Tidak hanya bisa memberikan manfaat, afterplay dapat dilakukan melalui aktivitas sederhana yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan emosional dan fisik Anda serta pasangan. Kingpro88

Berbagai Manfaat After Play

Berikut ini adalah berbagai manfaat afterplay yang dapat dirasakan Anda dan pasangan:

1. Meningkatkan ikatan emosional

Afterplay bukan hanya meningkatkan kedekatan secara fisik, tetapi juga emosional. Berciuman, berpelukan, atau berdiskusi setelah berhubungan seks diketahui dapat meningkatkan kemesraan dan rasa sayang terhadap pasangan.

Ini dapat terjadi karena adanya pelepasan hormon dopamin, serotonin, dan oksitosin setelah berhubungan seks. Hormon dopamin dan serotonin berfungsi untuk menimbulkan rasa tenang dan bahagia bersama pasangan, sedangkan oksitosin dapat menimbulkan kepedulian, empati. dan rasa percaya terhadap pasangan.

2. Mengurangi risiko post-sex blues

Hubungan seks seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi kedua belah pihak. Namun, untuk beberapa kasus, emosi yang muncul bisa berupa peraasan sedih, malu, kecewa, atau bahkan gelisah. Kondisi ini disebut juga post-sex blues atau postcoital dysphoria.

Dengan berpelukan, berciuman, atau bertukar pujian setelah bercinta dapat mengurangi perasaan negatif ini.

3. Membuat tidur lebih nyenyak

Afterplay juga dapat membuat tidur lebih nyenyak, karena adanya pelepasan hormon oksitosin yang berkaitan dengan kualitas tidur.

Afterplay juga dapat menurunkan tingkat hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh, sehingga Anda dan pasangan bisa merasa lebih tenang dan tidur nyenak.

4. Menghilangkan stres

Berpelukan atau berciuman setelah bercinta juga bisa membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin yang dapat menenangkan dan meredakan stres. Oksitosin juga berperan menimbulkan rasa empati dan kesetiaan, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya Anda dan pasangan.

5. Meningkatkan kepuasan seksual

Sebuah penelitian menyatakan bahwa berpelukan, berciuman, atau aktivitas apa pun yang melibatkan sentuhan fisik saat afterplay bisa berpengaruh pada kepuasan seksual.

Hal ini berkaitan dengan adanya perasaan dipahami dan dicintai, sehingga membuat pasangan ingin lebih sering berhubungan seksual.

Berbagai Ide Aktivitas Afterplay Bersama Pasangan

Berbagai aktivitas setelah bercinta dapat Anda lakukan bersama pasangan, misalnya berpelukan, berciuman, atau berpegangan tangan. Selain itu, ada berbagai ide aktivitas afterplay yang juga bisa Anda lakukan bersama pasangan, yaitu:

Pillow talk

Pillow talk dapat berupa pujian atau percakapan intim yang umumnya dilakukan setelah berhubungan seks, misalnya “Kamu suka sama posisi yang baru kita coba?” atau “Aku suka dengan apa yang kamu lakukan tadi.”

Percakapan tersebut bisa membuat Anda dan pasangan lebih terbuka, meningkatkan rasa cinta dan kepuasan seksual, bahkan menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri Anda dan pasangan.

Mandi bersama

Mandi bersama setelah bercinta dapat meningkatkan keintiman Anda dan pasangan. Saat mandi, Anda dan pasangan bisa saling membersihkan diri serta memberikan sentuhan dan pijatan lembut.

Tidak hanya meningkatkan ikatan emosional antara Anda dan pasangan, mandi bersama juga dapat menurunkan risiko terkena infeksi saluran kemih.

Makan

Tahukah Anda bahwa berhubungan seksual dapat membakar kalori? Meski tidak sebanyak saat melakukan olahraga intensitas sedang, tetapi jumlah kalori yang dibakar cukup banyak, yaitu 3,5 kalori per menit. Tidak heran jika setelah berhubungan seks Anda dan pasangan merasa lapar.

Untuk mengembalikan energi dan kalori yang hilang, makan bisa menjadi pilihan kegiatan afterplay dengan pasangan.

Selain kegiatan di atas, Anda dan pasangan juga bisa berkreasi menciptakan kegiatan afterplay lainnya, seperti menonton film atau mendengarkan musik santai sambil menyalakan aromaterapi.

Oleh karena itu, komunikasikan dengan pasangan tentang kegiatan afterplay sesuai kebutuhan fisik dan emosi Anda.

Nah, itulah manfaat dan ide kegiatan afterplay agar aktivitas seksual lebih menyenangkan.

Jika Anda justru murung dan sedih setelah berhubungan seks, tidak ada salahnya lho untuk mendiskusikannya dengan pasangan.

Apabila diperlukan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater.