7 Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Dan Gejalanya – Salah satu penyakit yang banyak terjadi di Indonesia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Meski beberapa penyakit akibat bakteri tergolong ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, sejumlah infeksi bakteri lainnya membutuhkan penanganan medis dengan segera karena dapat termasuk ke dalam kondisi serius. Bahkan, sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri merupakan penyakit menular yang perlu diwaspadai.
Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk mengenali tanda-tanda penyakit akibat bakteri sebagai langkah deteksi dini. Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Penyakit-Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri
Bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti disentri, tuberkulosis, pneumonia, sepsis, tifus, diare, dan tetanus. Berikut penjelasan dari masing-masing penyakit.
1. Disentri Basiler
Disentri basiler adalah gangguan pencernaan akibat infeksi bakteri Shigella, E.coli, atau Salmonella pada usus. Disentri basiler biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam, mual, muntah, kram perut, serta diare yang disertai lendir atau darah.
Disentri basiler merupakan penyakit menular yang dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang kurang terjaga kebersihannya. Penyakit ini sering kali ditemukan pada anak-anak, terutama di negara berkembang, negara tropis, dan subtropis.
Apabila tidak segera ditangani, disentri dapat menyebabkan komplikasi, seperti dehidrasi berat, abses pada organ hati, kejang, hingga kematian.
2. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini bersifat menular dan dapat menyebar melalui droplet atau percikan ludah dari orang yang terinfeksi. Beberapa gejala yang muncul akibat tuberkulosis di antaranya sesak napas, batuk lebih dari dua minggu yang dapat disertai darah, hingga nyeri dada.
3. Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia yang menyerang saluran pernapasan bawah. Kondisi ini menyebabkan area paru-paru dipenuhi oleh cairan, lendir, atau nanah sehingga mengakibatkan penderitanya mengalami kesulitan untuk bernapas. Pneumonia biasanya ditandai dengan demam tinggi, batuk, sesak napas, berkeringat, penurunan nafsu makan, detak jantung terasa cepat, hingga menggigil.
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, namun seseorang dengan kondisi berikut berisiko lebih tinggi mengalami pneumonia, yaitu berusia di bawah 2 tahun, perokok aktif, lansia, memiliki riwayat asma, gagal jantung, dan penyakit kronis lainnya.
4. Sepsis
Sepsis merupakan penyakit yang terjadi ketika sistem imun tubuh merespon secara tak terkendali terhadap infeksi bakteri. Akibatnya, zat antibodi yang dilepaskan dalam aliran darah untuk melawan infeksi justru akan menyebabkan peradangan. Jika sudah parah, sepsis dapat menyebabkan syok septik atau gangguan fungsi organ yang berisiko menyebabkan kematian.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama bayi baru lahir dan bayi prematur karena daya tahan tubuhnya belum optimal.
Beberapa gejala sepsis pada bayi yang perlu diwaspadai adalah muntah, penurunan nafsu makan atau minum ASI, demam, timbul ruam kemerahan, hingga kesulitan bernapas.
5. Tifus
Tifus atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut dapat menginfeksi penderita melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Penyakit ini sering ditemukan di negara berkembang, terutama di daerah atau lingkungan dengan sanitasi yang kurang memadai.
Meski dapat menyerang siapa saja, namun penyakit ini berisiko lebih tinggi dialami oleh seseorang dengan kondisi berikut:
- Berusia di bawah 10 tahun.
- Daya tahan tubuh lemah.
- Tidak menjaga kebersihan.
- Menggunakan alat makan yang sama dengan penderita tifus.
Sementara itu, sejumlah gejala yang dialami oleh penderita biasanya berupa nyeri perut, demam, mual, muntah, diare, nyeri otot, pusing, dan sebagainya.
6. Diare
Diare juga merupakan salah satu contoh penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella dan E.colli. Diare termasuk dalam gangguan pencernaan yang biasanya ditandai dengan peningkatan frekuensi BAB, perubahan bentuk feses menjadi cair, dehidrasi, dan nyeri perut.
Tidak hanya pada orang dewasa, diare juga dapat menyerang anak-anak termasuk bayi. Meski umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, diare tetap perlu diwaspadai untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Untuk menghindari diare, Anda disarankan untuk selalu menerapkan pola hidup bersih, seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah dari toilet, membatasi konsumsi makanan penyebab diare, serta menyimpan makanan di tempat tertutup.
7. Tetanus
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, misalnya sayatan pisau atau paku, dan berkembang menjadi bakteri yang menghasilkan racun berbahaya yang disebut tetanospasmin.
Tetanospasmin itulah yang berperan besar menyebabkan kerusakan sistem saraf yang mengontrol otot (neuron motorik), sehingga penderitanya mengalami kejang otot dan kekakuan pada bagian tubuh yang terluka.
Beberapa gejala umum dari tetanus adalah kekakuan di otot leher dan rahang, demam dan berkeringat, perubahan tekanan darah dan detak jantung, kesulitan menelan, hingga kejang. Kondisi ini perlu ditangani dengan segera untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti gangguan sistem saraf hingga kematian.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang menyerupai kondisi di atas, jangan ragu untuk mengonsultasikannya dengan dokter Siloam Hospitals terdekat agar mendapatkan penanganan secara tepat.