Cara Mendidik Anak Walau Orang Tua Berbeda Agama – Memilih pasangan yang berbeda keyakinan memang keputusan yang cukup berani dalam suatu hubungan. Tapi jangan jadikan hal ini kekurangan dalam kualitas hubungan Anda pasangan.
Dalam hubungan suami istri dengan latar belakang berbeda keyakinan biasanya yang menjadi korban adalah anak. Tidak dipungkiri, ini akan menjadi masalah besar jika tidak disiasati sejak dini. Berikut ada beberapa tips mendidik anak dalam keluarga beda agama yang bisa Moms dan pasangan coba.
1. Ajarkan Kebaikan
Kita semua pasti setuju yah Moms, semua agama pasti mengajarkan kebaikan dan kasih sayang.
Jika anak masih sangat kecil dan belum memiliki pemahaman yang cukup, Moms hanya perlu beritahukan kepada Si Kecil bahwa agama Moms dan pasangan sama-sama baik dan beri pemahaman akan ada waktunya untuk ia mengerti di kemudian hari.
2. Jangan Paksakan Memilih
Setiap anak tentu harus memilih salah satu kepercayaan orangtua nya untuk dijadikan pelengkap dalam identitasnya. Untuk hal ini, Moms harus rundingkan terlebih dahulu kepada pasangan.
Jika pasangan memberi kebebasan, Moms jangan lantas memaksakan anak untuk ikut serta dalam keyakinan. Bagaimanapun, keyakinan adalah hak pribadi yang harus anak dapatkan.
Biarkan dia pelajari lebih dalam tentang agama Moms dan pasangan. Jika sudah beranjak dewasa, dengan pengetahuan yang mantap, ini akan jadi bekal yang cukup untuk memastikan anak ingin ikut kepercayaan siapa.
3. Hari Raya
Jangan menarik diri anak dari perayaan hari raya pasangan. Bagaimanapun, menghormati adalah hal yang terpenting. Walau memang perlu ada batasan yang jelas, mengenai proses mana yang boleh diikuti, dan mana yang tidak boleh.
Berkunjung ke rumah mertua yang berbeda agama juga memberikan contoh toleransi beragama yang baik kepada Si Kecil.
4. Dilarang Menjelekkan Agama
Sebagai orangtua, Moms pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hati. Sekecil apapun perkataan Moms tentang agama dan pasangan akan sangat berarti bagi pertimbangan anak suatu hari nanti.
Maka dari itu, jangan sekali-sekali membicarakan hal buruk tentang agama pasangan ya, Moms.
5. Kerja Sama Pasangan
Masalah agama memang agak sensitif untuk diperbincangkan oleh pihak luar. Maka dari itu, jika bukan Moms dan pasangan yang harus aktif membangun suasana harmonis yang positif siapa lagi?
Jadi perlu ada kerjasama yang baik dan sisihkan egois untuk berpihak pada agama masing-masing yang diyakini.
Saat anak sudah mulai banyak bertanya lebih dalam, seperti cara beribadah atau apa saja yang perlu dipelajari, berilah ilmu yang Moms ketahui dengan jelas dan mudah dipahami.
Begitupun dengan pasangan, ajak anak berdiskusi agar banyak informasi yang diserap dan jadi pertimbangan yang baik dalam dirinya.
Cara Terbaik Mengajarkan Keberagaman Pada si Kecil
Melihat aneka budaya di dunia yang terus berbaur satu sama lain, menuntut orangtua untuk mulai mengajarkan keberagaman pada balita. Hal ini memang harus ditanamkan sejak dini, agar si kecil bisa menyikapi dengan bijak serta mengerti indahnya perbedaan.
Menjadi pribadi yang toleran dan sanggup menghargai nilai perbedaan menjadi kualitas diri yang wajib dimiliki balita saat tumbuh dewasa nanti. Untuk mengajarkan keberagaman pada balita, Mama bisa coba 5 cara terbaik berikut:
1. Baca cerita dari luar budaya kita
Mama pasti pernah dengar cerita tentang Qorun, seorang pemilik harta yang sangat banyak hingga hartanya ditelan dengan bumi. Cerita yang berasal dari Timur Tengah ini sarat dengan budaya khasnya, seperti memakai sorban, gaya berbahasa, hingga warna kulit yang berbeda.
Saat si kecil mendengar cerita dari luar budaya Indonesia, dia akan belajar bahwa tidak semua orang sama seperti yang dia lihat. Tak semua memiliki kulit sawo matang, suara yang lembut, atau postur tubuh seperti orang tuanya.
Ajarkan juga pada si kecil bahwa tidaklah penting melihat seseorang dari rupa fisiknya, karena yang terpenting adalah niat baik dan perilaku seseorang
Mama juga bisa menggunakan bola dunia atau atlas untuk mengajarkan keberagaman. Jelaskan kalau dunia ini sangat luas, dan diisi oleh banyak orang dengan latar belakang budaya yang berbeda tergantung dengan tempat tinggalnya, serta tempat mengagumkan yang tak ada di Indonesia.
Berikan penjelasan semenarik mungkin, agar ia tertarik dan terdorong bertanya untuk mendengar cerita Mama lebih lanjut.
3. Sering jalan ke banyak tempat
Maksud jalan disini bukan traveling keluar negeri ya, tapi cukup menyusuri beberapa daerah di dalam kota yang kental dengan budaya tertentu. Misalnya, Mama bisa mengajak si kecil ke daerah pecinan untuk budaya khas yang identik dengan Tiongkok disana, atau ke tempat budaya lain seperti museum TMII, serta mengikuti acara adat.
Ini juga bisa menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mengajarkan kearifan dan kebaikan dari budaya tersebut, agar si kecil tahu bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang tak baik
4. Ikuti acara budaya
Ya, salah satu cara mengajarkan keberagaman pada balita adalah dengan memperlihatkan secara langsung pada si kecil. Kalau Mama berada di kota yang kental dengan budaya daerah, coba deh ajak si kecil menonton langsug pergelaran budaya tersebut. Jangan khawatir kalau Mama tinggal di kota besar dimana acara seperti itu jarang ditemukan, Mama tetap bisa mengajaknya menonton di Internet.
Katakan padanya bahwa berbagai budaya yang berbeda akan memperkaya dan melengkapi dunia, jadi jangan takut dengan perbedaan tapi justru merawatnya.
5. Berikan contoh toleransi yang nyata
Melihat begitu banyak orang dewasa yang sepertinya tak bisa mempraktekkan toleransi, tak salah kalau Mama juga mengajarkan contoh toleransi secara nyata. Lain kali saat Mama berbicara atau mengobrol dengan orang yang berbeda budaya, jelaskan pada si kecil bahwa semua orang itu pada dasarnya sama.
Tanamkan juga bahwa sudah menjadi tugas kita sebagai sesama manusia untuk berlaku baik pada orang lain, dan tak pernah menghakimi seseorang hanya karena mereka berbeda.
Mengajarkan mengenai keberagaman sepertinya memang belum dianggap penting oleh orang tua. Percaya deh Ma, masa depan dunia akan menjadi jauh lebih baik bila balita bisa mengerti indahnya toleransi dan keberagaman sejak kecil. Budaya mana yang akan Mama kenalkan lebih dulu pada si kecil?