Top 3 Perusahaan Teknologi yang Paling Banyak Pecat Karyawannya

Top 3 Perusahaan Teknologi yang Paling Banyak Pecat Karyawannya – Kondisi makreoekonomi global yang tidak stabil mengakibatkan beberapa perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal, tidak terkecuali di Indonesia. Beberapa perusahaan teknologi pun sudah melakukan PHK ratusan bahkan ribuan karyawannya.

Lembaga riset RevoU pun mencatat ada beberapa perusahaan yang telah melakukan PHK massal. Nah, berikut top 3 perusahaan teknologi yang mengalami pertumbuhan negatif dalam 6 bulan terakhir.

Moladin

Moladin menjadi perusahaan dengan persentase pertumbuhan karyawan tertinggi di riset data RevoU 2022 Tech Employee Growth sebesar +567% – Dari 97 karyawan menjadi 647 karyawan.

Dibandingkan dengan riset sebelumnya, Moladin masih memiliki pertumbuhan positif di periode Mei 2022 – Mei 2023 sebesar +15.1% (+144 orang). Namun, terlihat dari data 6 bulan terakhir (November 2022 – Mei 2023). Moladin memiliki penurunan karyawan sebesar -18.8% atau sebanyak -253 karyawan.

Moladin pun telah melakukan layoff terhadap 360 karyawannya. Keputusan yang sulit ini dilakukan untuk memperbaiki sustainability jangka panjang bisnis Moladin.

Ruangguru

Pada riset data 2022 Tech Employee Growth, Ruangguru menduduki peringkat pertama dengan jumlah karyawan baru terbanyak – Dari 3,921 orang menjadi 6,272 dengan total +2,351 karyawan baru. Dibandingkan dengan kondisi tahun lalu, kali ini Ruangguru mengalami penurunan karyawan sebanyak -916 orang (-17.4%) dalam periode 6 bulan terakhir.

Pada masa pandemi, Ruangguru memang memiliki kenaikan peminat yang berujung pada perekrutan besar-besaran untuk bisa mempertahankan dan meningkatkan growth. Namun, kondisi ekonomi global pasca-pandemi memburuk dan berdampak negatif pada Ruangguru.

Gojek & Tokopedia (GoTo)

Duo perusahaan teknologi besar Indonesia menjadi perusahaan teknologi lokal dengan jumlah karyawan baru terbanyak di riset RevoU 2022 Tech Employee Growth –Tokopedia duduk di posisi kedua dengan +1,837 karyawan baru, sedangkan Gojek duduk di posisi keempat dengan +1,180 karyawan baru.

Dibandingkan dengan tahun lalu, selama periode Mei 2022 – Mei 2023 Gojek mengalami penambahan karyawan sebanyak +1.5% (+389 orang) dan Tokopedia mengalami pengurangan karyawan sebanyak -4.1% (-338 orang).

Namun keduanya mengalami penurunan jumlah karyawan yang cukup banyak di 6 bulan terakhir – Gojek berkurang -0.5% karyawannya (-134 orang) dan Tokopedia berkurang -8.2% karyawannya (-717 orang).

Kondisi yang sama juga terjadi dalam perusahaan merger Gojek dan Tokopedia, yaitu GoTo Group. Dilansir oleh CNBC Indonesia, GoTo telah melakukan dua kali pemangkasan karyawan pada bulan November 2022 sebesar -12% (-1300 orang). Pada bulan Maret 2023 sebesar -600 orang. Kondisi ini didorong dalam upaya untuk memperkuat operasional perusahaan.

Sejumlah perusahaan teknologi terus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal kepada para karyawan.

Amazon Inc, salah satu e-commerce terbesar di dunia menjadi perusahaan teknologi yang paling banyak melakukan PHK terhadap karyawannya.

Melansir dari dataindonesia.id, Kamis (30/3/2023), hingga 28 Maret 2023, perusahaan yang didirikan Jeff Bezos itu telah memberhentikan 27.150 karyawannya. Amazon tercatat memecat 150 karyawannya pada 28 Oktober 2022.

PHK massal kembali dilakukan Amazon terhadap 10.000 karyawan pada 16 November 2022. Pada tahun ini, pemecatan di Amazon dilakukan terhadap 8.000 karyawan pada 4 Januari 2023.

Peristiwa itu kembali terulang pada 20 Maret 2023, Amazon melakukan PHK terhadap 9000 karyawan.

Setelah Amazon, Meta menjadi perusahaan teknologi kedua yang paling banyak melakukan PHK terhadap karyawannya. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu telah memecat 21.000 karyawannya pada 9 November 2022 dan 14 Maret 2023.

Di posisi berikutnya, ada Google yang melakukan PHK terhadap 12.000 karyawan pada 20 Januari 2023. Kemudian, disusul Philips dan Microsoft yang masing-masing melakukan PHK terhadap 10.000 karyawan.

Sementara itu, Salesforce tercatat melakukan PHK terhadap 9.090 pada 13 Oktober 2022, 7 November 2022, dan 4 Januari 2023.

Ericsson memberhentikan 8.500 karyawannya pada 24 Februari 2023. Posisi kedelapan ditempati oleh Dell. Perusahaan perangkat keras komputer asal Amerika Serikat itu melakukan PHK terhadap 6.650 karyawan pada 6 Februari 2023.

Top 3 Perusahaan Teknologi yang Paling Banyak Pecat Karyawannya – Kondisi makreoekonomi global yang tidak stabil mengakibatkan beberapa perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal, tidak terkecuali di Indonesia. Beberapa perusahaan teknologi pun sudah melakukan PHK ratusan bahkan ribuan karyawannya.

Lembaga riset RevoU pun mencatat ada beberapa perusahaan yang telah melakukan PHK massal. Nah, berikut top 3 perusahaan teknologi yang mengalami pertumbuhan negatif dalam 6 bulan terakhir.

Moladin

Moladin menjadi perusahaan dengan persentase pertumbuhan karyawan tertinggi di riset data RevoU 2022 Tech Employee Growth sebesar +567% – Dari 97 karyawan menjadi 647 karyawan.

Dibandingkan dengan riset sebelumnya, Moladin masih memiliki pertumbuhan positif di periode Mei 2022 – Mei 2023 sebesar +15.1% (+144 orang). Namun, terlihat dari data 6 bulan terakhir (November 2022 – Mei 2023). Moladin memiliki penurunan karyawan sebesar -18.8% atau sebanyak -253 karyawan.

Moladin pun telah melakukan layoff terhadap 360 karyawannya. Keputusan yang sulit ini dilakukan untuk memperbaiki sustainability jangka panjang bisnis Moladin.

Ruangguru

Pada riset data 2022 Tech Employee Growth, Ruangguru menduduki peringkat pertama dengan jumlah karyawan baru terbanyak – Dari 3,921 orang menjadi 6,272 dengan total +2,351 karyawan baru. Dibandingkan dengan kondisi tahun lalu, kali ini Ruangguru mengalami penurunan karyawan sebanyak -916 orang (-17.4%) dalam periode 6 bulan terakhir.

Pada masa pandemi, Ruangguru memang memiliki kenaikan peminat yang berujung pada perekrutan besar-besaran untuk bisa mempertahankan dan meningkatkan growth. Namun, kondisi ekonomi global pasca-pandemi memburuk dan berdampak negatif pada Ruangguru.

Gojek & Tokopedia (GoTo)

Duo perusahaan teknologi besar Indonesia menjadi perusahaan teknologi lokal dengan jumlah karyawan baru terbanyak di riset RevoU 2022 Tech Employee Growth –Tokopedia duduk di posisi kedua dengan +1,837 karyawan baru, sedangkan Gojek duduk di posisi keempat dengan +1,180 karyawan baru.

Dibandingkan dengan tahun lalu, selama periode Mei 2022 – Mei 2023 Gojek mengalami penambahan karyawan sebanyak +1.5% (+389 orang) dan Tokopedia mengalami pengurangan karyawan sebanyak -4.1% (-338 orang).

Namun keduanya mengalami penurunan jumlah karyawan yang cukup banyak di 6 bulan terakhir – Gojek berkurang -0.5% karyawannya (-134 orang) dan Tokopedia berkurang -8.2% karyawannya (-717 orang).

Kondisi yang sama juga terjadi dalam perusahaan merger Gojek dan Tokopedia, yaitu GoTo Group. Dilansir oleh CNBC Indonesia, GoTo telah melakukan dua kali pemangkasan karyawan pada bulan November 2022 sebesar -12% (-1300 orang). Pada bulan Maret 2023 sebesar -600 orang. Kondisi ini didorong dalam upaya untuk memperkuat operasional perusahaan.

Sejumlah perusahaan teknologi terus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal kepada para karyawan.

Amazon Inc, salah satu e-commerce terbesar di dunia menjadi perusahaan teknologi yang paling banyak melakukan PHK terhadap karyawannya.

Melansir dari dataindonesia.id, Kamis (30/3/2023), hingga 28 Maret 2023, perusahaan yang didirikan Jeff Bezos itu telah memberhentikan 27.150 karyawannya. Amazon tercatat memecat 150 karyawannya pada 28 Oktober 2022.

PHK massal kembali dilakukan Amazon terhadap 10.000 karyawan pada 16 November 2022. Pada tahun ini, pemecatan di Amazon dilakukan terhadap 8.000 karyawan pada 4 Januari 2023.

Peristiwa itu kembali terulang pada 20 Maret 2023, Amazon melakukan PHK terhadap 9000 karyawan.

Setelah Amazon, Meta menjadi perusahaan teknologi kedua yang paling banyak melakukan PHK terhadap karyawannya. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu telah memecat 21.000 karyawannya pada 9 November 2022 dan 14 Maret 2023.

Di posisi berikutnya, ada Google yang melakukan PHK terhadap 12.000 karyawan pada 20 Januari 2023. Kemudian, disusul Philips dan Microsoft yang masing-masing melakukan PHK terhadap 10.000 karyawan.

Sementara itu, Salesforce tercatat melakukan PHK terhadap 9.090 pada 13 Oktober 2022, 7 November 2022, dan 4 Januari 2023.

Ericsson memberhentikan 8.500 karyawannya pada 24 Februari 2023. Posisi kedelapan ditempati oleh Dell. Perusahaan perangkat keras komputer asal Amerika Serikat itu melakukan PHK terhadap 6.650 karyawan pada 6 Februari 2023.

Scroll to Top