Gandeng 5 Perusahaan Cina, Toyota Berambisi Wujudkan Teknologi Canggih Ini – Toyota Motors telah mengumumkan akan membangung usaha patungan dengan lima perusahaan Cina. Entitas baru ini akan mengembangkan sistem sel bahan bakar untuk kendaraan komersial, dan melanjutkan ambisi Tiongkok untuk sebuah mobil tanpa emisi.
Melansir Asia Nikkei, investasi untuk perusahaan patungan ini akan senilai 5 miliar Yen atau setara Rp 650 miliar. Toyota sendiri akan menjadi pemegang saham terbesar, dengan menguasai 65% kepemilikannya.
Perusahaan patungan ini, akan membentuk laboratorium penelitian di Beijing, dimana setiap perusahaan akan berkontribusi untuk pengembangan komponen sel bahan bakar, seistem kontrol, dan peralatan onboarding.
Sementara itu, perusahaan Cina ini akan memiliki saham sekitar 5 sampai 15 persen. Untuk jenama asal Negeri Tirau Bambu yang termasuk dalam konsorsium ini, antara lain Beijing Automobile Group, FAW, Beijing SinoHytec, Dongfeng Motor, serta Guangzhou Automobile Group.
“Adalah penting untuk menemukan mitra untuk mempromosikan elektrifikasi mobil,” kata Chief Operating Officer Toyota, Shigeki Terashi dalam sebuah pernyataan.
“Dengan bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki pengaruh besar di pasar kendaraan komersial China, serta SinoHytec yang memiliki kemampuan teknologi yang dapat diandalkan, kami akan dapat membangun pondasi untuk meluasnya penggunaan FCEV (kendaraan listrik sel bahan bakar) di Cina,” tegasnya.
Perluas pasar
Sebagai informasi, Toyota sendiri memang menjadi salah satu pabrikan yang berambisi untuk mengembangkan mobil hidroden.
Bahkan, raksasa asal Jepang ini, telah merilis kendaraan berbahan bakar sel ini pada 2014, yang disebut Mirai dan merupakan kendaraan hidrogen pertama yang diproduksi massal.
Namun, karena kurangnya infrastruktur, mobil ini belum mendapatkan respon yang positif dari konsumen.
Jadi, dengan Dengan memperluas kehadirannya di Cina, di mana pemerintah menunjukkan minat pada kendaraan ramah lingkungan, Toyota bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan kinerja sel bahan bakarnya, tetapi juga mempercepat pengembangan infrastruktur yang diperlukan.
Mobil listrik tak ayal jadi masa depan transportasi dunia. Hal ini ditandai dengan komitmen para nama besar dari industri otomotif untuk terjun ke ranah mobil listrik.
Hal ini diprediksi paling tidak bisa kita lihat dalam satu dekade ke depan, di mana jalanan sudah akan dipenuhi oleh mobil listrik.
Untuk saat ini saja, di negara-negara barat, bahkan di Asia, sudah banyak pengguna mobil listrikd ari merek-merek yang diproduksi masal seperti Tesla, Chevy Bolt, ataupun Nissan Leaf.
Nah berikut beberapa rencana dari para produsen teknologi untuk membuat mobil listrik.
General Motors, orang tua perusahaan dari berbagai nama seperti Chevrolet, sudah berkomitmen untuk segera menghentikan produksi mobil yang menggunakan bahan bakar, untuk menggantinya dengan kendaraan listrik. Meski demikian, tak ada deadline kapan GM akan melakukannya. GM sendiri sudah berencana akan memproduksi 20 jenis mobil listrik dai sekarang hingga 2023.
Ford: Perusahaan asal AS ini sudah membentuk sebuah tim khusus untuk mengembangkan kendaraan listrik, bernama Team Edison. Ford pun telah berinvestasi sebesar 4,5 milyar dollar untuk 5 tahun, demi pengembangan kendaraan listrik. 13 model mobil listrik akan dirilis 2023 mendatang.
Toyota dan Mazda: Dua perusahaan mobil asal Jepang ini baru saja mengumumkan bahwa mereka akan kerja sama dengan Senso, produsen onderdil mobil, untuk membangun perusahaan baru yang akan memproduksi kendaraan listrik dan hybrid. Dua raksasa otomotif Jepang ini akan membangun pabrik dengan biaya hampir 2 milyar dollar, dan akan selesai tahun 2021 mendatang. Toyota sendiri telah memiliki lini kendaraan Hybrid yakni Prius.
Mercedez-Benz: Orang tua perusahaan Mercedez-Benz, Daimler, akan berinvestasi sebesar 1 milyar dollar ke pabrik mereka di Alabama AS, untuk memproduksi mobil SUV listrik dan juga membangun fasilitas pengembangan dan riset khusus baterai kendaraan listrik. Daimler sendiri juga akan berinvestasi 10 milyar dollar untuk pengembangan kendaraan listrik keseluruhan.
Mercedez-Benz sudah akan berhenti memproduksi mobil berbahan bakar pada 2022, dan akan menawarkan 50 model mobil listrik dan hybrid.
Renault, Nissan, dan Mitsubishi: Ketika nama besar otomotif ini akan kerja sama untuk mengembangkan sistem yang sama, yang nantinya akan digunakan untuk berbagai lini kendaraan elektrik mereka. Ketiganya akan merilis paling tidak 12 model mobil elektrik per tahun 2022 mendatang.
Jaguar Land Rover: Perusahaan mobil ini sudah berkomitmen akan hanya memproduksi mobil elektrik dan hybrid pada 2020 mendatang.
Volvo: Volvo adalah perusahaan yang jauh lebih cepat dari kebanyakan pabrikan lain untuk membuat kendaraannya berbasis elektrik, karena di 2019, Volvo tak akan memproduksi mobil berbahan bakar lagi. Volvo akan menawarkan 5 model kendaraan murni listrik dengan waktu rilis 2019 hingga 2021, dan memproyeksikan akan menjual 1 juta kendaraan dalam 6 tahun.
VW Group: VW Grup adalah orang tua perusahaan dari VW, Audi dan Porsche, dan akan berinvestasi 84 milyar dollar untuk pengembangan mobil listrik mereka. 60 milyar dari jumlah tadi, didedikasikan untuk produksi baterai.
Bagaimana menurut anda guys? Keren kan? Boleh minta komentar anda dibawah ini guys biar mendapatkan cerita cerita menarik lagi dari saya.. Terimakasih komentar anda guys dan terimakasih banyak.