Ciri-ciri Penyakit Maag Dan Pola Makan Untuk Mengatasinya – Maag merupakan salah satu penyakit yang sangat sering sekali di alami oleh para kalangan manusia dari berbagai usia muda maupun dewasa yang di mna tidak membedakan wanita maupun pria.
Selai itu juga Maag juga bisa di sebut sebagai penyakit lambung yang sangat menyikasa kalangan manusia di karenakan berdampak sakit pada perut manusia yang terkena maag.
Maag juga dapa t di sebuat sebagai adanya luka maupun kendala di dalam lambung yang di sebabkan kurangnya mengonsumsi makanan dengan rutin maupun teratur.
Perbedaan Penyakit Maag dengan Gangguan Lambung Lainnya
Walau kasus maag atau dispepsia ini terbilang cukup umum, namun bukan berarti bisa diabaikan begitu saja. Jika merasakan gejala, kita dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosa yang lebih akurat.
Penyakit maag jika tidak ditangani dengan benar dapat berpotensi jadi lebih parah. Rasa sakit pada perut ini bisa disebabkan oleh penyakit lain seperti GERD, penyakit tukak lambung, obat-obatan, dispepsia fungsional, bahkan kondisi kronis seperti kanker lambung. Pemeriksaan medis akan menemukan perbedaan dan memudahkan diagnosa.
Perbedaan yang paling mudah untuk diingat antara maag dan GERD adalah lokasinya. Penyakit maag terjadi pada bagian lambung dan usus. Sementara GERD adalah gangguan kesehatan yang terjadi pada area lambung dan kerongkongan.
Penyakit maag juga berbeda dari rasa nyeri (heartburn) yang jadi salah satu gejala asam lambung dan GERD. Seperti istilahnya, heartburn adalah rasa nyeri pada area dada. Sementara rasa nyeri pada maag terjadi pada perut.
Ciri-ciri Penyakit Maag
Untuk lebih mempermudah mengenali maag atau dispepsia, berikut beberapa ciri atau gejala yang kerap dialami penderita. Jika mengalami ciri-ciri penyakit maag ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
• Kembung, dan merasa kenyang terlalu awal (baru makan sedikit tapi sudah kenyang)
• Terasa nyeri atau sakit pada perut bagian tengah atas
• Sering sendawa atau kentut
• Terdengar suara keroncongan dari dalam perut
• Merasa mual, bahkan muntah-muntah
Gejala penyakit maag sedikit berbeda dengan heartburn. Ciri-ciri heartburn termasuk mulut terasa asam, dan disertai rasa nyeri pada kerongkongan kita saat hendak menelan. Heartburn terjadi pada mereka yang menderita masalah asam lambung atau GERD.
Saran Pola Makan yang Ideal
Ada berbagai penyebab penyakit maag. Beberapa di antaranya termasuk konsumsi kafein atau alkohol secara berlebihan. Makan terlalu banyak atau terlalu cepat juga dapat menyebabkan maag. Konsumsi makanan yang terlalu berlemak, asam, atau pedas juga dapat memicu maag.
Itu sebabnya untuk mengatasi maag, kita perlu memperhatikan pola makan sehari-hari. Berikut beberapa tips mengatur kebiasaan dan pola makan untuk mencegah maag.
- Batasi atau hindari sama sekali konsumsi minuman beralkohol, bersoda, dan minuman berkafein
- Konsumsi makanan utuh dengan nutrisi lengkap, serta hindari konsumsi gorengan dan makanan berlemak lainnya
- Setidaknya harus ada jeda sekitar 3 jam antara waktu makan malam dan waktu tidur. Waktu ini memberi kesempatan makanan diproses dan dipindahkan ke usus kecil
- Hindari langsung berbaring sehabis makan. Ini dapat memicu rasa sakit pada perut
- Kita bisa makan dengan porsi yang lebih kecil, namun dengan frekuensi yang lebih sering
Selain masalah pola makan, rasa cemas berlebih, stres, bahkan depresi juga dapat menyebabkan maag. Jadi, selain mengatur kembali pola makan, penting juga untuk melakukan manajemen diri demi mengurangi penyebab stres
Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang enak dan bergizi. Makan makanan yang sehat dapat membantu mengurangi dampak buruk stres pada tubuh. Berolahraga juga dapat mengurangi rasa stres yang dapat memicu penyakit maag.
Mengatasi Maag Supaya Tidak Kambuh Lagi
1. Makan dalam porsi kecil dan lebih sering
Makan dalam porsi kecil dan lebih sering dapat membantu mengurangi gejala dengan menghindari makan berlebihan dan membiarkan perut mencerna makanan secara perlahan dan mantap.
2. Kunyah makanan dengan perlahan
Saat Anda makan, penting untuk melakukannya perlahan dan mengunyah makanan Anda dengan baik. Ini akan membantu Anda merasa kenyang setelah makan lebih sedikit dan memungkinkan tubuh Anda untuk mencerna makanan dengan baik. Anda juga akan cenderung tidak makan berlebihan jika Anda makan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik.
3. Batasi Konsumsi Makanan Pedas, Asam dan Berlemak
Makanan pedas, asam, dan berlemak adalah pemicu paling umum dari dispepsia atau penyakit maag. Jika Anda mengalami dispepsia setelah makan makanan pedas, asam, atau berlemak, Anda mungkin perlu membatasi konsumsi makanan tersebut.
Konsumsi Makanan tinggi lemak tidak sehat dapat menyebabkan penambahan berat badan, penyakit jantung, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
Dalam beberapa kasus, mungkin perlu untuk menghindari makanan ini sama sekali. Bicaralah dengan dokter jika Anda menderita penyakit maag.
4. Jangan Langsung Tidur setelah Makan
Saat Anda makan, perut Anda harus bekerja keras untuk mencerna semua makanan. Jika Anda langsung tidur setelah makan, perut Anda masih akan bekerja keras dan Anda mungkin terbangun dengan perasaan tidak nyaman atau sakit. Sebaiknya tunggu setidaknya 1 atau 2 jam setelah Anda makan sebelum tidur. Ini akan memberi waktu perut Anda untuk mencerna makanan.
5. Tetap terhidrasi dengan minum banyak air
Air sangat penting untuk kesehatan yang baik dan menjadi salah satu cara mengatasi maag. Ketika tubuh Anda mengalami dehidrasi, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, yang dapat menyebabkan dispepsia.
Minum 8 gelas air per hari untuk menjaga tubuh Anda terhidrasi dan membantu mencegah dispepsia sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI.
Selain air putih, minumlah cairan lain seperti jus buah, jus sayuran, dan teh herbal. Makan banyak buah dan sayuran, yang tinggi kandungan air dan membantu Anda tetap terhidrasi.
6. Hindari minumam soda, berkarbonasi, kafein dan Alkohol
Salah satu cara terbaik untuk mencegah dispepsia adalah dengan menghindari soda dan minuman berkarbonasi lainnya. Minuman ini dapat menyebabkan perut kembung dan gas. Anda juga harus menghindari kafein dan minuman beralkohol, yang keduanya dapat mengiritasi lapisan perut.
7. Rajin Berolahraga
Salah satu cara mengatasi maag adalah rajin berolahraga. Olahraga membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Ini juga membantu menjaga berat badan, yang juga dapat membantu mencegah dispepsia.
Latihan aerobik sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Jadi cobalah untuk melakukan setidaknya 30 menit aktivitas aerobik hampir setiap hari dalam seminggu.
8. Stop Merokok
Saat Anda merokok, Anda meningkatkan risiko terkena dispepsia karena merokok mengiritasi lapisan perut dan membuat perut lebih sulit mencerna makanan dengan benar. Merokok juga menurunkan jumlah aliran darah ke perut, yang dapat menyebabkan masalah seperti gastritis dan bisul.
9. Minum Obat Maag
Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati dispepsia antara lain antasida. Konsumsi obat-obatan ini sangat penting dilakukan sesuai anjuran dokter. Karena terkadang, ada efek samping atau reaksi yang berbeda antar orang saat mengkonsumsi obat.
Cara mengatasi maag yang telah disebutkan diatas bertujuan sebagai langkah pencegahan agar tidak terkena maag kronis ataupun agar maag tidak berkembang menjadi komplikasi.