Ketahui Perbedaan Urine Hamil Dan Tidak Hamil Pada Wanita

Ketahui Perbedaan Urine Hamil dan Tidak Hamil pada Wanita
Ketahui Perbedaan Urine Hamil Dan Tidak Hamil Pada Wanita – Urine merupakan salah satu indikator  kondisi kesehatan termasuk untuk memastikan kehamilan para wanita. Urine bisa juga di sebagaikan dengan air kencing di saa kita membuang air kecil.

Selain itu juga cara mengetahui kehamilan pada wanita juga dapat dilakukan dengan cara melalui dengan menggunakan alat seperti test pack. lantas apa sih perbedaan dari urine hamil dan tidak hamil?

Pada umumnya Warna urine bisa saja mengalami perubahan selama kehamilan. Hal ini pun bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Bahkan, perubahan warna urine juga bisa terjadi karena kondisi lain di luar kehamilan.

Perbedaan Urine Hamil dan Tidak Hamil, Apa Saja?

Urine adalah indikator yang sering digunakan untuk mendeteksi kehamilan dengan memanfaatkan alat bernama test pack. Namun, mengapa urine bisa menjadi indikator kehamilan?

Hal ini dikarenakan urine wanita hamil mengandung hormon hCG (human chorionic gonadotropin), yaitu hormon yang diproduksi oleh tubuh selama masa kehamilan. Itulah yang menjadi salah satu perbedaan urine hamil dan tidak.

Ketika wanita tidak hamil, maka hasil test pack pun akan menunjukkan tanda negatif (umumnya ditandai dengan garis satu) karena urine tidak mengandung hCG.

Perbedaan urine orang hamil dan tidak hamil juga bisa dilihat dari perubahan warna. Wanita hamil cenderung mengalami morning sickness yang dapat berujung pada kondisi dehidrasi atau setidaknya kadar hidrasi tubuh mengalami penurunan. Akibatnya, warna urine pun menjadi lebih gelap.

Namun, perubahan warna urine menjadi lebih gelap juga bisa dipengaruhi oleh berbagai vitamin dan suplemen yang dikonsumsi serta pola makan sehari-hari.

Sehingga, perubahan pada tampilan urine tidak bisa dijadikan penentu utama apakah seseorang tengah hamil atau tidak.

Sementara itu, tanda-tanda kehamilan yang umumnya dialami oleh wanita adalah:

  • Terlambat menstruasi.
  • Perubahan pada payudara.
  • Munculnya flek saat hamil.
  • Mual dan kelelahan.
  • Nyeri kepala dan punggung.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat.
  • Peningkatan suhu tubuh.
  • Indra penciuman lebih sensitif (hiperosmia).

Namun, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan mandiri menggunakan test pack atau memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan kehamilan Anda.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tampilan Urine

Seperti yang telah dijelaskan di atas, perubahan warna urine saat hamil maupun saat tidak hamil sebetulnya bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor (dehidrasi dan asupan makanan). Berikut penjelasan dari masing-masing faktornya.

1. Dehidrasi

Kurang minum air akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Ketika sedang dehidrasi, bau urine cenderung lebih tajam dan warnanya menjadi lebih pekat atau gelap. Hal ini dikarenakan konsentrasi zat sisa dalam urine lebih banyak daripada kandungan airnya.

2. Konsumsi Makanan dan Minuman dengan Aroma/Warna yang Kuat

Tak jarang perubahan warna dan bau urine disebabkan oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari, seperti jengkol dan kopi yang dapat memengaruhi aroma urine dan buah naga/buah bit yang dapat membuat warna urine menjadi kemerahan.

3. Konsumsi Obat-Obatan

Urine adalah cairan yang mengandung bermacam-macam zat dari dalam tubuh, termasuk kelebihan nutrisi yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Kelebihan nutrisi, seperti vitamin B6 atau piridoksin, yang dikonsumsi melalui suplemen dapat menimbulkan bau urine lebih menyengat.

Beberapa jenis obat untuk kondisi medis tertentu, seperti infeksi saluran kemih (ISK), rematik, dan diabetes juga diketahui dapat memengaruhi warna urine.

4. Telat Menstruasi

Salah satu gejala awal kehamilan adalah periode menstruasi yang terlewat. Mengutip Mayoclinic, jika wanita mengalami telat menstruasi satu minggu, kemungkinan dia hamil. Namun gejala ini bisa terjadi dengan wanita dengan siklus haid teratur.

Meski begitu, wanita yang telat menstruasi belum pasti mengalami kehamilan. Kemungkinan, ada faktor kesehatan selain kehamilan yang menyebabkan terlambat atau terlewatnya periode menstruasi.

Saat hamil, produksi hormon progesteron akan mempertahankan lapisan rahim. Hal inilah yang membuat wanita tidak mengalami menstruasi.

5. Perubahan Bentuk Payudara

Saat hamil, ada beberapa faktor hormon yang membuat perubahan pada tubuh, salah satunya adalah membesarnya payudara.

Payudara yang membesar ketika hamil disebabkan karena meningkatnya produksi hormon estrogen dan progesteron.

Selain itu, payudara juga akan terasa lebih lembut dan memiliki rasa sensitif yang lebih tinggi, sehingga muncul nyeri saat dipegang.

Puting susu juga membesar dan warnanya semakin gelap. Selain itu, pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat karena penegangan yang terjadi.

6. Mual

Ciri-ciri yang banyak dirasakan oleh wanita hamil di minggu pertama adalah mual yang kadang disertai muntah.

Biasanya mual akan dirasakan pada pagi hari. Hal ini merupakan komponen dari morning sickness, yaitu gejala umum yang biasa muncul dalam empat bulan pertama kehamilan.

7. Bercak darah

Di awal kehamilan, beberapa wanita mengalami pendarahan ringan dan flek. Bukan menstruasi, pendarahan ini merupakan hasil dari implantasi atau menempelnya embrio pada dinding rahim yang biasanya terjadi satu sampai dua minggu setelah pembuahan.

Biasanya flek yang muncul diiringi dengan kram perut yang terjadi secara teratur hingga trimester kedua. Gejala ini akan terjadi sampai letak uterus berada di tengah dan disangga oleh panggul.

7. Bercak darah

Perubahan pada warna dan bau kencing juga perlu diwaspadai karena bisa jadi merupakan salah satu tanda dari masalah kesehatan tertentu, di antaranya:

  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Fistula kandung kemih.
  • Sistitis (interstitial cystitis).
  • Ketoasidosis diabetik.
  • Diabetes.
  • Maple syrup urine disease.

Karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika terjadi perubahan tampilan urine atau mengalami buang air kecil abnormal disertai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Demam dan menggigil.
  • Rasa nyeri saat buang air kecil.
  • Nyeri pada perut bagian bawah, punggung, atau tulang rusuk.
  • Perasaan gelisah.
  • Hematuria (darah dalam urine).
  • Dorongan buang air kecil secara tiba-tiba.
  • Kelelahan.
  • Warna urine tampak keruh.

Apabila Anda masih ragu mengenai perbedaan urine orang hamil atau tidak, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk berdiskusi bersama dokter dan memastikan kehamilan atau keluhan lain terkait perubahan urine yang tidak normal.

Scroll to Top