Bunga mawar kini punya teknologi canggih seperti manusia – Teknologi yang disisipkan pada bagian dalam tubuh manusia memang tidak asing. Banyak teknologi untuk medis seperti alat pacu jantung yang sudah banyak direalisasikan. Namun, bagaimana jika teknologi ini disisipkan ke dalam bunga?
Sebuah penelitian di University of Swedia, menambahkan sirkuit elektronik pada bunga mawar. Para peneliti menemukan polimer yang disebut dengan Pedos-S yang bisa masuk ke sistem vaskular mawar, seperti bunga yang mengisap air ketika di simpan di dalam vas bunga.
Setelah polimer ini masuk pada bagia xilem, sinyal listrik akan dikirim, tetapi tanaman ini masih tetap mendapatkan nutrisi dan air yang dibutuhkan. Ya, tanaman memang secara alami mengandung zal elektrolit yang bisa membawa muatan listrik.
Dengan menghubungkan kabel ke elektrolit, para peneliti bisa membuat blok dasar dari sistem komputer. Polimer yang sama juga bisa membuat tampilan warna pada daun mawar berubah.
Ketika teknologi ini di dalam tanaman, peneliti bisa mengubah tampilan makhluk hidup yang belum pernah ada sebelumnya. Tidak hanya itu, peneliti juga bisa memantau kesehatan tanaman jauh lebih detail. Jadi, manusia bisa menyelamatkan berbagai tanaman yang ada.
bunga mawar sudah menjadi bagian sejarah sejak jutaan tahun lalu. Salah satu fosil tumbuhan tertua yang pernah ditemukan adalah bunga mawar dengan usia mencapai 35 juta tahun. Sementara bunganya mulai dibudidayakan untuk pertama kalinya di China sekitar 5.000 tahun lalu.
Mawar merupakan salah satu bunga paling populer yang kerap diadopsi sebagai simbol atau ornamen dalam karya seni. Bunga ini juga menjadi saksi bisu bagi berbagai peristiwa sejarah. Konon Christopher Colombus pun menemukan bunga mawar mengapung di lautan sebelum menemukan benua Amerika. Hal ini dianggapnya sebagai pertanda.
Perang Mawar
Mawar merupakan bunga nasional Inggris. Tak hanya dianggap sebagai flora yang mewakili negara, bunga mawar juga dikaitkan dengan salah satu peristiwa sejarah penting bagi Kerajaan Britania Raya. Bahkan peristiwa inilah yang lantas menjadikan bunga mawar populer di Inggris.
Inggris sempat menghadapi perang saudara selama puluhan tahun, dikenal dengan nama Wars of the Roses atau Perang Mawar. Perang Mawar yang berlangsung sejak tahun 1455 sampai 1485 terjadi karena perebutan tahta kerajaan di antara anggota klan House of York dan House of Lancaster. Konflik dipicu oleh Richard dari York yang menuntut tahta setelah kematian Raja Henry V. Richard merasa kalau dirinya lebih berhak atas tahta daripada Henry VI, pewaris raja terdahulu yang masih bayi. Peristiwa ini lantas memicu perseteruan antara Richard dan Margareth dari Anjou, ratu Inggris kala itu.
Perang saudara ini disebut War of The Roses karena kedua keluarga yang bertikai sama-sama menggunakan simbol bunga mawar. House of Lancaster bersimbol mawar merah, sementara House of York menggunakan mawar putih sebagai lambang klan.
Mawar Overnight Sensation di luar angkasa
Pengiriman objek dari bumi ke luar angkasa selalu menjadi peristiwa bersejarah. Setelah monyet, anjing, dan manusia mendarat di bulan, pada tahun 2002 giliran tanaman mawar yang dikirimkan ke luar angkasa.
Mawar miniatur yang diberi nama Overnight Sensation sengaja dikirimkan ke luar angkasa untuk tujuan penelitian. Sasarannya adalah mencari tahu efek yang ditimbulkan oleh gravitasi rendah pada keharuman bunga mawar. Penelitian ini juga bertujuan untuk mencari cara dalam meningkatkan aroma pada sejumlah produk bunga mawar yang diedarkan di pasaran.
Cleopatra dan bunga mawar
Bunga mawar sebagai bahan pembuatan parfum sudah dikenal oleh masyarakat Mesir kuno sejak tahun 3.500 SM. Para ahli parfum menggunakan mawar Mesir yang memiliki banyak kelopak untuk disuling. Aroma bunga ini dianggap sakral dan kerap digunakan untuk berbagai keperluan.
Menurut catatan sejarah, Cleopatra sang ratu Mesir juga sangat menyukai bunga mawar. Ratu yang terkenal akan pesonanya ini menggunakan air sari mawar sebagai salah satu bahan wajib dalam perawatan kecantikannya. Dia juga meminta kelopak bunga mawar disebarkan di kamar dan seluruh lantai istana, terutama jika Mark Antony hendak berkunjung.
Tanda cinta Raja Carl XVI Gustaf untuk Ratu Silvia
Bunga mawar menjadi penanda sejarah percintaan Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia dan Ratu Silvia. Pasangan kerajaan ini bertemu untuk pertama kalinya pada Olimpiade musim panas tahun 1972. Dalam salah satu wawancara yang dilakukannya, Carl yang kala itu masih menjadi putra mahkota langsung jatuh cinta kepada Silvia Renate Sommerlath.
Pasangan ini menjalin hubungan selama bertahun-tahun sebelum mengumumkan pertunangan pada tahun 1976. Selama masa pacaran yang menghabiskan waktu empat tahun, sang calon raja mengirimkan selusin bunga mawar kuning untuk Silvia setiap hari.
Bunga berharga bagi Napoleon dan ratunya
Menurut catatan sejarah, Napoleon Bonaparte kerap memberikan kantong-kantong berisi kelopak bunga mawar untuk para prajurit. Pada masa itu, kelopak bunga mawar biasa direbus dengan anggur putih untuk mengobati keracunan karena timbal. Anggota pasukan Napoleon sering menderita keracunan akut karena luka tembak.
Sementara itu, Maharani Josephine dianggap sebagai santo pelindung bunga mawar karena kecintaannya terhadap tanaman tersebut semasa hidup. Josephine menciptakan kebun mawar dengan koleksi terlengkap di kediamannya, Chateau de Malmaison. Sebagian koleksi tanaman yang dimilikinya merupakan oleh-oleh dari Napoleon jika pergi berperang.
Mawar-mawar Heliogabalus
Elagabalus atau Heliogabalus adalah seorang raja dari zaman Romawi yang cukup terkenal dengan taktiknya. Sama seperti Raden Wijaya yang menjamu pasukan Mongol dengan minuman keras sebelum melucuti persenjataan mereka, Elagabalus melakukan trik yang sama dengan bunga mawar.
Menurut salah satu literatur, Elagabalus mengundang para petinggi dari kerajaan Yunani kuno untuk makan malam. Dia memerintahkan agar berton-ton bunga violet dan mawar ditumpahkan dari langit-langit sepanjang makan malam. Tujuannya adalah untuk mengalihkan para prajurit Yunani. Konon trik yang sama juga dilakukan oleh Nero.