Penyebab Benjolan di Punggung dan Cara Mengatasinya – Benjolan di punggung merupakan kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja. Meski terbilang umum dan biasanya bukan disebabkan oleh kondisi medis yang berbahaya, Anda harus tetap waspada.
Terlebih jika munculnya benjolan di punggung disertai keluhan lain yang mengganggu.
Benjolan di punggung bisa memiliki ukuran, tekstur, dan bentuk yang bervariasi. Biasanya benjolan ini tidak berbahaya jika ukurannya tidak besar, atau tidak disertai keluhan lain.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab munculnya benjolan di punggung, mulai dari infeksi, reaksi alergi, gangguan kulit, hingga penyakit yang lebih serius, seperti kanker.
Penyebab Benjolan di Punggung dan Tips Mengatasinya
Benjolan di punggung tidak selalu berbahaya. Namun jika benjolan mengalami perubahan tampilan, cepat membesar, dan menyebabkan rasa sakit, maka Anda disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan benjolan di punggung antara lain:
1. Lipoma
Lipoma adalah benjolan di bawah kulit, yang berisi jaringan lemak. Selain di punggung, lipoma juga bisa tumbuh di bagian tubuh lainnya, seperti leher dan bahu.
Lipoma berkembang dengan sangat lambat dan tidak berbahaya. Ciri khas dari benjolan ini adalah terasa lunak ketika disentuh, tidak berwarna, dan umumnya tidak nyeri.
Benjolan lipoma bisa dihilangkan jika menggangu penampilan atau menimbulkan rasa sakit di sekitar bagian tubuh. Cara menghilangkannya adalah dengan operasi pengangkatan lipoma. Selain operasi, prosedur liposuction (sedot lemak) juga bisa dilakukan untuk mengangkat tumor jaringan lemak ini.
2. Keratosis seboroik
Keratosis seboroik tampak seperti kutil atau bintik berwarna gelap di kulit. Benjolan ini berbentuk bulat dan terasa kasar pada kulit. Punggung, bahu, dan dada merupakan area di mana kerotosis siboroik biasa muncul.
Benjolan keratosis seboroik bersifat jinak, tetapi terkadang bisa menyerupai kanker kulit. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan biopsi untuk memastikan bahwa benjolan ini bukan kanker.
Umumnya, benjolan ini tidak terasa sakit dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Pengangkatan benjolan hanya dilakukan jika terjadi iritiasi atau mengganggu penampilan.
3. Dermatofibroma
Dermatofibroma merupakan benjolan pada kulit yang biasanya muncul di kaki, lengan, dan punggung atas. Ukurannya cenderung kecil, berkisar antara 0,5 hingga 1 cm. Dermatofibroma bisa berwarna kemerahan, pink, atau kecoklatan. Benjolan ini tidak nyeri dan biasanya tidak menggangu.
Dokter dapat menghilangkannya dengan tindakan operasi kecil atau menggunakan laser. Namun, selama ukurannya kecil dan tidak mengganggu, biasanya tidak diperlukan perawatan khusus.
4. Keratosis pilaris
Benjolan di punggung jenis ini tampak berwarna cokelat atau merah (mirip biang keringat) dan terasa kasar saat diraba. Selain di punggung, keratosis pilaris juga dapat timbul di pipi dan bokong.
Terkadang, benjolan keratosis pilaris bisa meradang, terutama pada wanita hamil atau orang dengan kulit kering. Namun, biasanya keratosis pilaris tidak menimbulkan keluhan dan tidak membutuhkan penanganan medis, kecuali jika benjolan dirasa menggangu penampilan.
Untuk menghilangkannya, Anda dapat mandi dengan air hangat atau menggunakan krim yang mengandung urea atau asam laktat.
5. Kista epidermoid
Kista epidermoid atau kista ateroma adalah benjolan jinak yang berkembang di bawah kulit. Kista ini biasanya muncul akibat penumpukan keratin, yaitu protein alami yang terdapat di sel-sel kulit.
Selain timbul sebagai benjolan di punggung, kista epidermoid juga bisa muncul di dada, sekitar kemaluan, atau area tubuh lainnya. Ciri khas dari kista epidermoid ini adalah berwarna gelap, tampak bulat, dan berisi cairan putih seperti nanah.
Ketika terinfeksi, kista epidermoid akan memerah, mengeluarkan nanah, dan terasa nyeri saat disentuh. Dokter akan memberikan antibiotik jika kista sudah terinfeksi. Kista jenis ini sebaiknya diangkat seluruhnya melalui operasi. Jika tidak, kista epidermoid dapat kembali terbentuk.
Tidak perlu panik jika menemukan benjolan di punggung, karena sebagian besar tidak berbahaya. Meski demikian, segera konsultasikan dengan dokter jika benjolan di punggung terasa nyeri, mengganggu penampilan, atau cepat membesar dan bertambah banyak.
Cara Mengatasi Benjolan di Punggung
Benjolan di punggung mungkin tidak berbahaya, tetapi Moms tidak boleh terlalu mengabaikannya. Jika benjolan tersebut mengganggu sebaiknya Moms mulai cari tahu cara mengatasinya.
Dokter biasanya akan mencari tahu penyebab yang menyebabkan benjolan di punggung, kemudian akan menyesuaikan pengobatannya.
1. Operasi
Operasi merupakan salah satu cara mengatasi benjolan di punggung.
Biasanya dokter akan membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan cairan dan juga isi yang ada di dalam benjolan tersebut.
Dalam prosedur ini, biasanya dokter akan melakukannya dengan bius lokal yang dilanjutkan dengan perawatan.
Moms mungkin akan menjalani opname selama beberapa hari setelah operasi pengangkatan.
2. Sedot Lemak
Benjolan di punggung yang disebabkan oleh limpoma juga bisa diatasi dengan sedot lemak.
Untuk melakukan ini, dokter perlu memotong benjolan dan memasukkan tabung tipis berlubang melalui sayatan.
Nantinya dokter akan menggunakan tabung untuk menyedot massa sel-sel lemak keluar dari tubuh.
3. Perawatan Kulit
Jika benjolan di punggung disebabkan oleh keratosis, dokter mungkin akan menyarankan perawatan kulit untuk pengobatan.
Dokter akan merekomendasikan perawatan pelembab untuk menenangkan gatal, kulit kering dan memperbaiki penampilan kulit dari ruam keratosis.
Banyak krim topikal yang dijual bebas dan diresepkan dapat mengangkat sel kulit mati atau mencegah penyumbatan folikel rambut, meskipun dokter.