7 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Hati Anda

7 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Hati Anda

7 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Hati Anda – Hati merupakan organ tubuh manusia yang sangat berfungsi sekali untuk kehidupan manusia. Selain itu juga hati atau (liver) merupakan organ vital sekaligus organ paling besar di dalam tubuh kita.

Bila terdapat gangguan pada hati, kadang terdapat nyeri pada bagian tersebut. Agar tidak terjadi, ketahui bagaimana cara menjaga kesehatan hati! Selain itu juga hati juga wajib di jaga, berikut merupakan salah satu dari beberapa cara mudah menjaga kesehatan hati anda sebagai berikut : 

Cara menjaga kesehatan organ hati

Organ hati punya lebih dari 100 fungsi dalam mengatur keseimbangan tubuh. Kemampuan hati untuk multitasking membuat organ ini termasuk organ yang paling sibuk dalam tubuh selain otak, jantung dan ginjal.  Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan hati. Banyak penyakit hati yang dapat dicegah dengan langkah yang mudah. Apa saja yang dapat Anda lakukan? 

1. Vaksinasi sejak dini

Hepatitis, jenis peradangan hati, dapat dicegah dengan pemberian vaksin sejak dini. Vaksin hepatitis B diberikan sejak bayi lahir dan dilakukan dalam beberapa tahap, begitu pun vaksin hepatitis A yang berfungsi mencegah terjangkit penyakit tersebut. Maka dari itu, vaksin hepatitis itu penting. Bawalah bayi dan anak Anda ke dokter atau sarana kesehatan setempat seperti Posyandu untuk mendapatkan vaksinasi secara teratur.

2. Minum air yang banyak

Air membantu menghilangkan racun dan membantu kelancaran proses penyerapan terhadap nutrisi penting. Meminum air dalam jumlah yang diperlukan juga dapat membantu menghilangkan efek samping selama pengobatan atau terapi. Demi hati yang lebih sehat, Anda juga sebaiknya tidak minum berlebihan, apalagi jika memiliki masalah hati. Apabila Anda sudah mengalami sirosis yaitu hati yang mengalami pengerutan, Anda disarankan untuk mengurangi minum air agar tubuh Anda tidak mengandung terlalu banyak cairan.

3. Makan makanan bergizi

Pengaturan makanan, baik secara jenis dan jumlah yang tepat, dapat membantu hati untuk mengatur lalu lintas metabolisme dengan baik. Selain itu, pola makan sehat yang mengurangi asupan lemak membantu meringankan kerja hati. Fatty liver atau perlemakan hati terjadi karena kita tidak mengatur jumlah lemak dan karbohidrat yang kita makan.

4. Hindari alkohol

Alkohol dapat menyebabkan pengerutan hati atau sirosis. Dalam jangka panjang, alkohol juga dapat menyebabkan kanker hati. Oleh sebab itu, hindari konsumsi alkohol demi kesehatan hati kita.

5. Hati-hati dalam mengonsumsi obat

Seperti yang telah dibahas di atas, hati berfungsi untuk mengubah zat obat menjadi aktif atau netral. Banyak obat yang dijual bebas yang dapat menjadi racun bagi hati bila dikonsumsi berlebihan dan tanpa aturan yang jelas. Untuk menjaga kesehatan hati, hati-hatilah dalam memilih obat atau suplemen. Hal tersebut akan memperberat hingga merusak kerja hati. Oleh sebab itu, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda, sebelum memulai terapi atau mengonsumsi suplemen tertentu.

6. Hindari zat beracun

Anda bisa saja terpapar zat beracun saat melakukan aktivitas tertentu seperti membersihkan rumah. Pasalnya, beberapa produk pembersih dan aerosol mengandung bahan kimia yang berbahaya. Bila Anda harus menggunakannya, pastikan ruangan yang sedang dibersihkan berventilasi dan jangan lupa gunakan masker.

7. Lakukan hubungan seks yang aman

Jangan salah, penyakit hepatitis B juga bisa menular lewat hubungan seksual. Terutama bila Anda atau pasangan belum divaksin, melakukannya tanpa pengaman, dan sering bergonta-ganti pasangan. Maka dari itu, gunakanlah pengaman agar terhindar dari risiko penularan penyakit ini. Begitulah berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan hati Anda. Jangan ragu untuk segera periksa ke dokter bila Anda mulai merasakan keluhan di sekitar hati.

9 Gejala Sakit Liver yang Perlu Diwaspadai

Organ hati atau liver berfungsi mencerna makanan dan membersihkan tubuh dari zat beracun. Bila kerusakan hati terjadi, tanda-tandanya tentu dapat mengganggu kesehatan. Lantas, apa saja gejala sakit liver?

Gejala umum dari sakit liver

Umumnya, penyakit liver, terutama pada tahap awal, tidak menunjukkan tanda dan gejala yang kentara. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kerusakan hati bisa ditandai dengan kondisi tertentu.  Berikut ini sejumlah ciri-ciri penyakit liver yang perlu Anda waspadai. Pasalnya, semakin cepat gangguan fungsi hati ditangani, semakin besar peluang kesembuhan yang dimiliki. 

1. Penyakit kuning

Salah satu gejala umum dari sakit liver yaitu penyakit kuning atau jaundice. Penyakit kuning merupakan kondisi ketika selaput mata dan kulit menjadi berwarna kuning. Hal ini terjadi ketika kadar pigmen empedu (bilirubin) meningkat drastis dalam darah.  Kadar bilirubin yang tinggi dapat dipicu oleh peradangan, masalah pada sel hati, hingga penyumbatan saluran empedu.

Selain itu, penyakit kuning juga bisa disebabkan oleh kerusakan sel darah merah dan hal ini cenderung terjadi pada bayi yang baru lahir. Itu sebabnya, penyakit kuning sering menjadi ciri-ciri sakit liver yang pertama dan terkadang menjadi satu-satunya tanda dari penyakit ini. 

2. Nyeri perut bagian atas

Ada banyak penyakit yang dapat memicu rasa sakit pada bagian atas, salah satunya penyakit liver. Nyeri perut bagian atas merupakan gejala yang paling sering dialami oleh pasien sakit liver karena letak organ hati yang berada di sekitar area tersebut. Meski tidak terlalu sering memicu rasa sakit, ada beberapa jenis penyakit liver yang menjadi dalang dari nyeri perut ini, yakni: 

  • abses, nanah yang berkumpul di sekitar hati memicu rasa sakit, 
  • penyakit hepatitis dan memicu rasa sakit pada perut bagian atas, 
  • hepatitis alkoholik akibat konsumsi alkohol terlalu banyak merusak hati dan menyebabkan rasa sakit, dan
  • pembesaran hati akibat kanker yang dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman pada perut. 

Bila rasa sakit pada perut disertai dengan menguningnya kulit dan selaput mata, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

3. Kelelahan

Kelelahan merupakan gejala umum yang sering dialami oleh pasien sakit liver, terutama penyakit hepatitis, baik akibat dari virus maupun konsumsi berlebihan. Namun, rasa lelah yang dialami tidak bisa menjadi pertanda tingkat keparahan dari penyakit hati.  Hal ini dikarenakan gejala penyakit hati ini tidak dialami oleh semua orang. Beberapa pasien penyakit liver mungkin sangat merasa lelah, sedangkan lainnya tidak merasakan hal yang sama.  Selain itu, kelelahan bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, seperti anemia dan pola makan buruk. Hal ini membuat dokter sulit menentukan apakah kelelahan yang dialami disebabkan oleh penyakit hati atau masalah kesehatan lainnya.

4. Perut bengkak

Beberapa dari Anda mungkin merasa bahwa perut yang bengkak atau bunci disebabkan oleh terlalu banyak makan. Faktanya, perut yang bengkak bisa menjadi salah satu ciri-ciri dari penyakit liver.  Hal ini dikarenakan perut bengkak dapat disebabkan oleh asites. Kondisi asites  yaitu penumpukan cairan pada rongga perut akibat kebocoran cairan dari hati dan usus. Kondisi ini sering menjadi gejala penyakit liver dan dapat memicu perut bengkak. Selain itu, perut bengkak juga terkadang menyebabkan rasa nyeri dan sesak napas. Namun, perlu diingat bahwa kondisi juga bisa menjadi salah satu tanda-tanda dari masalah kesehatan lainnya, sehingga tidak bisa selalu disebabkan oleh sakit liver.

5. Warna urine berubah menjadi gelap

Bila Anda menjumpai warna urine berubah menjadi gelap atau kecoklatan, ada kemungkinan hal tersebut adalah gejala dari sakit liver. Mengapa demikian?  Perubahan warna urine menjadi gelap sering terjadi akibat adanya bilirubin atau mioglobin pada urine.  Bilirubin senyawa yang memecah hemoglobin dan senyawa lainnya. Umumnya, hati akan mencerna bilirubin dan mengirimkannya ke saluran empedu. Dari saluran empedu, bilirubin akan masuk ke usus kecil atau disimpan di kantong empedu. 

Bila hati mengalami peradangan, rusak, atau saluran empedu tersumbat, bilirubin tidak dapat keluar dari hati. Akibatnya, kadar bilirubin dalam darah pun meningkat dan keluar dari ginjal.  Itu sebabnya, orang yang mengalami hepatitis atau sirosis sering ditandai dengan warna urine yang gelap. 

6. Wasir atau ambeien

Gejala penyakit liver lainnya yang perlu Anda waspadai yaitu wasir (ambeien). Pasalnya, pasien sirosis hati berisiko mengalami wasir. Hal ini dapat terjadi karena sirosis hati menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah di dalam rektum atau varises.  Pembuluh darah yang membengkak ini dapat terjadi tanpa sembelit dan bisa memicu perdarahan, serta komplikasi lainnya.  Selain itu, penumpukan cairan pada perut atau asites juga bisa meningkatkan risiko wasir. Pasalnya, cairan berlebih di perut yang menyebabkan perut bengkak dapat menekan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan aliran darah terganggu. 

7. Warna BAB pucat

Sama seperti urine, perubahan warna feses menjadi pucat juga disebabkan oleh bilirubin. Pada saat hati melepaskan bilirubin ke feses, BAB Anda umumnya akan berwarna coklat. Bila feses berwarna tanah liat atau pucat, ada kemungkinan Anda mengalami infeksi pada hati yang disebabkan oleh produksi empedu atau aliran empedu keluar.

Selain itu, orang yang mengalami sakit kuning juga sering ditandai dengan warna BAB yang pucat.  Gejala sakit liver ini mungkin disebabkan oleh penumpukan zat kimia empedu di dalam tubuh. Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya yang berhubungan dengan penyakit liver yang dapat mengubah warna BAB, seperti:  

  • sirosis bilier primer,
  • hepatitis alkoholik, dan
  • virus hepatitis. 

8. Mudah memar

Bagi Anda yang sering mendapati kulitnya terdapat memar-memar meski tidak pernah jatuh, mungkin perlu berhati-hati. Pasalnya, mudah memar juga bisa menjadi salah satu tanda-tanda dari penyakit liver akibat konsumsi alkohol berlebihan. Penyalahgunaan alkohol merupakan faktor risiko utama dari penyakit hati, seperti sirosis.

Pada saat kerusakan hati berkembang, hati mungkin akan berhenti memproduksi protein yang membantu proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah yang terganggu bisa membuat Anda mudah memar yang juga bisa disertai dengan kondisi lainnya, seperti:

  • rasa gatal pada kulit, 
  • kelelahan, 
  • kaki bengkak, hingga
  • penyakit kuning.

9. Ciri-ciri kerusakan hati lainnya

Selain gejala sakit liver yang telah disebutkan di atas, ada beberapa kondisi yang juga bisa menjadi pertanda kerusakan hati, seperti: 

  • nafsu makan menurun, 
  • mual dan muntah, 
  • kulit pucat, 
  • anemia, 
  • mudah bingung, hingga
  • diare. 

Bila Anda mengalami salah satu atau lebih gejala yang telah disebutkan, dan tidak kunjung mereda, segera periksakan diri ke dokter.  Semakin cepat Anda mendapatkan penanganan, semakin besar peluang kesembuhan yang dimiliki. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko gagal hati permanen yang mungkin membutuhkan pengobatan seumur hidup.

Scroll to Top