6 Rudal Canggih Iran yang Menggemparkan, Nomor Terakhir Baru Diperkenalkan

6 Rudal Canggih Iran yang Menggemparkan, Nomor Terakhir Baru Diperkenalkan – Terdapat cukup banyak rudah canggih Iran yang memiliki kemampuan mumpuni dan ditakuti musuhnya. Salah satunya adalah Fattah, sebuah rudal hipersonik yang baru diperkenalkan ke publik beberapa waktu lalu.

Melihat statusnya, tidak dipungkiri Iran merupakan salah satu kekuatan militer yang disegani negara negara lain. Negara dikawasan Timur Tengah ini memang dikenal memiliki banyak persenjataan mengerikan, termasuk deretan rudal canggihnya. Berikut di antaranya.

Rudal Canggih Iran yang Ditakuti Musuhnya

1. Fateh 313

Fateh 313 adalah salah satu rudal balistik jarak pendek yang dimiliki Iran. Dalam riwayatnya, rudal ini menjadi versi upgrade dari Fateh 110 yang sebelumnya dimiliki Teheran.

Mengutip Missile Threat Fateh 313 pertama kali diluncurkan saat peringatan Hari industri pertahanan 2015. Secara desain, rudal ini memiliki kemiripan dengan pendahulunya.

Adapun peningkatan yang dilakukan termasuk pada pengurangan bobot peluncuran, hingga performanya. Fateh-313 dirancang untuk memiliki jangkauan yang lebih luas dari Fateh-110, yakni mencapai 500 km. Dalam riwayat operasinya, Fateh-313 dikabarkan pernah terjun langsung saat Iran berkonflik dengan Amerika Serikat tahun 2020 lalu. 2. Qiam-1

Dikembangkan dari Shahab-2, rudal Iran ini memiliki panjang 11,5 meter dan bobot 6.155 kg saat diluncurkan. Sebagai rudal balistik jarak pendek, performa Qiam-1 dilaporkan bisa mencapai jarak 700 hingga 800 km. Melihat ke belakang, Qiam-1 diluncurkan tahun 2010. Namun, penggunaan operasional pertamanya dilakukan pada Juni 2017. Saat itu, Iran menyerang kelompok ekstremis di Suriah.

3. Sejjil

Sejjil merupakan jenis rudal balistik jarak menengah yang dimiliki Iran. Mengutip Missile Threat, pengembangan rudal ini telah dilakukan sejak tahun 1990-an. Setelah sekian lama perancangannya, Sejjil pertama kali diluncurkan sebagai uji coba pada tahun 2008. Melihat spesifikasinya, rudal Iran ini memiliki bobot peluncuran mencapai 23.600 kg Performa dari Sejjil diklaim bisa membawa muatan hingga 700 kg pada jangkauan mencapai 2.000 kilometer. Dalam perkembangannya, seri terbaru dari rudal ini juga terus dikembangkan sampai sekarang.

4. Shahab-3

Pengembangan Shahab-3 menjadi akuisisi sukses Iran dalam perancangan rudal balistik jarak menengah. Jangkauan lebih jauhnya ini memberinya kemampuan untuk mengancam sasaran seperti Israel yang berada di luar perbatasan langsungnya. Terkait performanya, rudal balistik dengan panjang antara 15,6 meter dan 16,58 meter ini diklaim bisa mencapai jangkauan 800-1.300 kilometer. Sejak Juli 2003, Shahab-3 telah digunakan secara operasional oleh Iran sampai sekarang, namun disertai juga dengan berbagai peningkatan dan pembaruan yang lebih canggih.

5. Khorramshahr

Berikutnya ada Khorramshahr. Uji coba pertamanya dilakukan Januari 2017 dan ditampilkan secara terbuka pada parade militer September 2017 di Teheran.

6. Fattah

Berbeda dengan rudal Iran di atas, Khorramshahr masih dalam tahap pengembangan, sehingga belum digunakan secara operasional. Meski demikian, melihat bocoran spesifikasi yang dimiliki, besar kemungkinan rudal ini untuk menjadi andalan Iran di kemudian hari. Memiliki panjang 13 meter dan berat peluncuran sekitar 19.000-26.000 kg, pejabat Iran menyebut Khorramshahr mampu mencapai jangkauan 2.000 kilometer.

Terbaru, Iran baru saja memperkenalkan rudal hipersonik pertama yang dibuat dalam negeri. Bernama Fattah, rudal ini digadang-gadang memiliki kemampuan mumpuni dan nantinya akan menjadi andalan Teheran. Fattah disebutkan bisa mencapai jangkauan hingga 1.400 kilometer dan kecepatan Mach 14 (15.000/jam). Dengan bekal tersebut, rudal hipersonik Iran ini memiliki kemampuan manuver yang tinggi, sehingga diharapkan mampu mengelabui sistem pertahanan udara musuh.

Iran dikabarkan memamerkan rudal balistik jarak pendek terbarunya, Minggu (9/2/2020). Rudal bernama Raad-500, diklaim pasukan Garda Revolusi Iran, sebagai rudal canggih generasi baru dengan bahan yang lebih ringan dan non baja.

Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, Iran terus mengambangkan kedirgantaraannya. “(Iran mengembangkan) teknologi baru yang membuat rudal lebih murah, lebih ringan, lebih cepat dan lebih tepat,” katanya sebagaimana dikutip dari AFP.

Raad adalah generasi terbaru yang memiliki berat setengah dari rudal Fateh 110 (rudal Iran sebelumnya) tetapi jangkauannya bisa hingga 200 km. Fateh sendiri sebelumnya dipamerkan tahun 2002. Generasi paling baru dari rudal ini bisa menjangkau lokasi hingga 300 km.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa pemerintahan Iran harus meningkatkan kekuatan militernya guna mengantisipasi perang.

Dalam pertemuan dengan para komandan tertinggi Angkatan Udara Iran, Sabtu (8/2/2020), Ayatollah juga menolak sanksi AS terhadap Iran dan menyebutnya sebagai “tindakan kriminal”.

“Kita harus kuat untuk mencegah perang [negara lain] melawan negeri ini. Menjadi lemah akan mendorong musuh kita untuk menyerang Iran,” tegas Ayatollah, mengutip pernyataan resmi kantor berita IRNA, dikutip Reuters.

Negara Republik Islam itu telah berjanji untuk meningkatkan kekuatan militernya meskipun ada tekanan dari negara-negara Barat untuk membatasi kemampuan militer Iran. Termasuk program rudal balistiknya.

Sebagaimana diketahui, Iran bersitegang dengan AS awal Januari lalu. Bahkan aksi saling balas serangan diluncurkan.

Ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat sejak 2018 ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari pakta perjanjian penghentian program nuklir 2015 antara Iran dan sejumlah negara kekuatan dunia. Di mana Iran menerima pembatasan untuk program nuklirnya dengan imbalan AS mencabut sanksi ekonomi.

Tapi pada Mei 2019, Reuters memberitakan Iran berhenti menjalankan sebagian persyaratan dalam pakta 2015. Ini dilakukan sebagai bentuk protes atas tekanan AS yang menarik diri dari perjanjian itu pada Mei 2018 dan kembali menjatuhkan sanksi ekonomi.

Sanksi yang dimaksud adalah embargo pembelian minyak dari Iran.

“Sejak revolusi, tujuan mereka adalah menghentikan kami dari memiliki militer yang kuat dan angkatan udara yang kuat, tetapi lihat kami sekarang. Kami bahkan [mampu] membangun pesawat. Kami telah mengubah tekanan, menjadi peluang, “kata Ayatollah, dikutip dari kanal TV pemerintah.

Scroll to Top