Jenis Phobia yang Paling Banyak Diderita di Dunia – Phobia atau fobia adalah jenis gangguan kecemasan pada manusia, yang ditandai dengan rasa takut berlebih terhadap benda atau situasi khusus.
Menurut American Psychiatric Association, phobia adalah penyakit kejiwaan yang paling umum menyerang wanita daripada pria.
Fobia biasanya muncul selama masa kanak-kanak atau remaja, yang dapat berlanjut hingga dewasa.
Gangguan kecemasan seperti ini biasanya disertai dengan gejala pusing, mual, dan sesak napas.
Dalam beberapa kasus, gejala fobia parah bisa menyebabkan serangan panik.
Apakah fobia bisa disembuhkan atau menetap secara permanen? Lalu, apa saja jenis fobia yang paling banyak diderita orang?
Yuk, cari tahu jawabannya lewat informasi di bawah ini, Moms!
Penyebab fobia masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini.
Namun, terdapat kemungkinan bahwa kondisi tersebut terjadi akibat kombinasi dari beberapa faktor.
Melansir dari Very Well Mind, berikut ini beberapa faktor risiko terjadinya fobia atau takut berlebihan:
- Faktor Genetik
Salah satu faktor risikonya adalah terdapat salah satu atau beberapa anggota keluarga yang juga mengalami fobia.
Meskipun begitu, seseorang yang tidak memiliki anggota keluarga yang mengalami fobia tetap dapat berisiko mengalami kondisi ini.
- Memiliki Pengalaman Traumatis
Pernah mengalami hal yang memicu perasaan traumatis juga dapat menyebabkan terjadinya fobia.
Misalnya, digigit anjing saat kecil dapat memicu rasa takut anjing di masa dewasa.
Jenis Phobia yang Paling Banyak Diderita di Dunia
Terdapat 3 tipe fobia yang telah diidentifikasi oleh American Psychiatric Association, antara lain:
1. Fobia Sosial
Ini merupakan kondisi yang juga dikenal sebagai gangguan kecemasan sosial.
Fobia sosial ditandai dengan ketakutan akan situasi saat bersosialisasi, di mana seseorang merasa dihakimi atau dipermalukan.
2. Agoraphobia
Fobia ini melibatkan rasa takut yang irasional dan ekstrem saat berada di tempat-tempat yang dirasa sulit untuk melarikan diri.
Agoraphobia melibatkan rasa takut akan tempat-tempat ramai atau bahkan sangat cemas untuk meninggalkan rumah.
3. Fobia Spesifik
Fobia ini merupakan rasa takut berlebihan yang timbul akibat adanya objek tertentu, seperti ular, laba-laba, anjing, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Phobia yang Ada di Dunia
National Institute of Mental Health menunjukkan bahwa fobia mempengaruhi sekitar 9,1% orang dewasa di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Phobia adalah gangguan kejiwaan yang hampir dialami setiap orang. Setidaknya, setiap individu memiliki satu jenis phobia terhadap suatu hal.
Ada pun jenis phobia yang paling umum di dunia. Yuk, telaah bersama!
1. Ophidiophobia: Takut Ular
Jenis phobia yang pertama adalah ophidiophobia. Orang-orang yang mengalaminya akan merasa sangat takut terhadap ular.
Fobia ini cukup umum dan sering dikaitkan dengan penyebab evolusi, pengalaman pribadi, atau pengaruh budaya.
Beberapa orang berpendapat bahwa semua ular sangat beracun dan bisa membahayakan nyawa.
2. Acrophobia: Takut Ketinggian
Acrophobia merupakan ketakutan terhadap ketinggian, yang berdampak pada lebih dari 6% orang di seluruh dunia.
Fobia ketinggian dapat menyebabkan serangan kecemasan, misalnya saat penderita berada di lantai tertinggi sebuah gedung pencakar langit.
Karenanya, penderitanya berusaha keras untuk menghindari tempat-tempat seperti itu.
3. Aerophobia: Takut Naik Pesawat
Aerophobia adalah takut berlebihan terhadap terbang menggunakan pesawat.
Penelitian dalam Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa antara 2,5 hingga 40% orang mengalami kecemasan saat terbang menggunakan pesawat setiap tahunnya.
Beberapa gejala umum yang terkait dengan fobia ini, termasuk gemetar, detak jantung cepat, dan perasaan bingung.
Biasanya, orang dengan phobia terbang akan menghindari naik pesawat untuk bepergian.
4. Cynophobia: Takut Anjing
Anjing adalah salah satu hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan.
Namun, ada sebagian orang yang mengalami ketakutan berlebih terhadap hewan lucu ini.
Cynophobia adalah rasa takut pada anjing yang biasanya disebabkan pengalaman pribadi, seperti digigit anjing selama masa kanak-kanak.
Peristiwa semacam itu bisa sangat traumatis dan dapat menyebabkan respons rasa takut yang bertahan hingga dewasa.
5. Astraphobia: Takut Petir
Astraphobia adalah ketakutan ketika melihat maupun mendengar guntur dan kilat.
Orang dengan fobia ini mengalami perasaan takut yang luar biasa ketika mereka menghadapi fenomena yang berhubungan dengan cuaca.
Gejala astraphobia sering mirip dengan phobia lain termasuk gemetar, detak jantung yang cepat, dan napas yang terengah-engah.
Orang dengan gangguan ini mungkin berusaha keras untuk berlindung atau bersembunyi ketika cuaca berubah atau melihat guntur.
6. Arachnophobia: Takut Laba-laba dan Kalajengking
Melansir dari Wiley Online Library, arachnophobia adalah rasa takut dengan hewan laba-laba dan kalajengking.
Kondisi ini salah satu phobia paling umum yang menyebabkan serangan panik, pingsan, berkeringat berlebihan, menangis atau menjerit saat melihat laba-laba.
Dalam beberapa kasus ekstrem, orang bisa mengalami ledakan ketakutan ketika melihat laba-laba.
Ada pula yang berani membakar rumah untuk menyingkirkan laba-laba.
7. Trypanophobia: Takut Prosedur Medis
Selanjutnya, trypanophobia adalah ketakutan ekstrem terhadap prosedur medis, seperti tindakan yang menggunakan suntikan dan jarum suntik.
Mereka yang menderita fobia ini akan berusaha menghindari tes darah dan perawatan medis yang melibatkan jarum suntik.
Ketika orang fobia trypanophobia akan disuntik, mereka bisa marah dan mengalami gejala seperti keringat berlebih, mual, detak jantung yang cepat, hingga pingsan.
8. Phobia Sosial: Takut Berbicara dengan Orang Asing
Phobia sosial juga dikenal sebagai gangguan kecemasan sosial.
Hal ini ditandai dengan ketakutan ekstrem dan kecemasan berada dalam peristiwa atau situasi sosial.
Orang dengan fobia sosial memiliki sifat yang melebihi tingkat rasa malu orang normal ketika berada dalam situasi sosial.
Mereka sangat takut untuk terlibat dalam percakapan dengan orang asing.
Orang-orang yang terkena dampak sangat takut menjadi pusat perhatian atau takut berperilaku dengan caranya sendiri.
Mereka biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti wajah memerah, gagap, keringat berlebihan, mual atau gemetar ketika berada di tempat sosial.
9. Mysophobia: Takut Bakteri atau Kuman
Mysophobia adalah rasa takut atau phobia terhadap bakteri dan kuman.
Fobia bakteri dan kuman ini juga disebut sebagai verminophobia, germophobia, bacillophobia, atau bacteriophobia.
Bacteriophobia dan bacillophobia secara khusus mengacu pada rasa takut terpapar dan terkontaminasi bakteri dan mikroba pada umumnya.
Mysophobia sendiri ditandai oleh penderita yang terus-menerus mencuci tangan.
10. Autophobia: Takut Sendirian atau Kesepian
Ternyata ada jenis phobia terhadap kesepian, lho. Autophobia atau monophobia adalah rasa takut sendirian atau kesepian.
Ini terjadi bahkan di tempat yang biasanya nyaman seperti rumah, dapat menyebabkan kecemasan yang parah bagi orang-orang dengan kondisi ini.
Orang dengan autophobia merasa mereka membutuhkan orang lain atau orang lain di sekitar untuk merasa aman.
Bahkan, seseorang dengan autofobia merasa kerap merasa:
-
Ada pencuri/perampok
-
Takut dengan orang asing
-
Merasa tidak dicintai
-
Merasa tidak diinginkan
-
Muncul masalah kesehatan secara tiba-tiba
-
Mendengar suara yang tidak terduga atau tidak dapat dijelaskan