4 Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

4 Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

4 Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja – Pada tahun 2023 saat ini media sosial semakin lebih canggih dan juga berkembang luas dengan berbagai variasi yang dapat di gunakan para kalangan manusia dari berbagai penjuru seperti indonesia salah satunya.

Indonesia merupakan salah satu negera yang sangat terkenal dengan paling banyak menggunakan berbagai jenis media sosial yang telah ada dan juga masuk kedalam negera indonesia. Selain itu media sosial juga tidak hanya di gunakan oleh orang dewasa saja melainkan juga dapat di gunakan oleh remaja.

Tidak hanya itu saja dengan adanya media sosial dari berbagai variasi membantu para penggguna lebih mudah untuk berkomunikasi serta hal lainnya. Selain sangat bergunakan sekali untuk komunikasi media sosial juga dapat menimbulkan dampak buruk sekali bagi mental remaja yang telah menggunakannya. Berikut salah saru dari beberapa dari Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja sebagai berikut :

Pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja

Sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari masa kini, penggunaan media sosial (medsos) hampir tidak bisa dihindari. Namun, sudah banyak penelitian yang membuktikan adanya pengaruh negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja.  Berikut beberapa dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja.

1. Mengalami gangguan mental

Dilansir dari Mayo Clinic, sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan kepada 12.000 remaja berusia antara 13—16 tahun menunjukkan fenomena mengenai dampak media sosial. Berdasarkan penelitian tersebut penggunaan media sosial lebih dari 3 kali sehari bisa menimbulkan pengaruh negatif pada mental dan kesehatan anak secara keseluruhan.

Pada penelitian lainnya yang juga dilakukan pada tahun 2019, dari 6.500 anak berusia 12—15 tahun, diketahui bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari 3 jam sehari berisiko lebih tinggi mengalami gangguan psikologis. Sementara itu, dari penelitian pada tahun 2016 yang dilakukan pada 450 remaja, menggunakan media sosial terlalu sering atau hingga malam hari bisa menimbulkan gangguan kesehatan, seperti:

  • depresi,
  • gangguan kecemasan, dan
  • rasa sedih yang berlebih saat tidak bisa menggunakan media sosial.

Selain lama waktu penggunaan, tujuan menggunakan media sosial juga bisa menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan mental para remaja. Di tahun 2015, sebuah studi menemukan bahwa remaja yang menggunakan sosisal media untuk membandingkan dirinya sendiri atau mencari saran dari pengguna lainnya lebih rentan mengalami gejala depresi.

2. Menurunkan kepuasan diri

Dari penelitian di tahun 2013, remaja yang menggunakan media sosial secara pasif, yaitu hanya melihat konten-konten orang lain, diketahui mengalami penurunan kepuasan terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya, remaja yang berinteraksi secara aktif di media sosial atau memposting kontennya sendiri tidak mengalami hal tersebut.

Pada penelitian sebelumnya, mahasiswa yang menggunakan facebook awalnya membuat mereka merasa lebih senang dibandingkan sebelumnya. Namun, setelah menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman dan keluarga, mereka justru merasa menggunakan media sosial semakin tidak menyenangkan.

3. Menjadi korban bullying

Tingkat penggunaan media sosial yang lebih tinggi juga meningkatkan risiko remaja menjadi korban tindak kriminal. Para remaja umumnya masih ceroboh dan impulsif, sehingga berisiko lebih tinggi membagikan hal-hal yang terlalu personal atau pribadi.

Sementara tindakan kriminal, seperti cyber-bullying, penyebaran rumor atau hoaks, hingga tekanan dari orang lain marak terjadi di media sosial. Jika dilihat oleh orang yang salah, konten yang ia bagikan di media sosial bisa membuat anak lebih berisiko mengalami hal-hal tersebut.

4. Menyebabkan gangguan tidur

Pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja juga bisa berdampak pada kualitas tidur para remaja. Dirangkum dari berbagai penelitian, analisis para ilmuwan menunjukkan adanya korelasi kuat (hubungan, bukan penyebab) antara penggunaan media sosial dan gangguan tidur pada remaja.

Remaja yang menghabiskan waktu untuk berinteraksi di dunia maya hampir setiap saat berisiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia. Peneliti belum berhasil mengetahui apa yang menjadi penyebab timbulnya hubungan ini.

Namun, kegiatan dalam bermedia sosial diduga bisa memicu gairah emosional, kognitif, dan fisiologis otak, sehingga membuat para remaja merasa segar hingga melupakan tidur. Sementara itu, beberapa remaja justru sudah mengalami kesulitan tidur sehingga memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan menggunakan medsos sampai bisa kembali tidur.

Kalaupun tidak termasuk di antara dua golongan di atas, menjadi pengguna pasif hanya dengan melihat media sosial tetap bisa mengganggu jam biologis tubuh akibat cahaya biru (blue light) yang terpancar dari gadget.

Saat menghabiskan waktu untuk main HP sebelum tidur, pancaran sinar terang dari ponsel meniru sifat cahaya alami matahari. Akibatnya, jam biologis tubuh menganggap cahaya ini sebagai sinyal bahwa hari masih pagi sehingga produksi melatonin yang mengatur pola tidur jadi terganggu.

Tak selamanya media sosial punya dampak negatif

Seperti dua sisi mata uang, pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja tidak selalu berupa dampak negatif, tetapi juga positif. Menjadi pengguna aktif dalam berbagai platform media sosial bisa memberikan pengaruh positif pada kesehatan mental remaja, yang meliputi berikut ini.

  • Merasa terlibat dalam bermasyarakat.
  • Tidak merasa sendirian.
  • Memperluas lingkungan pertemanan.
  • Lebih mudah mencari dukungan dari orang lain,
  • Lebih bebas mengekspresikan diri.
  • Mengetahui kabar yang lebih luas dan terkini.
  • Memiliki harapan baru.

Pada akhirnya, baik-buruknya dampak media sosial pada tumbuh kembang remaja akan bervariasi pada setiap orang. Ini kembali lagi kepada pentingnya menemukan keseimbangan yang sehat dalam berinteraksi di dunia maya dan dunia nyata.

Scroll to Top