3 Produk Teknologi Berakhir Gagal – Pernahkan kamu dengar kalau perusahaan ternama juga pernah memperoduksi sebuah produk gagal? Alasannya bisa jadi produk yang dibuat terkadang sulit digunakan atau harganya yang terlalu mahal di pasaran sehingga mengakibatkan sedikit peminat.
Sedangkan industri teknologi selalu meningkat dan berkembang dengan beberapa perusahaan besar. Merilis produk teknologi baru hampir setiap tahunnya. Sementara banyak yang berhasil dan digunakan oleh banyak orang hingga kini tidak sedikit juga yang berakhir tidak di terima dengan tangan terbuka oleh konsumen dan akhirnya gagal serta dilupakan. Berikut adalah 3 produk teknologi yang berakhir gagal, apa saja itu? Berikut ulasannya.
1. Google Smart Glasses
Ketika dirilis pada 2012, google smart glasses ini di prediksikan akan membawa perubahan besar dalam industri teknologi. Google smart glasses adalah sebuah kacamata canggih dengan sistem operasi android yang menawarkan akses ke internet, peta, kamera, dan masih banyak lagi. Namun karena harga jual yang terlalu tinggi kala itu sekitar 1500 US dollars atau 20 jutaan rupiah. Teknologi ini membuat kurang diminati oleh masyarakat. Ketidakjelasan tujuan dan pengembangan teknologi ini juga membuat harapan dimasyarakat jatuh.
2. BlackBerry
Pada masanya hand phone blackberry menjadikan simbol dan pionir dari smart phone berkelas, namun karena kurangnya inovasi dan pengembangan blackberry gagal mempertahankan masa jayanya itu. Munculnya android yang menawarkan berbagai macam inovasi baru pun membuat blackberry kini ditinggalkan para penggunanya.
3. 3D Televisi
Kesuksesan bioskop yang menawarkan sensasi 3D membawa banyak produsen mencoba menerapkannya ke televisi buatan mereka. Teknologi ini menggabungkan kemampuan layar dan kacamata khusus untuk memberikan sensasi 3D. Namun karena faktor kenyamanan dan kurangnya peminat televisi 3D pun kini jarang ditemui.
Industri teknologi selalu meningkat dan berkembang dengan beberapa perusahaan besar seperti Google, Amazon dan Microsoft, merilis produk teknologi baru hampir setiap tahunnya. Sementara banyak yang berhasil dan digunakan oleh banyak orang hingga kini, tidak sedikit yang berakhir tidak diterima dengan tangan terbuka oleh konsumen dan akhirnya gagal serta dilupakan. Baiklah tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut 7 produk teknologi paling gagal di abad ke 21.
Ketika diumumkan pada April 2012 silam, banyak yang mengira jika Google Glass bakal menjadi game-changer di industri teknologi. Google Glass sendiri dideskripsikan sebagai kacamata canggih bertenaga Android yang menawarkan akses ke internet, peta, kalender, kamera dan banyak lagi.
Namun sayang, karena harga yang tinggi (di kisaran US$1,500) serta ketidakjelasan akan tujuan dan bagaimana kacamata pintar itu bisa menggantikan smartphone, Google Glass pun akhirnya diabaikan dengan penjualan yang jauh apa yang diekspektasikan.
2. MoviePass
Singkatnya, MoviePass memungkinkan penggunanya untuk menonton film di bioskop setiap hari menggunakan sistem langganan per bulan yang murah. Sementara itu terlihat seperti sesuatu yang sangat menguntungkan bagi para pengguna atau penonton, hal sebaliknya justru dirasakan oleh pengelola bioskop seperti AMC yang menilai MoviePass malah merugikan mereka. Karena kerja sama yang berakhir “mandek” dengan beberapa pengelola bioskop, MoviePass akhirnya mulai kehilangan penggunanya dan pada September 2019 kemarin, resmi tutup.
3. Quibi
Masih dari salah satu produk teknologi yang berkaitan dengan industri hiburan, sama seperti MoviePass, Quibi juga gagal di pasaran dan berakhir “mati”. Bagi yang asing, Quibi merupakan layanan streaming untuk perangkat mobile yang menyediakan beragam konten video berdurasi pendek di kisaran 7 menit.
Quibi pertama kali dirilis pada April 2020 lalu. Namun karena masalah operasional yang tidak kunjung usai dan jumlah penonton yang bahkan tidak mendekati ekspektasi awal, Quibi akhirnya dimatikan setelah “hidup” kurang lebih hanya enam bulan.
4. Amazon Fire Phone
Amazon Fire Phone sangat menjanjikan ketika pertama kali diumumkan pada Juni 2014 silam. Dengan Amazon yang disukai oleh banyak orang, mudah bagi Fire Phone untuk dengan cepat menarik minat calon pengguna. Namun sayang, inovasi yang mereka janjikan justru menjadi bumerang untuk mereka sendiri.
Fire Phone dikritik karena inovasi yang diusung seperti UI 3D dianggap tak lebih dari sekadar gimmick dan aplikasi yang dimiliki tidak sebanyak yang ada di Android maupun iOS. Setelah 1 tahun dirilis, Fire Phone akhirnya berhenti diproduksi pada Agustus 2015.
5. Google+
Dari sekian banyaknya perusahaan teknologi, Google mungkin jadi salah satu yang paling familier dengan yang namanya produk gagal. Selain Google Glass, Google juga produk gagal lain yaitu Google+ – platform jejaring sosial yang pertama mereka luncurkan pada tahun 2011 silam.
Sederhananya, Google+ gagal karena Google tidak begitu mengerti akan kebutuhan pengguna, terlebih dengan adanya kompetitor lain seperti Facebook. Selain itu, pada tahun 2018, diketahui jika lebih dari 50 juta data pengguna bocor. Akhirnya pada April 2019, Google+ resmi dimatikan.
6. Puls
Puls merupakan smartwatch dengan slot kartu SIM yang dirancang untuk bisa menggantikan smartphone. Niat tersebut tentu tidak berjalan mulus karena layar Puls yang kecil membuatnya sulit untuk digunakan melakukan hal-hal yang mudah dilakukan di smartphone seperti mengetik.
Di samping itu, fungsi utama Puls juga terbilang tidak berguna. Puls dibuat untuk bisa mengetahui mood penggunanya hanya melalui suara. Sayangnya, fitur identifikasi mood itu kurang matang dan tidak selamanya berhasil. Jika itu masih kurang, Puls juga punya daya tahan baterai buruk, mudah panas dan tidak nyaman digunakan.
7. Windows 8
Microsoft terbilang sedang bereksperimen ketika meluncurkan Windows 8 pada tahun 2012 silam. Bagaimana tidak? Windows 8 justru membuang salah satu bagian terbaik dari UI Windows 7 yaitu Start Menu dan menggantikannya dengan Live Tiles untuk menampilkan daftar aplikasi dalam desain persegi dengan ragam warna.
Karena desain UI yang kurang familier, Windows 8 akhirnya tidak disukai oleh banyak orang. Tidak ingin berlama-lama, Microsoft akhirnya merilis Windows versi baru pada tahun 2015 yaitu Windows 10 yang kembali membawa Start Menu.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa produk teknologi paling gagal dari abad ke-21. Dari beberapa produk teknologi di atas, dapat disimpulkan bahwa gimmick tidak perlu, modifikasi terlalu berlebihan dan fitur tidak jelas menjadi beberapa dari banyaknya alasan mengapa produk yang diharapkan menjadi “hero” berakhir sebagai “zero”.