Teknologi dan cyber merupakan kekuatan sekaligus ancaman – Munas APJII 2012 dihari kedua ini (05/07), mengundang Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji. Dalam pidatonya, Budi Susilo mengatakan bahwa selain memperhatikan aspek ketahanan nasional, Lembanas juga mulai memperhatikan segala aspek lain lain termasuk dunia cyber.
Era cyber merupakan suatu era teknologi yang sangat cepat bergulir. Apabila suatu negara ketinggalan atau tidak mempunyai pertahanan dalam bidang cyber, maka hal tersebut menjadikan ancaman khusus bagi negara yang bersangkutan.
Dalam dunia militer, penggunaan teknologi terutama internet juga berperan penting dan hal tersebut merupakan suatu hal yang harus diwaspadai oleh setiap negara. Karena serangan dalam dunia cyber tidak kalah hebat dibanding dengan serangan fisik. Serangan cyber langsung melumpuhkan pusat data serta pencurian dokumen penting negara.
“Cyber adalah sebuah kekuatan sekaligus ancaman bagi suatu negara,” jelas Budi Susilo S. dalam pidatonya. Dengan bantuan teknologi serta cyber, maka suatu negara dapat memperkuat sisi informasi dan teknologinya, namun dikatakan sebagai ancaman karena tidak dapat dipungkiri bahwa dunia cyber merupakan sisi tajam suatu pedang yang dapat melukai penggunanya.
Oleh karenanya, Lemhanas juga berencana untuk turut serta dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia tidak hanya di dunia nyata namun juga di dunia maya. Lemhanas mempunyai usulan untuk diciptakan National Cyber Defense.
National Cyber Defense tersebut berfungsi sebagai tentara di dunia maya yang dapat menjaga ketahanan nasional Indonesia dari serangan cybercrime. Sayangnya, menurut Budi Susilo S., Lemhanas tidak mempunyai wewenang untuk membentuk badan khusus tersebut.
“Sejauh ini National Cyber Defense masih sekedar konsep dan sampai sekarang Indonesia belum mempunyai lembaga khusus untuk mengurusi masalah cyber,”ungkap Budi Susilo S. di sela-sela sesi wawancara.
Lemhanas juga berharap dengan dihelatnya Munas APJII 2012 ini dapat melahirkan atau paling tidak sebagai tonggak berdirinya National Cyber Defense di Indonesia.
Teknologi dan cyber merupakan kekuatan sekaligus ancaman – Munas APJII 2012 dihari kedua ini (05/07), mengundang Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji. Dalam pidatonya, Budi Susilo mengatakan bahwa selain memperhatikan aspek ketahanan nasional, Lembanas juga mulai memperhatikan segala aspek lain lain termasuk dunia cyber.
Era cyber merupakan suatu era teknologi yang sangat cepat bergulir. Apabila suatu negara ketinggalan atau tidak mempunyai pertahanan dalam bidang cyber, maka hal tersebut menjadikan ancaman khusus bagi negara yang bersangkutan.
Dalam dunia militer, penggunaan teknologi terutama internet juga berperan penting dan hal tersebut merupakan suatu hal yang harus diwaspadai oleh setiap negara. Karena serangan dalam dunia cyber tidak kalah hebat dibanding dengan serangan fisik. Serangan cyber langsung melumpuhkan pusat data serta pencurian dokumen penting negara.
“Cyber adalah sebuah kekuatan sekaligus ancaman bagi suatu negara,” jelas Budi Susilo S. dalam pidatonya. Dengan bantuan teknologi serta cyber, maka suatu negara dapat memperkuat sisi informasi dan teknologinya, namun dikatakan sebagai ancaman karena tidak dapat dipungkiri bahwa dunia cyber merupakan sisi tajam suatu pedang yang dapat melukai penggunanya.
Oleh karenanya, Lemhanas juga berencana untuk turut serta dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia tidak hanya di dunia nyata namun juga di dunia maya. Lemhanas mempunyai usulan untuk diciptakan National Cyber Defense.
National Cyber Defense tersebut berfungsi sebagai tentara di dunia maya yang dapat menjaga ketahanan nasional Indonesia dari serangan cybercrime. Sayangnya, menurut Budi Susilo S., Lemhanas tidak mempunyai wewenang untuk membentuk badan khusus tersebut.
“Sejauh ini National Cyber Defense masih sekedar konsep dan sampai sekarang Indonesia belum mempunyai lembaga khusus untuk mengurusi masalah cyber,”ungkap Budi Susilo S. di sela-sela sesi wawancara.
Lemhanas juga berharap dengan dihelatnya Munas APJII 2012 ini dapat melahirkan atau paling tidak sebagai tonggak berdirinya National Cyber Defense di Indonesia.
Teknologi dan cyber merupakan kekuatan sekaligus ancaman – Munas APJII 2012 dihari kedua ini (05/07), mengundang Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji. Dalam pidatonya, Budi Susilo mengatakan bahwa selain memperhatikan aspek ketahanan nasional, Lembanas juga mulai memperhatikan segala aspek lain lain termasuk dunia cyber.
Era cyber merupakan suatu era teknologi yang sangat cepat bergulir. Apabila suatu negara ketinggalan atau tidak mempunyai pertahanan dalam bidang cyber, maka hal tersebut menjadikan ancaman khusus bagi negara yang bersangkutan.
Dalam dunia militer, penggunaan teknologi terutama internet juga berperan penting dan hal tersebut merupakan suatu hal yang harus diwaspadai oleh setiap negara. Karena serangan dalam dunia cyber tidak kalah hebat dibanding dengan serangan fisik. Serangan cyber langsung melumpuhkan pusat data serta pencurian dokumen penting negara.
“Cyber adalah sebuah kekuatan sekaligus ancaman bagi suatu negara,” jelas Budi Susilo S. dalam pidatonya. Dengan bantuan teknologi serta cyber, maka suatu negara dapat memperkuat sisi informasi dan teknologinya, namun dikatakan sebagai ancaman karena tidak dapat dipungkiri bahwa dunia cyber merupakan sisi tajam suatu pedang yang dapat melukai penggunanya.
Oleh karenanya, Lemhanas juga berencana untuk turut serta dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia tidak hanya di dunia nyata namun juga di dunia maya. Lemhanas mempunyai usulan untuk diciptakan National Cyber Defense.
National Cyber Defense tersebut berfungsi sebagai tentara di dunia maya yang dapat menjaga ketahanan nasional Indonesia dari serangan cybercrime. Sayangnya, menurut Budi Susilo S., Lemhanas tidak mempunyai wewenang untuk membentuk badan khusus tersebut.
“Sejauh ini National Cyber Defense masih sekedar konsep dan sampai sekarang Indonesia belum mempunyai lembaga khusus untuk mengurusi masalah cyber,”ungkap Budi Susilo S. di sela-sela sesi wawancara.
Lemhanas juga berharap dengan dihelatnya Munas APJII 2012 ini dapat melahirkan atau paling tidak sebagai tonggak berdirinya National Cyber Defense di Indonesia.