Opera Perkenalkan Aria, Fitur Al Browser yang Pakai Teknologi ChatGPT OpenAl

Opera Perkenalkan Aria, Fitur Al Browser yang Pakai Teknologi ChatGPT OpenAl – Perambang atau browser Opera memperkenalkan layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau Al generatif baru mereka, didalam platformnya yang diberi nama Aria.

“Aria adalah pakar web dan browser yang memungkinkan anda berkolaborasi dengan Al sambil mencari informasi di web, membuat teks atau kode, atau menjawab pertanyaan produk Anda,” kata perusahaan.

Mengutip blog resminya, Senin (29/5/2023), Opera membuat Aria dengan infrastruktur “Composer” mereka sendiri, serta terhubung ke teknologi GPT dari OpenAl, seperti yang ada di ChatGPT.

Fitur Al ini sendiri hadir dalam bentuk sidebar di browser tersebut. Mereka diklaim dapat menghasilkan teks, menulis kode, menjawab pertanyaan, dan lain lain.

Dilansir The Verge, diungkap juga bahwa Aria dapat menampilkan informasi terkini dari seluruh web, yang berbeda dengan chatbot ChatGPT biasa, dan tidak terbatas dikonten sebelum tahun 2021.

Aria memang masih dalam tahap pengujian. Namun, pengguna Opera sudah bisa menjajalnya secara gratis di desktop dengan mengunduh Opera One developer version terbaru, atau Opera beta terbaru untuk Android.

Setelah pengguna mendaftar akun Opera, perusahaan akan mengirimkan email pemberitahuan atau dalam aplikasi, apabila fitur AI itu sudah bisa diakses.

Luncurkan Beberapa Fitur AI Lain

Opera sebelumnya memang sudah memperkenalkan beberapa fitur AI. Bulan Februari lalu, mereka menyematkan ChatGPT ke sidebar-nya, memungkinkan pengguna untuk membuat ringkasan laman web atau artikel yang dikunjungi.

Browser ini juga telah meluncurkan AI prompts, fitur yang menawarkan pintasan ke berbagai alat AI yang berubah-ubah, tergantung laman yang dibuka atau teks yang disorot.

Fitur itu memungkinkan pengguna melakukan beberapa hal seperti meringkas teks, membuat tweet berdasarkan apa yang dibaca, atau mendapatkan penjelasan tentang konsep tertentu.

Selain itu, Opera juga awal tahun ini meluncurkan Opera One, versi browser mereka yang didesain ulang, dan lebih cocok untuk lebih banyak fitur AI generatif.

AI Berdampak Besar pada Pekerjaan di Masa Depan

Bicara soal AI, Bill Gates baru-baru ini telah menyoroti potensi dampak besar teknologi AI bagi beberapa perusahaan di masa depan.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, salah satu pendiri Microsoft tersebut menjelaskan bahwa AI akan membuat banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia nantinya berjalan secara otomatis.

Bahkan, menurutnya aplikasi atau perangkat AI yang bekerja untuk melayani manusia bakal dapat menandingi fungsi Google Search dan Amazon. Dengan kecanggihannya, kecerdasan buatan ini mampu memahami kebutuhan dan kebiasaan pengguna.

Hal tersebut memungkinkan AI membantu segala hal yang dibutuhkan manusia, mulai dari mencari informasi hingga melakukan transaksi online.

Kendati demikian, ia pun meyakini kalau AI akan menciptakan pekerjaan baru yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus, mengutip Gizmochina, Rabu (24/5/2023).

Bisa Ciptakan Pekerjaan Baru

Pendapat Bill Gates ini juga didukung oleh studi terbaru dari McKinsey Global Institute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 2030 mendatang, 800 juta pekerjaan manusia dapat hilang akibat otomatisasi.

Namun kabar baiknya, studi tersebut pun menemukan bahwa teknologi ini dapat menciptakan 950 juta lapangan pekerjaan baru dalam periode waktu yang sama.

Di samping itu, penelitian tersebut menegaskan bahwa pekerjaan yang diciptakan AI akan memerlukan wawasan dan keterampilan yang lebih tinggi.

Browser atau peramban Opera meluncurkan fitur kecerdasan buatan (AI) yang ditenagai oleh teknologi GPT dari perusahaan AI OpenAI.

“Hari ini kami memperkenalkan Aria, AI peramban baru kami. Dengan Aria, Anda mendapatkan akses ke layanan AI generatif terkemuka secara gratis. Dibangun secara bawaan di dalam browser, Aria menandai awal dari pengalaman menjelajah yang baru,” tulis Opera di laman blognya pada Rabu (24/5).

Aria disebut memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas dengan memanfaatkan kekuatan AI.

Opera menyebut Aria terhubung ke teknologi GPT OpenAI dan ditingkatkan dengan kemampuan tambahan seperti menambahkan hasil langsung dari web.

“Aria adalah ahli web dan browser yang memungkinkan Anda berkolaborasi dengan AI saat mencari informasi di web, menghasilkan teks atau kode, atau menjawab pertanyaan produk Anda,” jelas Opera.

Opera mencontohkan, dalam hal dukungan pelanggan, Aria memiliki pengetahuan yang luas tentang seluruh database dokumentasi dukungan dan dapat menggunakan pengetahuan produk perusahaan saat ini untuk menjawab pertanyaan pengguna.

Infrastruktur Composer Opera dikatakan dapat dikembangkan dengan mudah. Composer memungkinkan Aria untuk terhubung ke beberapa model AI, dan di masa depan disebut akan berkembang dengan mengintegrasikan kemampuan tambahan seperti layanan pencarian dari beberapa mitra Opera.

“Aria menandai langkah selanjutnya dalam rencana kami untuk mengintegrasikan layanan AI generatif di browser kami, dan merupakan hasil kolaborasi kami dengan OpenAI,” tutur Opera.

Aria adalah layanan gratis dengan informasi terkini yang berarti platform ini terhubung ke internet dan tidak terbatas pada konten sebelum 2021 seperti ChatGPT. Layanan Aria sendiri tersedia di lebih dari 180 negara termasuk Uni Eropa.

Jika Anda adalah pengguna Opera di desktop, Anda bisa mencoba Aria dengan mengunduh versi terbaru Opera One (versi pengembang). sementara bagi pengguna Android, Anda dapat menguji Aria dalam versi beta terbaru dari peramban ini, yang dapat diunduh di Google Play Store.

Sebelumnya, adopsi ChatGPT oleh peramban sudah dilakukan Microsoft kepada platform Microsoft Edge mereka. Microsoft mengadopsi teknologi itu ke dalam mesin pencarian Bing yang sudah terpasang di Microsoft Edge.

“Hari ini, kami meluncurkan mesin pencari Bing dan browser Edge baru yangditenagai AI, sekarang tersedia dalampratinjau di Bing.com, untuk memberikan pencarian yang lebih baik, jawaban yang lebih lengkap, pengalaman obrolan baru, dan kemampuan untuk menghasilkan konten,” kata Yusuf Mehdi, Corporate Vice President & Consumer Chief Marketing Officer seperti dilansir situs resmi Microsoft Februari lalu.

Scroll to Top