7 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil Yang Perlu Diwaspadai – Sebagian besar kasus nyeri saat buang air kecil terjadi karena terganggunya organ kandung kemih.
Namun, tak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada organ di sekitarnya, misalnya masalah pada organ reproduksi.
Meski dapat terjadi pada siapa saja, kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita. Maka dari itu, baik wanita maupun pria perlu mewaspadai gejala tersebut. Mari kenali sejumlah penyebab nyeri saat buang kecil melalui ulasan di bawah ini.
Penyebab Nyeri saat Buang Air Kecil
Nyeri saat buang air kecil dapat dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari infeksi saluran kemih, batu ginjal, radang prostat, dan sebagainya.
Meski begitu, bukan tak mungkin kondisi ini disebabkan oleh beberapa kondisi medis lain yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Berikut adalah masing-masing penjelasan tentang beberapa gangguan kesehatan yang dapat memicu nyeri saat buang air kecil.
1. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyebab nyeri saat buang air kecil yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi karena adanya bakteri yang masuk ke saluran kemih melalui uretra dan menimbulkan infeksi. Apabila tidak segera ditangani, bakteri tersebut dapat menyebar dan berisiko menginfeksi organ lain.
ISK lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan uretra wanita lebih pendek sehingga memudahkan bakteri masuk ke kandung kemih. Kondisi ini biasanya ditangani dengan obat-obatan antibiotik yang diresepkan oleh dokter sesuai dengan penyebab infeksi tersebut.
2. Penyakit Menular Seksual
Terdapat beberapa penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil, baik pada pria maupun wanita, seperti klamidia, herpes kelamin, atau gonore.
Kondisi ini kerap ditularkan melalui aktivitas seksual yang berisiko, misalnya tidak menggunakan pengaman saat berhubungan atau bergonta-ganti pasangan seks.
Cara mengatasi nyeri saat buang air kecil akibat penyakit menular seksual adalah mengonsumsi obat-obatan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Biasanya, dokter akan meresepkan obat untuk klamidia dan gonore sekaligus karena kedua kondisi tersebut sering kali muncul bersamaan.
3. Batu Ginjal
Batu ginjal, terutama yang berukuran besar berpotensi menghalangi urine dan menimbulkan rasa nyeri yang menjalar hingga ke pinggul atau di antara pinggul dan tulang rusuk, sehingga muncul rasa perih ketika buang air kecil. Gejala lain yang menyertai batu ginjal adalah nyeri di perut bawah, dan munculnya darah dalam urine.
Cara mengatasi nyeri saat buang air kecil akibat batu ginjal yang bisa dilakukan di rumah adalah memperbanyak minum air mineral. Jika diperlukan prosedur penunjang, dokter biasanya akan menggunakan ureteroskop untuk melihat kondisi di dalam saluran kandung kemih.
4. Prostatitis
Salah satu penyebab nyeri saat buang air kecil pada pria adalah prostatitis atau radang prostat. Umumnya, gejala yang menyertai prostatitis yaitu munculnya sensasi panas ketika berkemih.
Dalam menangani kasus ini, dokter biasanya memberikan obat-obatan kepada penderitanya, seperti obat pereda nyeri, obat antibiotik, obat laksatif bila terasa nyeri saat BAB, dan obat penghambat alfa jika kesulitan buang air kecil.
5. Uropati Obstruktif
Uropati obstruktif adalah kondisi ketika urine tidak dapat mengalir melalui ureter karena salurannya terjadi penyempitan atau terhambat sesuatu.
Kondisi ini biasanya dipicu oleh penyakit lainnya, seperti kista ovarium, kanker usus, batu ginjal, atau tumor di rongga panggul.
Pengobatan uropati obstruktif bertujuan untuk menghilangkan benda yang menyumbat ureter atau massa yang menekan ureter dengan melakukan operasi atau prosedur lainnya, tergantung kondisi yang mendasarinya. Urine akan kembali mengalir dengan normal ketika penyumbatan pada ureter berhasil dihilangkan.
6. Kista Ovarium
Salah satu kemungkinan penyebab nyeri saat buang air kecil pada wanita adalah kista ovarium. Selain rasa nyeri, kondisi ini dapat menimbulkan gejala nyeri saat menstruasi, nyeri payudara, dan perdarahan hebat dari vagina.
Selain itu, kista ovarium bisa memberikan tekanan pada kandung kemih sehingga memicu anyang-anyangan.Pada beberapa kasus, kista ovarium dapat dihilangkan dengan hanya melakukan operasi pengangkatan kista (kistektomi).
Namun, tak menutup kemungkinan kista perlu diangkat bersamaan dengan ovariumnya (ooforektomi). Prosedur pembedahan ini biasanya menggunakan metode bedah invasif minimal (laparoskopi).
7. Infeksi Jamur
Nyeri saat buang air kecil disertai dengan sensasi terbakar dan gatal di area kelamin mungkin saja disebabkan oleh infeksi jamur.
Kondisi ini terjadi ketika alat kelamin terinfeksi oleh jamur candida. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi obat antijamur sesuai anjuran dokter.
Infeksi jamur dapat dicegah dengan menjaga kebersihan alat kelamin, terutama pada wanita, karena lebih berisiko.
Hindari membersihkan vagina dari belakang ke depan. Sebaliknya, bersihkan vagina mulai depan ke belakang. Selain itu, jaga vagina tetap kering.
Itulah informasi mengenai penyebab nyeri saat buang air kecil yang perlu Anda waspadai. Apabila Anda merasakan gejala yang tidak biasa ketika sedang berkemih, segera kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat dari dokter kami.
Untuk penanganan lebih lanjut terhadap gangguan urologi, Anda dapat mengunjungi Siloam Hospitals Asri yang telah dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih untuk memberikan layanan bedah terkait gangguan prostat, tumor urothelium, batu ginjal, ataupun keluhan urologi lainnya.