5 Bukti Jabar Makin Go Digital, Kaya Teknologi Pelayanan Publik!

5 Bukti Jabar Makin Go Digital, Kaya Teknologi Pelayanan Publik! – Di era serba digital seperti sekarang ini, teknologi pelayanan publik sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk mewujudkan #JabarJuara di bidang teknologi digital.

Dimasa kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil, Jawa Barat banyak menyebet penghargaan di bidang teknologi dan inovasi digital. Dalam acara YPO Leaders Talk Series : Upclose and Personal With Ridwan Kamil di St Regis Hotel Jakarta, 8 Febuari 2023, Kang Emil mengatakan bahwa transformasi digital telah membawa dampak positif bagi keberlangsungan hidup masyarakat di Jabar.

Pemprov Jabar juga banyak mengembangkan teknologi untuk memberikan inovasi kepada masyarakat. Penasaran apa saja itu? Yuk, simak berikut ini!

1. Perpustakaan digital

Pada tahun 2021, Pemprov Jabar melaporkan bahwa keberadaan perpustakaan digital atau e-library di Jawa Barat kian meningkat. Pada tahun 2020, Jawa Barat hanya memiliki 22 e-library, sementara di tahun 2021 jumlahnya meningkat menjadi 32. Selain itu, berdasarkan data dari Open Data–Ekosistem Data Jabar, jumlah anggota perpustakaan umum digital juga mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2019 hingga 2021.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa Jawa Barat semakin go digital di masa kepemimpinan Ridwan Kamil. Keberadaan Pojok Baca Digital (Pocadi) yang tersebar di beberapa wilayah Jabar juga membuat Jawa Barat semakin mumpuni dalam mendukung transformasi digital di bidang perpustakaan.

Dengan akses internet, masyarakat Jabar dapat menjelajahi koleksi digital. Mulai dari buku-buku fiksi, nonfiksi, jurnal ilmiah, majalah, hingga berbagai materi pendidikan lainnya dengan mudah.

2. Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital

Pada Desember 2023, Pemprov Jabar resmi meluncurkan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital yang pertama di Indonesia. Dilansir Jabarprovgoid, MPP Digital bertujuan untuk menggenjot pelayanan publik sekaligus menstimulus kabupaten/kota yang belum memiliki MPP meski fisik sekalipun.

Dengan MPP Digital, masyarakat bisa mengakses MPP kabupaten/kota yang sudah tersedia layanannya melalui situs MPP Digital Pemprov Jabar. Mengusung konsep metaverse, masyarakat bisa mendapatkan banyak informasi dan menikmati pelayanan publik seolah-olah datang langsung ke kantor.

Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa MPP Digital memiliki beberapa keuntungan. Layanan bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat tanpa batasan jarak dan waktu, pelayanan lebih efisien dan cepat, serta biaya pengelolaan yang lebih murah daripada MPP secara fisik. Di tahun 2023, Pemprov Jabar optimis seluruh kabupaten/kota bisa mulai menerapkan layanan MPP Digital secara menyeluruh.

3. Kurikulum bisnis digital

Di awal tahun 2022, Pemprov Jabar meluncurkan kelas perdana kurikulum bisnis digital bagi siswa SMK Jawa Barat di SMK Negeri 1 Bogor. Program pelatihan kelas bisnis digital ini menyasar 260 sekolah kejuruan yang ada di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26.321 siswa mengikuti pelatihan selama 12 bulan.

Tak hanya melibatkan siswa, program pelatihan bisnis digital juga menggaet para guru untuk mengikuti training of trainer. Dalam menjalankan program ini, Pemprov Jabar menggandeng e-commerce sebagai mitra pelatihan bisnis digital.

Ridwan Kamil berharap kurikulum bisnis digital bisa menciptakan generasi penerus yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan tantangan global. Dengan begitu, lulusan SMK siap memasuki dunia kerja.

4. Luncurkan tujuh aplikasi layanan kepegawaian

Optimis mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) #JabarJuara di era revolusi digital, Ridwan Kamil meluncurkan tujuh aplikasi penyedia layanan kepegawaian. Mulai dari e-Kartu, e-Pensiun, e-Pangkat, e-Mutasi, e-KGB, e-Fungsional, hingga e-Cuti.

Dilansir Bekasikabgoid, tujuh aplikasi tersebut diluncurkan guna meningkatkan performa birokrasi Pemda Provinsi Jawa Barat. Diketahui, ketujuh aplikasi baru itu melengkapi 26 aplikasi digital lain yang menunjang kerja ASN.

Kang Emil optimis bahwa aplikasi penyedia layanan kepegawaian ASN di Jabar akan semakin mendorong Jawa Barat sebagai provinsi digital terbaik di Indonesia. Hal ini lantaran sebelumnya sudah terbukti 26 aplikasi lama telah mengantarkan Jabar sebagai pemerintah daerah terbaik dalam anugerah meritokrasi oleh Kemenpan RB.

5. Smart Drop Box

Pemprov Jabar juga mengajak perusahaan-perusahaan swasta di Jawa Barat untuk turut mengembangkan teknologi menjadi alat-alat yang berguna. Salah satunya, yakni tempat sampah digital yang disebut Smart Drop Box. Alat tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life), PT Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia), dan Sistem Online Manajemen Sampah (SMASH).

Adapun sistem kerja Smart Drop Box sendiri yakni memanfaatkan sistem scanning melalui aplikasi di smartphone. Nantinya, sampah yang telah dibuang ke tempat sampah digital akan di-scan terlebih dahulu.

Lalu, teknologi canggih yang ada dalam Smart Drop Box akan mendeteksi jenis dan berat sampah. Jika sudah, akan muncul nilai nominal rupiah yang didapatkan si pembuang sampah secara otomatis di layar smartphone.

Tak bisa dimungkiri, upaya Pemprov Jabar dalam mewujudkan #JabarJuara di bidang teknologi dan inovasi digital cukup signifikan. Hal itu terbukti dari banyaknya penghargaan yang didapat. Salah satunya Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Digital Service (JDS) sebagai Unit Pelaksana Teknis Pengelola Layanan Digital, Data, dan Informasi Geospasial (UPTD PLDDIG) berhasil meraih penghargaan internasional di sektor teknologi pada ajang GO SMART AWARD 2023 di Taipei, Taiwan. Dalam ajang penghargaan tersebut, Jabar masuk ke dalam posisi 5 besar, lebih unggul dari Jepang dan Amerika.

Scroll to Top