Mengenal Efek Ekstasi Bagi Kesehatan Yang Sangat Berbahaya – Ekstasi adalah salah satu dari obat yang terlarang yang memiliki zat kimia yang sangat buruk bagi kesehatan manusia.
Yang di mana obat Ekstasi juga merupakan salah satu obat yang dapar mrngubah saraf otak menjadi hilang kontrol atau tidak sadarakan diri dengan apa yang telah di lakukan di luar akal sehat.
Ada beberapa manusia yang telah mengunakan Obat Ekstasi yang di mana sangat merugikan diri mereka yang telah mengonsumi obat terlarang seperti Ekstasi .
Selain itu Ekstasi juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia yang sangat berbahaya sekali bagi kesehatan tubuh manusia.
Berikut salah satu dari beberapa Dampak buruk Mengenal Efek Ekstasi Bagi Kesehatan Yang Sangat Berbahaya bagi manusia serta kesehatannya sebagai berikut :
1. Efek jangka pendek ekstasi
Berikut adalah beberapa efek jangka pendek dari ekstasi.
- Hipertermia
- Berkeringat
- Panas dingin (menggigil)
- Tekanan darah meningkat
- Meningkatnya perasaan cemas
- Mual
- Penglihatan kabur
- Otot tegang
- Tremor
- Pingsan
- Kejang.
Salah satu dampak ekstasi pada fisik penggunanya adalah menggertakkan atau menggesekkan gigi yang terjadi tanpa disadari.
Ditambah lagi, efek-efek berbahaya lainnya juga dapat bermunculan apabila pil ekstasi dikombinasikan dengan senyawa lain, misalnya metamfetamin, kafein, atau ketamin.
Sayangnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa jenis ekstasi yang dijual secara ilegal kerap dicampurkan dengan senyawa lain yang bisa membahayakan kesehatan mereka.
2. Efek jangka panjang ekstasi
Jika digunakan secara rutin dan dalam jangka panjang, ekstasi dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut.
- Kebingungan
- Terganggunya kemampuan untuk memperhatikan
- Menjadi sangat impulsif
- Hilang ingatan
- Menurunnya ketertarikan pada seks
- Perilaku agresif.
Overdosis ekstasi dapat menyebabkan kematian akibat hipertermia atau gagal jantung, hati, serta ginjal.
Ekstasi mampu menutupi kebutuhan akan makanan, air, dan istirahat, sekaligus meningkatkan suhu tubuh dan tingkat aktivitas fisik. Alhasil, pengguna obat terlarang ini bisa mengalami dehidrasi berat.
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang serius atau pembengkakan otak akibat retensi cairan juga bisa terjadi karena pemakai ekstasi bisa minum secara berlebihan akibat dehidrasi.
3. Efek putus obat
Ketika pengguna ekstasi berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang tersebut, berikut adalah beberapa efek putus obat yang bisa mereka alami.
- Rasa lelah
- Depresi
- Sulit berkonsentrasi
- Hilangnya nafsu makan
- Gangguan tidur
- Gangguan kecemasan
- Mudah marah.
Berbagai efek ini pada akhirnya bisa menggoda pengguna ekstasi untuk kembali mengonsumsi obat-obatan terlarang ini.
Tanda-tanda pengguna ekstasi
Berikut adalah beberapa tanda umum dari pengguna ekstasi.
- Kebingungan
- Pupil membesar
- Perubahan pada pola tidur
- Berkeringat atau menggigil
- Menggertakkan gigi
- Perubahan suasana hati
- Sangat berenergi
- Euforia tinggi
- Otot menegang
- Emosi yang sensitif
- Adanya hal-hal yang berbau obat-obatan, seperti pil, tablet, hingga bubuk di sekitar penggunanya.
Jika Anda atau anggota keluarga punya masalah kecanduan obat-obatan terlarang, segera minta bantuan dari orang-orang terdekat supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Punya pertanyaan seputar kesehatan? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
- Kerusakan organ tubuh
Ekstasi bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh. Sensasi senang, bahagia, semangat hingga percaya diri yang dirasakan setelah menyalahgunakan ekstasi akan merusak bagian tubuh lainnya.
Hal tersebut terjadi karena organ tubuh akan bekerja lebih keras untuk mencerna ekstasi. Ketika menyalahgunakan ekstasi butuh 3 hingga 4 jam sehingga hal tersebut yang bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh penyalahguna ekstasi.
- Kerusakan otak secara permanen
Otak merupakan organ tubuh yang paling penting dan riskan jika terjadi masalah. Karena jika otak mengalami gangguan fungsi kerjanya maka akan mempengaruhi kerja tubuh. Jika telah terjadi kerusakan dan gangguan pada otak maka bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya.
Salah satunya adalah jika terjadi kerusakan pada otak maka akan menyebabkan stroke, kelumpuhan hingga menyebabkan kematian.
- Meningkatkan tekanan darah
Tekanan darah para penyalahguna ekstasi bisa meningkat seiring penyalahgunaan ekstasi. Hal tersebut membuat para penyalahguna ekstasi lebih cepat marah. Hal tersebut juga dipengaruhi karena perubahan suasana hati yang berubah secara drastis.
- Halusinasi
Para penyalahguna ekstasi akan mengalami halusinasi setelah menyalahgunakan ekstasi. Hal tersebut terjadi karena efek yang akan dirasakan oleh para penyalahguna ekstasi. Para penyalahguna ekstasi tidak bisa membedakan mana yang nyata dan semu.
Tak hanya itu para penyalahguna ekstasi pun seringkali melakukan sesuatu yang berasal dari pikiran halusinasi nya yang bisa membahayakan dirinya sendiri bahkan orang lain.
- Bibir kering dan pecah pecah
Tak hanya mempengaruhi otak dan organ tubuh lainnya. Efek dan dampak negatif dari penyalahgunaan ekstasi pun bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah. Hal tersebut juga menyebabkan wajah yang terlihat pucat. Baca juga efek ekstasi jangka pendek dan panjang
Bibir pecah-pecah dan kering tersebut terjadi akibat cairan di dalam tubuh sudah habis karena digunakan untuk mencerna ekstasi sehingga para penyalahguna ekstasi menyebabkan kekurangan cairan atau dehidrasi dan mengalami bibir kering dan pecah-pecah serta kehausan.
- Jantung berdetak dengan kencang dan tidak teratur
Efek dan dampak negatif dari penyalahgunaan ekstasi bisa menyebabkan jantung berdetak dengan kencang dan cepat. Hal tersebut menyebabkan jantung akan bekerja lebih besar dan dua kali lebih kencang.
Hal tersebut jelas sangat mempengaruhi keadaan tubuh ketika memompa darah dan ketika jantung melakukan kerjanya. Sehingga jantung akan lebih banyak bekerja dan akan cepat lelah dan mempengaruhi kualitas kerja jantung.
- Meningkatnya sensasi bahagia yang semu
Ekstasi bisa menyebabkan efek dan sensasi bahagia bagi tubuh. Perubahan suasana hati dan emosi yang terjadi secara drastic yang akan dirasakan setelah menyalahgunakan ekstasi. Sehingga para penyalahguna merasa ekstasi merupakan solusi kegelisahannya.
Rasa sedih, kecewa dan putus asa yang sedang dialami oleh para penyalahguna ekstasi merasa hilang setelah menyalahgunakan ekstasi sehingga ekstasi dianggap sebagai obat kekecewaan dan kesedihannya.
Padahal pada kenyataannya ekstasi hanya memberikan kebahagiaan semu bagi para penyalahguna ekstasi. Kebahagiaan tersebut hanya dapat dirasakan sementara dan justru malah berdampak buruk bagi penyalahguna ekstasi.
- Penglihatan kabur
Penglihatan yang terjadi bagi para penyalahguna ekstasi bisa mengalami kabur, remang-remang hingga tidak jelas. Hal tersebut terjadi setelah penyalahgunaan ekstasi yang berlebihan. Penglihatan tersebut terjadi akibat saraf penglihatan yang terganggu akibat penyalahgunaan ekstasi.
Syaraf pembentuk bayangan di retina yang mengalami gangguan yang bisa menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan tidak jelas.
- Kejang-kejang
Penyalahgunaan ekstasi bisa menyebabkan kejang-kejang. Ekstasi menyebabkan kontraksi cepat yang berasal dari sistem peredaran darah. Peredaran darah yang menuju otak akan mengalami gangguan sehingga menyebabkan tubuh kejang-kejang karena oksigen yang tidak lancar menuju otak dan seluruh tubuh.
- Nafsu makan menurun
Ekstasi bisa menyebabkan nafsu makan menurun karena para penyalahguna ekstasi akan mengalami malas untuk makan dan selera makan pun menjadi hilang dan tubuh pun akan sering cepat lelah dan lemas.
- Sulit untuk tidur
Ekstasi bisa menyebabkan insomnia atau kesulitan untuk tidur. Sehingga banyak penyalahguna ekstasi yang melakukan aktifitas malam hari dan melakukan hal-hal yang membahayakan.
- Kematian
Efek penyalahgunaan ekstasi yang paling fatal dan sangat riskan adalah bisa menyebabkan kematian. Hal tersebut terjadi akibat dari suhu yang meningkat hingga 40 derajat celcius dan membuat otak yang tidak sadar dan bisa menyebabkan kematian. Untuk mengindari efek paling berbahaya ini, sebaiknya segera memperbaiki diri untuk pulih dari narkoba