6 Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kanan & Cara Mengatasinya – Sakit atau nyeri punggung adalah gangguan kesehatan yang di tandai dengan rasa sakit atau nyeri pada bagian belakang tubuh, mulai dari bagian bawah leher belakang hingga tulang ekor.
Kondisi ini bisa di alami oleh siapa saja namun lebih sering terjadi pada orang dewasa seiring dengan bertambahnya usia. Berikut salah satu dari beberapa Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kanan & Cara Mengatasinya sebagai berikut :
Apa itu Nyeri Punggung?
Nyeri punggung merupakan kondisi medis yang ditandai dengan sensasi pegal, nyeri, dan kaku pada bagian belakang tubuh. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis yaitu akut dan kronis. Sakit punggung akut biasanya terjadi secara tiba-tiba dan hanya berlangsung selama beberapa minggu.
Sedangkan sakit punggung kronis muncul secara perlahan dan berlangsung lebih dari 3 bulan. Nyeri punggung umumnya bukan masalah serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga perlu ditangani dengan tepat.
Penyebab Nyeri Punggung
Nyeri pada punggung bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cedera, arthritis, osteoporosis, hingga gangguan postur tubuh. Berikut penjelasannya:
1. Cedera Otot atau Tulang Belakang
Penyebab nyeri pada punggung yang paling sering terjadi adalah cedera otot atau tulang belakang. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti terkena hantaman benda tumpul, mengangkat beban berat berlebih, atau tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga.
2. Osteoarthritis
Nyeri pada punggung, terutama di bagian bawah, juga bisa terjadi karena radang sendi atau osteoarthritis. Osteoarthritis dapat merusak tulang rawan yang berperan sebagai bantalan sendi dalam tubuh, termasuk sendi tulang belakang.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, osteoarthritis berisiko menyebabkan tulang belakang saling bersinggungan satu sama lain, sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri pada punggung terutama saat bergerak.
3. Osteoporosis
Pengeroposan tulang (osteoporosis) adalah penurunan kepadatan tulang yang menyebabkan tulang keropos mudah retak dan patah. Osteoporosis yang terjadi di tulang belakang akan menimbulkan rasa nyeri dan menusuk pada punggung. Selain itu, osteoporosis juga dapat mengakibatkan postur tubuh menjadi membungkuk (kifosis).
4. Gangguan Postur Tubuh
Penyebab nyeri punggung yang kerap terjadi pada anak-anak dan remaja adalah gangguan postur tubuh. Gangguan postur tubuh dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu lordosis, kifosis, dan skoliosis. Berikut penjelasannya:
- Lordosis: gangguan postur tubuh yang terjadi karena tulang belakang bagian bawah (lumbar) melengkung ke depan secara berlebihan.
- Kifosis: merupakan kelainan tulang belakang yang ditandai dengan punggung bagian atas melengkung ke belakang.
- Skoliosis: gangguan postur tubuh berupa tulang belakang melengkung ke samping menyerupai huruf C atau S.
Faktor Risiko Nyeri Punggung
Nyeri punggung dapat dialami oleh siapa saja. Namun, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit punggung, di antaranya:
- Usia. Risiko sakit punggung dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena faktor degeneratif.
- Jarang melakukan aktivitas fisik yang menyebabkan otot-otot tubuh, termasuk otot punggung kaku dan menegang.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
- Stres berlebih.
- Menderita penyakit tertentu, seperti osteoarthritis atau kanker pada area punggung.
- Mengangkat beban berlebih.
Gejala Nyeri Punggung
Gejala nyeri pada punggung berbeda-beda, tergantung dari tingkat keparahannya. Namun, sejumlah gejala nyeri punggung yang paling umum terjadi adalah:
- Sensasi terbakar dan nyeri yang menusuk pada punggung.
- Otot punggung terasa kaku dan kejang.
- Nyeri semakin terasa saat sedang bergerak.
Pada beberapa kasus, sakit punggung dapat disertai dengan gejala yang lebih serius. Anda disarankan untuk segera menghubungi dokter apabila mengalami beberapa gejala berikut:
- Demam tinggi.
- Tangan, kaki, atau dada mati rasa.
- Gangguan perkemihan.
Cara Mengatasi Nyeri Punggung
Sebenarnya, untuk mengatasi pinggang kanan sakit, Anda perlu menyesuaikan dengan penyebab dan seberapa buruk kondisi nyeri pinggang yang dialami. Jika kondisi sakit pinggang tergolong ringan, Anda bisa mengatasinya dengan melakukan cara sederhana di rumah atau memperbaiki gaya hidup. Berikut ini adalah beberapa caranya:
1. Membatasi beban bawaan
Pinggang kanan sakit sering terjadi karena membawa beban bawaan yang berat. Jika perlu membawa barang dalam jumlah banyak, Anda lebih disarankan memakai ransel yang bisa ditopang pada kedua bahu dibandingkan tas yang dibawa di satu pundak saja.
2. Menjaga postur tubuh
Seseorang yang tidak menjaga postur tubuh juga lebih berisiko mengalami pinggang kanan sakit. Oleh karena itu, biasakan untuk duduk dan berdiri dengan punggung tegak dan berpijak pada dua kaki secara seimbang.
Selain itu, penggunaan sepatu hak tinggi juga dapat meningkatkan risiko pinggang kanan sakit. Jadi, Anda disarankan untuk menggunakannya bila diperlukan saja atau mengganti sepatu hak tinggi dengan hak yang lebih rendah.
3. Menghindari duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama dalam posisi yang sama turut menyebabkan pinggang kanan sakit. Oleh karena itu, bergantilah posisi setidaknya tiap 30 menit agar tidak mengalami ketegangan otot. Lebih baik lagi jika Anda menggunakan bantal punggung atau melakukan peregangan di sela-sela aktivitas Anda.
4. Mencoba olahraga yoga
Yoga bisa meringankan gejala pinggang kanan sakit dan memperkuat otot-otot di sekitar pingang bila dilakukan secara teratur. Namun, jika masih pemula, Anda disarankan melakukan yoga dengan bantuan instruktur untuk mencegah risiko terjadinya cedera.
5. Melakukan pijat dan akupunktur
Selain yoga, Anda juga bisa melakukan pijat atau akupuntur di area pinggang yang sakit. Pijat dapat mengatasi pinggang kanan sakit, terlebih jika dikombinasikan dengan rutin melakukan peregangan tubuh.
Namun, perlu diperhatikan, jika Anda ingin melakukan pijat atau akupuntur untuk sakit pinggang, disarankan melakukan dengan ahlinya. Ahli yang dimaksud adalah ahli fisioterapis untuk pijat dan dokter spesialis akupuntur untuk melakukan terapi akupuntur.
6. Berhenti merokok
Menurut penelitian, merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pengeroposan tulang atau osteoporosis sehingga menimbulkan berbagai keluhan persendian, salah satunya sakit pinggang atau punggung bagian bawah.
Oleh karena itu, jika Anda rutin merokok dan sering mengalami pinggang kanan sakit, Anda bisa mulai mengurangi atau bahkan berhenti merokok sambil menerapkan pola hidup sehat.
7. Menjaga berat badan ideal
Menurunkan berat badan dan menjaga berat badan tetap ideal perlu dilakukan guna mengurangi risiko sakit pinggang dan ketegangan pada otot di sekitarnya.
Hal ini karena pinggang kanan sakit bisa terjadi karena berat badan berlebih yang memberikan tekanan lebih besar pada tulang belakang, sehingga Anda menjadi rentan merasakan nyeri pinggang.
8. Konsumsi obat pereda nyeri
Jika pinggang kanan sakit dirasa sangat mengganggu, Anda dapat mengonsumsi obat pereda rasa sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk bantu meredakan nyeri. Selain konsumsi obat,
Anda juga bisa menggunakan obat pereda nyeri oles yang mengandung methyl salisilat dan capsaicin. Kedua kandungan tersebut bermanfaat untuk mengurangi ketegangan dan nyeri otot, sehingga bisa untuk mengatasi sakit pinggang.
Agar lebih aman, Anda perlu mengonsumsi atau menggunakannya sesuai petunjuk penggunaan yang ada di kemasan atau anjuran dokter. Di samping cara-cara di atas,
Anda juga bisa melakukan olahraga ringan untuk mengatasi pinggang kanan sakit, misalnya berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Namun, jangan berlebihan ketika berolahraga, sebab hal itu justru berisiko menimbulkan cedera yang dapat memperparah sakit pinggang.
Pada kasus tertentu, nyeri di pinggang kanan bisa saja menjadi tanda penyakit yang lebih serius, seperti batu ginjal, infeksi ginjal, batu empedu, radang panggul, atau masalah tulang belakang. Namun, penyakit-penyakit itu biasanya tidak hanya menimbulkan sakit pinggang, tetapi juga bisa disertai gejala lain.
Beberapa gejala yang dimaksud meliputi nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, urine tidak bisa keluar atau justru keluar sendiri tanpa terkontrol, nyeri menjalar hingga ke kaki, kaki tidak bisa digerakkan, demam, diare, atau muntah.