7 Teknologi yang akan punah kurang dari 20 tahun lagi – Kemajuan teknologi jalannya sudah terlalu cepat. Kadang tanpa kita sadari, banyak sekali teknologi baru yang mempermudah hidup kita dan membuat banyak sekali barang yang kita dan membuat banyak sekali barang yang kita miliki usang.
Tidak perlu jauh jauh, ketika ada pengumuman smartphone baru dengan mengusung fitur terbaru, smartphone yang kita miliki sekarang terasa sudah udik dan kuno. Padahal kita baru saja dalam beberapa waktu yang singkat.
Laju teknologi pun sama sekali tidak akan makin melambat danĀ berhenti. Justru, kemajuan teknologi makin tidak akan kita sadari. Sampai sampai, kita akan ketinggalan zaman jika tidak ikut memutakhirkan diri. Berikut deretan teknologi yang akan punah kurang dari 20 tahun lagi, malansir Listverse.
Penggunaan teknologi akan makin meluas. Namun berkebalikan dengan penggunaannya, teknologi fisik justru makin menyusut. Nantinya, semua teknologi yang membutuhkan tempat yang luas tak akan lagi dibutuhkan. Menara seluler adalah salah satunya. Hal ini dikarenakan sebuah teknologi di mana antar smartphone bisa berkomunikasi tanpa adanya perantara menara seluler.
Qualcomm, pabrikan prosesor dan modem terkemuka, adalah pihak yang sedang meriset tentang hal ini. Bahkan, Qualcomm sudah menggandeng Facebook untuk mengembangkan aplikasinya bersama jika teknologinya telah lahir.
Hal ini membuat keberadaan menara seluler tak akan lagi dibutuhkan, mengingat bentuk dari menara tersebut tak begitu estetik untuk tata kota.
Remote
Keberadaan remote seperti remote TV, AC, dan sebagainya, setelah ini tak akan dibutuhkan. Bagaimana tidak, gadget cerdas di saat ini sudah bisa dikoneksikan via wifi. Hal tersebut berarti smartphone, smartwatch, dan gadget mobile lainnya bisa digunakan untuk menggantikan remote.
Tak perlu menunggu hingga hitungan dekade, jika kini Google Home dan Amazon Alexa saja sudah bisa diperintah suara untuk mematikan lampu, kita tentu bisa dengan mudah berteriak untuk menyalakan AC secara default di masa depan.
Kartu Kredit
Dulu kartu kredit muncul karena kemudahan metode pembayarannya. Kartu kredit ini sudah populer sejak dulu bahkan belum memudar hingga sekarang. Namun sejak pertama kali kartu kredit muncul yakni 70 tahun yang lalu, sudah banyak metode pembayaran lain yang harus diakui lebih mudah.
Saat ini saja sudah banyak sekali aplikasi pembayaran seperti OVO atau Go-Pay dari Gojek. Belum lagi di mini market dan supermarket sekarang makin mudah untuk menerima pembayaran lewat uang elektronik yang selama ini sudah kita pakai untuk bayar tol.
Terlebih lagi, smartphone flagship zaman sekarang sudah dilengkapi NFC dan pembayaran hanya dengan ketukan smartphone pun sudah dengan mudah dilakukan. Apple Pay, Android Pay, Samsung Pay, serta deretan Bank dan provider telekomunikasi pun sudah menyediakan layanan ini. Sehingga, penggunaan kartu kredit sudah punya banyak alternatif lebih mudah.
Selain kartu kredit, ATM juga akan makin terbayangi dengan adanya online banking. Sudah banyak perusahaan finansial teknologi yang mengklaim bahwa penggunaan cashless sudah mencapai 91 persen, dan ketika sudah mencapai 100 persen, ATM pun akan terhapus.
Media Fisik
Pada 90an, kemunculan CD menggusur kaset pita. Kemunculan DVD juga menggusur VHS dan CD. Namun semua media fisik yang pernah kita rasakan dalam beberapa tahun lalu juga akan segera hilang digantikan internet.
Bahkan banyak orang di luar sana yang tak pernah merasakan memiliki player Blu-Ray sementara media Blu-Ray telah tereduksi dengan adanya layanan streaming seperti Netflix.
Media Fisik yang masih kuat hingga saat ini adalah buku. Kenikmatan membaca buku di atas lembaran kertas tentu tak akan terganti meskipun format digital dan audio dari buku sudah sangat banyak. “Kenikmatan” inilah yang membuat saat ini kaset pita, vinyl, dan berbagai media fisik yang telah terganti masih dipertahankan atas dasar nostalgia.
Charger Smartphone
Saat ini, pengisian nirkabel sudah jadi tren di smartphone flagship. Dengan ini, kita tak perlu lagi membawa charger dengan kabel lagi. Bahkan dengan hanya meletakkannya di sebuah pad, membuat kita tak terasa melakukan pengecasan.
Dalam waktu dekat ini, bahkan penggunaan baterai Lithium-ion sudah akan terganti dengan graphene. Material ini akan membuat kapasitas baterai jadi makin besar dan pengecasan makin cepat. Sehingga kita makin tak butuh charger dan ketika mengecas pun tak terasa seperti mengecas.
Mobil konvensional
Mobil listrik tak ayal jadi masa depan transportasi dunia. Hal ini ditandai dengan komitmen para nama besar dari industri otomotif untuk terjun ke ranah mobil listrik.
Hal ini diprediksi paling tidak bisa kita lihat dalam satu dekade ke depan, di mana jalanan sudah akan dipenuhi oleh mobil listrik. Untuk saat ini saja, di negara-negara barat, bahkan di Asia, sudah banyak pengguna mobil listrik dari merek-merek yang diproduksi masal seperti Tesla, Chevy Bolt, ataupun Nissan Leaf.
Nama-nama besar dunia otomotif pun sudah mulai mengubah strategi industri mereka ke mobil listrik. Nama-nama seperti GM, Ford, Toyota, Mazda, Mercedez-Benz, Renault, Nissan, Mitsubishi, Jaguar Land Rover, Volvo, hingga VW, semua akan menghabisi mobil konvensionalnya setidaknya sampai tahun 2023. Selepas itu, hanya ada mobil listrik.
Mungkin dompet bukanlah sebuah teknologi. Namun apa yang ada di dalam dompet kita saat ini, sudah bisa ditrasnfer ke dalam smartphone kita dengan mudah. Nantinya, karena dompet adalah sesuatu yang riskan dan terlalu penting untuk hilang, smartphone akan menggantikan semuanya.
Di masa depan, kita tak akan lagi membawa dompet, cukup smartphone yang bisa mengakomodir uang, tanda pengenal, surat kendaraan, kartu asuransi, dan lainnya.
Wow.. Kenapa barang yang tiap di pakai sudah mau punah ya.. Mari kita tunggu 20 tahun kedepan ya guys..