhadap stres.
Tingginya hormon kortisol ini pun berpengaruh pada tingkat kesuburan seseorang. Disebutkan bahwa hormon kortisol yang tinggi dapat memicu stres dan mempengaruhi kesuburan.
Untuk menghindari dampak buruk kurang tidur ini, ada baiknya kita mulai memperhatikan pengelolaan waktu kita sehari-hari.
Pastikan untuk menyelesaikan semua tugas dengan produktif di pagi hingga sore hari. Dengan begini kita bisa mendapat waktu lebih banyak untuk beristirahat di malam hari.
Dengan pengelolaan waktu yang baik, selain mendapat waktu tidur yang cukup, kita juga bisa mendapat waktu untuk melakukan hal lainnya yang lebih bermanfaat.
Seperti waktu untuk memperhatikan serta menyiapkan makanan sehat, sampai waktu untuk berolahraga. Penarapan pola hidup yang sehat ini bisa kamu lakukan bersama kami di GGL.
Penurunan fungsi seksual
Kualitas kehidupan seks yang baik ternyata dapat menjaga hubungan Anda dan pasangan berjalan harmonis. Jika sebaliknya, pasangan bisa saja merasa tidak puas dan pada akhirnya bisa berdampak buruk pada hubungan antar pasangan.
Anda mungkin tidak menyadari, bahwa kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab menurunnya fungsi seksual. Kelelahan dan rasa kantuk dapat menganggu aktivitas seksual dengan berbagai cara, yakni:
- Penurunan hasrat dan gairah untuk melakukan hubungan seksual.
- Tidak mampu mempertahankan ereksi secara optimal.
Risiko penyakit mental makin tinggi
Efek bahaya dari kurang tidur dalam jangka panjang, yaitu meningkatkan risiko penyakit mental. Ini karena kekurangan tidur mempengaruhi suasana hati seseorang menjadi lebih buruk.
Mereka mungkin saja lebih mudah mengalami agitasi, yang menjadi salah satu tanda penyakit mental dan cenderung lebih sering berpikiran negatif. Risiko penyakit mental yang mungkin meningkat adalah gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan ADHD.
Untuk mencegah kesemua efek tersebut, Anda perlu memperbaiki kualitas tidur Anda. Cobalah untuk kembali mengatur jam tidur dan bangun, serta hindari berbagai hal yang mengganggu tidur. Jika cara ini tidak cukup ampuh, konsultasikan pada dokter.