Jenis Olahraga Menurunkan Berat Badan yang Ampuh Bakar Lemak – Saat membicarakan olahraga menurunkan berat badan, bisa jadi jawabannya sangat bervariasi.
Banyak yang bilang, olahraga seperti kardio adalah yang paling utama dalam membakar kalori yang berlebih.
Namun, ada juga yang bilang latihan kekuatan seperti mengangkat beban adalah kuncinya.
Memang benar, orang cenderung mengeluarkan lebih banyak kalori saat melakukan kardio, seperti berlari, jika dibandingkan dengan mengangkat beban.
Namun, latihan anaerobik seperti angkat beban bisa membakar kalori bahkan setelah latihan.
Alasannya, saat Moms bekerja pada intensitas yang lebih tinggi, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen setelahnya untuk memulihkan dan memperbaiki otot.
Dengan memilih latihan yang meningkatkan efek after-burn, Moms akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam jangka panjang.
Selain itu, otot adalah jaringan yang paling aktif secara metabolik.
Jadi, semakin banyak yang Moms miliki, maka semakin efektif tubuh dalam membakar kalori sepanjang hari.
Jenis Olahraga Menurunkan Berat Badan yang Ampuh Bakar Lemak
Nah, berikut ini beberapa olahraga menurunkan berat badan yang bisa Moms coba lakukan di rumah:
1. Lompat Tali
Pembakaran Kalori: 667–990 kalori/jam (melompat dengan 120 lompatan per menit).
Lompat tali, dikenal juga dengan skipping, adalah olahraga menurunkan berat badan yang paling baik.
Ia juga bisa mengembangkan koordinasi, kekuatan betis dan pergelangan kaki, kekuatan inti, postur, dan daya tahan kardiovaskular.
Lompat tali juga bisa membantu membangun kepadatan tulang, yang mencegah tulang keropos atau osteoporosis.
Idealnya, cara terbaik untuk memulai lompat tali dengan perlahan dan melakukannya dalam 20 hingga 30 detik.
Setelah Moms menguasai gerakan pergelangan tangan, Moms bisa meningkatkan kecepatan dan durasi untuk membakar lebih banyak kalori.
2. Sprint
Pembakaran Kalori: 639–946 kalori/jam
Entah itu lari sprint di di trek, di lapangan dekat rumah atau di trotoar, melaju dengan kecepatan tinggi selama latihan sprint dijamin akan menjadi olahraga menurunkan berat badan yang baik untuk dilakukan.
Berlari cepat juga merupakan olahraga yang memerlukan upaya maksimal dan banyak tenaga.
Dengan bergantian diselingi istirahat, maka Moms akan membangun daya tahan kardiovaskular dan meningkatkan pembakaran lemak.
Untuk mendapatkan intensitas yang lebih tinggi lagi, Moms bisa melakukan sprint ke atas bukit atau naik tangga.
Dengan melawan gravitasi, gerakan ini bisa meningkatkan intensitas lebih banyak lagi.
Direkomendasikan untuk memulai dengan 10 hingga 15 anak tangga sekaligus.
3. Kickboxing
Pembakaran Kalori: 582–864 kalori/jam
Kickboxing bisa menjadi olahraga menurunkan berat badan. Olahraga ini melatih tubuh bagian atas dan inti tanpa banyak berdampak pada kaki.
Jadi, olahraga ini baik dilakukan jika Moms tidak dapat melompat atau mengalami nyeri lutut saat melompat.
Mengutip dari Muscles, Ligaments, and Tendons Journal, kickboxing juga terbukti meningkatkan kardio, kekuatan, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, kebugaran tubuh bagian atas, dan kekuatan aerobik.
Hebatnya lagi, dengan memukul sesuatu, ini bisa menjadi cara yang ampuh untuk menghilangkan stres.
Untuk memulainya, Moms perlu mempelajari gerakan tinju yang umum (seperti jab, cross, uppercut, dan hook).
Kemudian, bersiaplah untuk melakukan squat, lunge, dan ducks.
4. Spinning
Pembakaran Kalori: 568–841 kalori/jam
Beberapa pusat kebugaran juga kerap membuka kelas bersepeda statis.
Ini adalah gerakan yang sangat bagus untuk kardio tanpa benturan dan bisa memperkuat lutut dan paha belakang.
Sepeda statis juga merupakan bentuk kardio yang sangat baik jika Moms mengalami nyeri lutut saat berlari atau baru pulih dari masalah lutut.
Mengutip Journal of Education and Training Studies, selain meningkatkan fungsi aerobik dan anaerobik, melakukan interval pada olahraga ini terbukti sangat efektif untuk mengurangi lemak tubuh.
ntuk hasil terbaik, pastikan Moms mempertahankan postur yang baik (dada ke atas, bahu ke belakang dan ke bawah, dan punggung rata).
5. Naik Tangga
Pembakaran Kalori: 452–670 kalori/jam (77 langkah per menit)
Berlari menaiki tangga mungkin terdengar tidak menarik atau terdengar seperti olahraga yang bisa membuat kaki menjadi sakit.
Maka, Moms bisa berjalan naik tangga dan tetap membakar kalori yang diperlukan untuk mendukung penurunan berat badan.
Naik tangga bisa membakar banyak kalori dan melatih kaki dan pinggul, yang merupakan otot yang benar-benar perlu diperkuat setelah duduk sepanjang hari.
Selain mempromosikan pembakaran lemak, menurut British Journal of Sports Medicine, naik turun tangga juga membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kebugaran.
6. Berlari
Pembakaran Kalori: 566–839 kalori/jam (kecepatan 10 menit mil)
Jika sprint bukan hal yang menarik, Moms bisa memilih berlari sebagai olahraga menurunkan berat badan yang mungkin lebih sesuai.
Selain melatih otot-otot besar di kaki, olahraga ini berdampak besar pada pembakaran lemak.
Jika Moms baru memulai atau jika berlari dengan kecepatan tetap mengganggu pergelangan kaki atau lutut), pilihlah interval lari, bergantian dengan interval joging ringan atau jalan kaki.
Cobalah lari dengan kecepatan yang kuat dan stabil dan Moms akan terus membakar kalori ekstra sepanjang hari.
7. Latihan dengan Kettlebell
Pembakaran Kalori: 554–822 kalori/jam
Latihan dengan kettlebell juga merupakan olahraga menurunkan berat badan yang bisa dicoba.
Ia bisa menjadi olahraga yang baik dalam pembakaran kalori karena ia bisa melatih kekuatan dan kardio.
Moms akan mengangkat beban dengan cara yang membuat detak jantung tetap tinggi sepanjang waktu.
Jadi, Moms akan membangun otot dan membakar lemak.
Mengutip Journal of Strength and Conditioning Research, latihan menggunakan kettlebell secara konsisten telah terbukti meningkatkan kekuatan secara keseluruhan dan meningkatkan metabolisme.
Kunci keberhasilannya adalah sertakan gerakan jongkok, ayunan, dorong, tarik, dan latihan inti untuk melatih seluruh tubuh.
Moms juga direkomendasikan untuk bergantian antara gerakan tubuh bagian atas dan bawah.
Sehingga, Moms dapat terus berlatih lebih lama sebelum kelelahan.