Yakin Mau Tinggal di Mars? Ini Risiko Terbesarnya

Yakin Mau Tinggal di Mars? Ini Risiko Terbesarnya – Ambisi para ilmuwan untuk melangsungkan migrasi manusia ke planet Mars masih terus dilakukan. Beragam upaya menuju ke Planet merah makin di gencarkan. Di pilihnya Mars, lantaran diduga memiliki cadangan air bagi kelangsungan hidup manusa.

Selain air, ditemukan memiliki atmosfer yang mampu melapisi planet itu. Atas kemiripan tersebut, para ilmuwan semakin yakin bahwa planet Mars bisa dihuni manusia. Namun sayang, dan usaha keras para ilmuwan dan astronom masih jauh dari target jawaban mereka.

Masih banyak hal lain di planet Mars yang perlu digaris bawahi sebagai sesuatu yang tidak akan bisa melindungi kehidupan manusia, salah satunya adalah gaya gravitasi yang dimiliki planet tersebut.

Dilansir dari dari Phys.org, Sabtu (17/6), gravitasi di permukaan Mars jauh lebih rendah daripada di Bumi, tepatnya sebesar 62 persen. Dengan perbedaan tersebut, sama saja membuat orang dengan berat 100 kg di Bumi terhitung hanya 38 kg di Mars.

Perbedaan gravitasi permukaan ini disebabkan oleh sejumlah faktor seperti pengaruh besarnya massa, jumlah kepadatan, dan ukuran jari-jari planet tersebut.

Meskipun Mars memiliki luas permukaan tanah yang hampir sama dengan Bumi, namun ia hanya memiliki setengah diameter Bumi dengan besar volume sekitar 15 persen dari Bumi dan massanya hanya 11 persen saja.

Dengan perbedaan gravitasi yang cukup signifikan ini, para ilmuwan melihat hal tersebut mampu berpengaruh pada kesehatan manusia.

Kerugiannya, manusia akan mengalami hilangnya massa otot, kepadatan tulang, fungsi organ, dan bahkan fungsi penglihatan apabila tetap memaksakan diri menjadi penghuni planet Mars.

Di tengah pencarian kehidupan lain di luar Bumi, sinyal ‘tiruan’ alien dipancarkan ke planet Bumi dari Mars untuk pertama kalinya untuk menstimulasi kehidupan atau makhluk di luar bumi akan mengirim pesan atau menanggapi sinyal tersebut.

Pada 24 Mei, ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) dari Badan Antariksa Eropa dilaporkan mengirimkan pesan yang disandikan dari orbitnya di sekitar Mars ke Bumi. Sinyal dikirim pada jam 9 malam dan diterima oleh Bumi 16 menit kemudian, kata laporan tersebut.

Eksperimen ini dipimpin oleh seniman Daniela de Paulis yang menggabungkan tim dari beberapa ahli internasional termasuk ilmuwan dan seniman untuk membuat proyek ‘A Sign in Space’, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (30/5).

Sinyal tersebut diterima empat stasiun; Green Bank Telescope (West Virginia), Medicina Radio Astronomical Station (Italia), Allen Telescope Array (California), dan Very Large Array (New Mexico).

Sepanjang sejarah, umat manusia telah mencari makna dalam fenomena yang kuat dan transformatif. Menerima pesan dari peradaban ekstraterestrial akan menjadi pengalaman transformasi yang mendalam bagi seluruh umat manusia,” jelas Paulis dalam pernyataannya.

“A Sign in Space menawarkan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk secara nyata berlatih dan mempersiapkan skenario ini melalui kolaborasi global, mendorong pencarian makna tanpa batas di semua budaya dan disiplin ilmu,” pungkasnya. [pan]

Kerugiannya, manusia akan mengalami hilangnya massa otot, kepadatan tulang, fungsi organ, dan bahkan fungsi penglihatan apabila tetap memaksakan diri menjadi penghuni planet Mars.

Di tengah pencarian kehidupan lain di luar Bumi, sinyal ‘tiruan’ alien dipancarkan ke planet Bumi dari Mars untuk pertama kalinya untuk menstimulasi kehidupan atau makhluk di luar bumi akan mengirim pesan atau menanggapi sinyal tersebut.

Pada 24 Mei, ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) dari Badan Antariksa Eropa dilaporkan mengirimkan pesan yang disandikan dari orbitnya di sekitar Mars ke Bumi. Sinyal dikirim pada jam 9 malam dan diterima oleh Bumi 16 menit kemudian, kata laporan tersebut.

Eksperimen ini dipimpin oleh seniman Daniela de Paulis yang menggabungkan tim dari beberapa ahli internasional termasuk ilmuwan dan seniman untuk membuat proyek ‘A Sign in Space’, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (30/5).

Sinyal tersebut diterima empat stasiun; Green Bank Telescope (West Virginia), Medicina Radio Astronomical Station (Italia), Allen Telescope Array (California), dan Very Large Array (New Mexico).

Sepanjang sejarah, umat manusia telah mencari makna dalam fenomena yang kuat dan transformatif. Menerima pesan dari peradaban ekstraterestrial akan menjadi pengalaman transformasi yang mendalam bagi seluruh umat manusia,” jelas Paulis dalam pernyataannya.

“A Sign in Space menawarkan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk secara nyata berlatih dan mempersiapkan skenario ini melalui kolaborasi global, mendorong pencarian makna tanpa batas di semua budaya dan disiplin ilmu,” pungkasnya. [pan]

Bagaimana menurut anda guys.. Keren sekali bukan.. Tapi apakah di planet sana sudah ada yang tinggal termasuk manusia hewan dan tumbuh tumbuhan.. Mari beri komentar anda dibawah ini agar mendapatkan cerita cerita menarik dari saya

Kerugiannya, manusia akan mengalami hilangnya massa otot, kepadatan tulang, fungsi organ, dan bahkan fungsi penglihatan apabila tetap memaksakan diri menjadi penghuni planet Mars.

Di tengah pencarian kehidupan lain di luar Bumi, sinyal ‘tiruan’ alien dipancarkan ke planet Bumi dari Mars untuk pertama kalinya untuk menstimulasi kehidupan atau makhluk di luar bumi akan mengirim pesan atau menanggapi sinyal tersebut.

Pada 24 Mei, ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) dari Badan Antariksa Eropa dilaporkan mengirimkan pesan yang disandikan dari orbitnya di sekitar Mars ke Bumi. Sinyal dikirim pada jam 9 malam dan diterima oleh Bumi 16 menit kemudian, kata laporan tersebut.

Scroll to Top