3 Berita Teknologi Terbaru Febuari 2023 yang Unik dan Menarik – Di era teknologi, kebutuhan akan berita teknologi terbaru sama pentingnya dengan berita politik nasional maupun kriminal. Teknologi telah meresap ke dalam kehidupan kita dan sangat berdampak diam diam.
Contohnya saja bagaimana keamanan data pribadi terus menjadi isu, karena semua aplikasi yang kita gunakan membutuhkan identitas kita terutama jika ingin meningkatkan layanan. Bahkan harga Netflix pun menjadi berita panas seiring dengan kebutuhan hiburan film pada layanan streaming berbayar.
Nah, apa saja berita teknologi terbaru yang menarik kamu ketahui Febuari 2023 ini?
Harga Langganan Netflix Turun di Indonesia, Mulai Rp 65 Ribu Sebulan untuk Paker Basic dan Standard
Netflix baru baru ini mengumumkan biaya langganan terbaru untuk para pengguna di Indonesia. Pengumuman ini terkait dengan penurunan harga langganan Netflix untuk pengguna Basic dan Standard di Indonesia menjadi lebih murah dari sebelumnya.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (21/2/2023), biaya berlangganan ini akan langsung dikenakan untuk pengguna baru mulai 21 Februari 2023. Sementara biaya langganan Netflix untuk pengguna lama akan berubah dalam beberapa minggu ke depan, sesuai siklus penagihan masing-masing.
Nantinya, pengguna lama akan mendapatkan informasi lengkap melalui email dan aplikasi Netflix 30 hari sebelum biaya berlanggan baru diterapkan (khusus untuk peningkatan otomatis). Waktu perubahan pun akan bergantung pada siklus penagihan masing-masing pengguna.
Lantas seperti apa biaya langganan Netflix turun harga, untuk pengguna Basic dan Standard di Indonesia?
Biaya Langganan Netflix Paket Basic dan Standar di Indonesia
Basic: Rp 65.000 dari harga sebelumnya Rp 120.000
Standard: Rp 120.000 dari harga sebelumnya Rp 153.000
Sementara untuk paket Mobile dan Premium, biaya yang dibebankan ke pelanggan masih tetap sama. Harga untuk paket Mobile adalah Rp 54.000 per bulan, sedangkan biaya Premium adalah Rp 186.000 per bulan.
Aplikasi Authenticator Palsu Curi Data Pengguna hingga Paksa Berlangganan
Perubahan peraturan Twitter baru-baru ini yang membatasi fitur two-factor authentication (2FA) berbasis SMS menyebabkan sebagian penggunanya berpindah ke aplikasi authenticator gratisan untuk mengamankan akun Twitternya.
Hal ini lantas membuat para pengguna kebingungan dalam memilih aplikasi authenticator mana yang bisa digunakan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh sejumlah pengembang usil yang membuat atau memanfaatkan aplikasi authenticator palsu dan diiklankan di App Store.
Mengutip 9to5Mac, Kamis (23/2/2023), aplikasi-aplikasi authenticator palsu tersebut rupanya melakukan penipuan. Alih-alih menyimpan login penggunanya secara aman, aplikasi ini justru mengirimkan semua QR code yang dipindai oleh pengguna kepada layanan analitik pengembang.
Let me show you something interesting. This app was released on 02/19/2023 and ranks 5 for “authenticator app” in the US App Store. As you can see from the video, once you tap on “X” to close the paywall, you will get triggered in subscription confirmation. pic.twitter.com/JI7XBcAy1s
Selain itu, ada sejumlah aplikasi authenticator yang diklaim gratis, tetapi belakangan justru memerlukan pembelian dalam aplikasi atau in-app purchase agar pengguna bisa memindai QR code.
entu saja, keberadaan aplikasi-aplikasi authenticator palsu ini jadi ancaman sendiri bagi para pengguna. Pasalnya, selain bisa kehilangan data pribadi, mereka juga bisa mengalami kerugian materil berkat pembelian in-app purchase tersebut.
China Larang ChatGPT OpenAI
Tiongkok melakukan pembatasan akses ke platform chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang sedang naik daun belakangan ini, ChatGPT buatan OpenAI.
Mengutip The Guardian, Jumat (24/2/2023), program-program ini dilaporkan sudah lenyap dari akun-akun WeChat. Perusahaan teknologi seperti induk WeChat, Tencent, serta Ant Group, juga sudah diminta memutus akses ke program-program tersebut.
Awal pekan ini, media pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa ChatGPT OpenAI adalah alat potensial bagi Amerika Serikat, untuk “menyebarkan informasi palsu.”
Artikel di China Daily juga mengklaim, pertanyaan yang diajukan ke ChatGPT tentang Xinjiang selalu menghasilkan jawaban yang “konsisten dengan propaganda politik pemerintah AS bahwa ada yang disebut ‘genosida.'”
Dikutip dari The Verge, regulator China juga disebut telah meminta perusahaan teknologi menawarkan akses ke chatbot AI tersebut, karena khawatir terhadap adanya “balasan tanpa sensor” untuk pertanyaan sensitif secara politik.
Selain itu, menurut laporan Nikkei Asia dari “orang-orang yang mengetahui langsung masalah ini,” perusahaan teknologi juga diminta melapor ke pemerintah, sebelum merilis chatbot buatannya sendiri.
Demikian beberapa berita teknologi terbaru yang unik dan menarik.
Bagaimana menurut anda guys? Keren dan menarik kan guys. Bisa dibantu komentar komentar anda guys. Biar bisa mendapatkan cerita cerita menarik dari mimin dan masih banyak lagi. Terima kasih banyak atas komentarnya guys.. Sampai jumpa dan kembali lagi.
Mengutip The Guardian, Jumat (24/2/2023), program-program ini dilaporkan sudah lenyap dari akun-akun WeChat. Perusahaan teknologi seperti induk WeChat, Tencent, serta Ant Group, juga sudah diminta memutus akses ke program-program tersebut.
Awal pekan ini, media pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa ChatGPT OpenAI adalah alat potensial bagi Amerika Serikat, untuk “menyebarkan informasi palsu.”
Artikel di China Daily juga mengklaim, pertanyaan yang diajukan ke ChatGPT tentang Xinjiang selalu menghasilkan jawaban yang “konsisten dengan propaganda politik pemerintah AS bahwa ada yang disebut ‘genosida.'”
Dikutip dari The Verge, regulator China juga disebut telah meminta perusahaan teknologi menawarkan akses ke chatbot AI tersebut, karena khawatir terhadap adanya “balasan tanpa sensor” untuk pertanyaan sensitif secara politik.
Selain itu, menurut laporan Nikkei Asia dari “orang-orang yang mengetahui langsung masalah ini,” perusahaan teknologi juga diminta melapor ke pemerintah, sebelum merilis chatbot buatannya sendiri.