Obat yang Harus Selalu Ada di Rumah – Kesehatan adalah nikmat yang sering dilupakan. Kita baru menyadari sehat itu nikmat saat sedang merasakan sakit.
Oleh karenanya, kita selalu wajib mengerahkan segala upaya – salah satunya dengan berobat – untuk kembali sehat saat sedang dilanda sakit.
Namun, sebagaimana sebuah ungkapan, mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Ya, mencegah sakit harus selalu di upayakan setiap saat. Dan karena sakit itu datangnya mendadak, khususnya sakit yang ringan – maka kita wajib untuk terus berjaga-jaga
Salah satunya dengan selalu menyediakan obat-obatan tertentu di rumah kita.
Berikut adalah beberapa obat yang disarankan untuk selalu disediakan di rumah, agar dapat membantumu disaat sedang dilanda penyakit.
Parasetamol (acetaminophen)
Penyakit yang sering menyerang – terutama orang yang sudah berumur – adalah sakit kepala. Pastikan obat ini harus selalu ada di rumah. Sakit kepala, walaupun ringan, jangan dibiarkan berlarut.
Selain untuk obat sakit kepala, Parasetamol juga bermanfaat untuk meredakan demam, nyeri ringan hingga sedang. Pastikan untuk membaca dan mengikuti petunjuk dosis yang dianjurkan.
Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat untuk untuk meredakan nyeri dan menurunkan deman. Obat ini juga memiliki efek antiradang. Ibuprofen bisa di gunakan untuk meredakan nyeri haid, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri sendi akibat radang sendi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop.
Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu zat kimia yang memicu timbulnya tanda dan gejala radang, termasuk nyeri, bengkak, atau demam, saat tubuh mengalami luka. Dengan begitu, keluhan akan mereda
Antihistamin
Antihistamin termasuk ke dalam golongan obat yang bermanfaat mengatasi gejala alergi seperti gatal-gatal. Obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan mual dan muntah akibat mabuk perjalanan.
Beberapa contoh obat yang termasuk dalam jenis obat antihistamin generasi pertama antara lain clemastine, alimemazine, chlorphenamine, cyproheptadine, hydroxyzine, ketotifen, dan promethazine.
Lansoprazole atau antasida
Lansoprazole adalah obat untuk mengatasi kondisi yang berkaitan dengan peningkatan asam lambung. Obat ini umum digunakan pada penderita tukak lambung, GERD (gastro esophageal reflux disease), esofagitis erosif, dan sindrom Zollinger-Ellison.
Lansoprazole mampu menurunkan produksi asam lambung dan meredakan gejala akibat peningkatan asam lambung, seperti sensasi terbakar di dada, mulut terasa asam, serta mual dan muntah.
Loperamide
Loperamide adalah obat untuk meredakan diare. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengurangi jumlah feses yang keluar pada pasien dengan ileostomi, yaitu lubang pada dinding perut sebagai pengganti anus.
Loperamide bekerja dengan cara memperlambat gerakan usus. Dengan begitu, frekuensi buang air besar bisa berkurang dan feses menjadi lebih padat saat keluar.
Namun, perlu diingat bahwa loperamide hanya dapat mengurangi gejala diare atau mencret dan tidak bisa menyembuhkan penyebab yang mendasari terjadinya diare.
Salep antiseptik
Salep antiseptik yang digunakan untuk membunuh kuman penyebab infeksi pada luka seperti luka bakar, luka sunat, lika tergores, dan luka kecil lainnya.
Beberapa salep antiseptik untuk luka yang umum digunakan, misalnya Povidone iodine (Betadine), Cadexomer iodine (Iodosorb), Bacitracin, Neosporin, dan Silver sulfadiazine.
Salep hidrokortison
Salep ini berguna untuk meredakan gatal-gatal, ruam, atau peradangan kulit ringan seperti sengatan serangga atau dermatitis kontak.
Plester luka
Plester ialah perban kecil yang digunakan untuk melindungi luka kecil dari infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Jangan anggap ringan sakit sekecil apa pun. Segera obati setiap merasakan gejala sakit. Dengan obat-obat di atas kita dapat mencegah sakit yang kita rasakan bertambah parah.