9 Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang Yang Perlu Diwaspadai – Sakit kepala bagian belakang merupakakn salah satu dari beberapa penyakit yang sudah menjadi umum sekali bagi penduduk indonesia dan juga penduduk lainnya yang sobat.
Sakit kepala bagian belakang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tergantung dari intensitas dan gejala yang menyertainya. Meski umumnya bukan masalah serius, namun kondisi ini juga bisa menjadi suatu tanda adanya penyakit tertentu yang perlu diwaspadai.
Mari ketahui sejumlah penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian belakang melalui ulasan di bawah ini. Berikut salah satu dari beberapa jenis penyebab sakit kepala bagaimana dapat terjadi berserta bagaimana cara mengatasinya sebagai berikut :
Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang
Sakit kepala bagian belakang dapat disebabkan oleh gaya hidup atau beberapa kondisi medis tertentu. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Sakit Kepala Tipe Tegang
Sakit kepala tipe tegang atau tension type headache adalah penyebab sakit kepala bagian belakang yang paling umum terjadi.
Kondisi ini sering kali dipicu oleh stres, kurang tidur, menatap layar komputer terlalu lama, mengangkat beban berat pada daerah pundak atau akibat terlambat makan.
Sakit kepala tipe tegang biasanya dapat sembuh ketika penderitanya beristirahat dengan cukup. Apabila keluhan dirasa sangat mengganggu, penderita dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol sesuai anjuran dokter.
2. Sakit Kepala Exertional
Sakit kepala exertional adalah sakit kepala bagian belakang yang disebabkan oleh stres atau aktivitas fisik yang melelahkan, seperti lari jarak jauh dan latihan angkat beban.
Beberapa hal tersebut menyebabkan kebutuhan sirkulasi darah meningkat, sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah di bagian leher dan menimbulkan rasa nyeri di kedua sisi kepala bagian belakang. Nyeri kepala tipe ini cukup jarang terjadi dan biasanya mereda dengan sendirinya saat aktivitas pemicunya dihentikan.
3. Migraine Basilar
Migraine basilar adalah salah satu penyebab sakit kepala bagian belakang berkepanjangan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan aura, seperti pandangan kabur, mual, gangguan bicara dan mendengar, telinga berdenging, serta pusing.
Migraine basilar umumnya bukan suatu kondisi serius, namun tetap perlu diwaspadai karena hampir mirip dengan gejala stroke. Sehingga bila terdapat keluhan di atas, ada baiknya pasien segera dibawa ke IGD untuk dievaluasi lebih lanjut oleh dokter.
4. Spasme Otot Leher
Spasme otot leher adalah gangguan pada leher yang sering menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala bagian belakang. Spasme otot leher biasanya terjadi karena kesalahan posisi kepala dalam waktu lama atau cedera pada leher.
Maka dari itu, pastikan Anda tidur atau duduk dengan posisi yang tepat untuk mencegah gangguan pada otot leher yang dapat memicu sakit kepala bagian belakang.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat
Suatu penelitian menunjukkan bahwa lansia dengan kebiasaan merokok lebih rentan mengalami nyeri kepala bagian belakang.
Selain merokok, gaya hidup tidak sehat lainnya seperti konsumsi alkohol berlebih, pola tidur yang berantakan, kurangnya olahraga dan tingginya stres juga dapat mencetuskan nyeri kepala, khususnya nyeri kepala tipe tegang.
6. Sakit Kepala Harian Kronis
Sakit kepala tipe tegang yang tak kunjung membaik dapat berkembang menjadi sakit kepala harian kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri di kepala, termasuk kepala bagian belakang dan biasanya berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Sakit kepala harian kronis bisa dipicu oleh konsumsi minuman beralkohol, cedera leher, kelelahan, ketegangan otot mata, atau dehidrasi.
7. Neuralgia Oksipital
Neuralgia oksipital atau occipital neuralgia adalah kondisi ketika saraf oksipital yang ada di bagian belakang kepala mengalami peradangan.
Kondisi ini sering kali menimbulkan gejala seperti, nyeri yang tajam dan menusuk di bagian belakang kepala, telinga, serta leher.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya neuralgia oksipital adalah cedera kepala belakang, tumor leher, radang sendi leher, otot leher tegang, diabetes, dan infeksi.
8. Temporal Arteritis
Temporal arteritis adalah peradangan yang terjadi pada arteri temporal, yaitu pembuluh yang menyuplai darah ke kepala dan otak.
Kondisi ini mengakibatkan kekebalan tubuh melemah dan perlahan menyebabkan arteri temporal kehilangan fungsinya.
Beberapa gejala yang muncul akibat temporal arteritis adalah sakit kepala bagian samping dan tidak jarang menjalar ke sisi belakang, keringat berlebih pada kulit kepala, nyeri otot, gangguan penglihatan, dan penurunan nafsu makan.
9. Tumor Otak
Tumor otak juga menjadi salah satu alasan kenapa sakit kepala bagian belakang perlu diwaspadai. Biasanya kondisi ini menimbulkan rasa sakit yang hebat dari sekadar migrain atau jenis sakit kepala lainnya.
Gejala utama tumor otak adalah sakit kepala hebat disertai mual, muntah dan kejang. Gejala lainnya yakni adanya gangguan pada fungsi indra (penglihatan, pendengaran, dan sentuhan).
Cara Mengobati Sakit Kepala Bagian Belakang
Terdapat beberapa cara menghilangkan sakit kepala bagian belakang yang dapat Anda coba untuk meringankan gejalanya. Berikut penjelasan selengkapnya.
Memijat Kepala
Salah satu cara menghilangkan sakit kepala yang cukup efektif yakni dengan memberi pijatan lembut pada kepala.
Pijatan pada kepala diketahui dapat membuat otot menjadi lebih rileks, sehingga dapat meredakan rasa sakit yang menyerang. Selain itu, tekanan lembut pada kepala juga dapat memperlancar sirkulasi darah.
Menghindari Pemicu Stres
Sakit kepala di bagian belakang juga dapat dipicu oleh stres. Jadi, agar tidak memperparah kondisi, usahakan untuk mengelola stres secara tepat.
Cobalah lakukan hal-hal yang dapat meningkatkan suasana hati, istirahat ketika merasa lelah, dan jangan ragu untuk menghubungi teman atau keluarga ketika membutuhkan bantuan.
Istirahat yang Cukup
Sakit kepala juga bisa muncul ketika Anda tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Maka dari itu, usahakan untuk selalu memenuhi waktu tidur setidaknya 7-9 jam setiap malam.
Apabila Anda mengalami gejala sakit kepala tak kunjung mereda, jangan ragu mengonsultasikannya dengan dokter Siloam Hospitals untuk mendapatkan penanganan dengan tepat.
Anda dapat membuat janji temu menggunakan fitur yang tersedia di aplikasi MySiloam atau menghubungi call center kami di 1-500-181. Mari jaga kesehatan Anda #BersamaSiloam!