12 Reaksi Lucu Netizen atas Kontroversi Teknologi Garis Gawang di Laga Aston Villa Vs Sheffield United – Premier League akhirnya bergulir setelah terhenti 100 hari akibat pandemi virus corona. Duel Aston Villa melawan Sheffield United di Villa Park, Kamis (18/6/2020) dini hari WIB menjadi laga “pemubuka”.
Kejadian kontroversi langsung menjadi dalam pertandingan tersebut. Jika pada beberapa pertandingan sebelum pandemi virus corona, VAR menjadi sumber kontroversi Premier League, pada pertandingan kali ini, teknologi garis gawang menjadi sorotan.
Melansir Give Me Sport, Kamis (18/6/2020), pada menit ke-38, penjaga gawang Aston Villa, Orjan Nyland, tertangkap karena menangkap bola di dalam gawang. Namun, kejadian tersebut tidak dianggap gol sebab arloji yang berada ditangan wasit michael Oliver tidak berdengung.
Biasanya, arloji di tangan wasit Premier League akan berdengung jika bola secara penuh melewati garis gawang.
Pihak Premier League telah melakukan klarifikasi bahkan teknologi tersebut tak mendapat sinyal dari beberapa titik yang disebar. Tujuh kamera yang telah dipasang terhalang oleh kerumunan yang berisi penjaga gawang, bek dan penyerang lawan.
Pernyataan itu dianggap konyol lantaran teknologi ini telah digunakan lebih dari 9.000 pertandingan Premier League.
Kejadian tersebut lantas menjadi perbincangan panas di media sosial. Bahkan kata kunci ‘goal line technology’ menjadi trending topic.
Berikut Bola.com merangkum cuitan netizen terkait kontroversi teknologi garis gawang tersebut di pertandingan pembuka Premier League.
1. Teknologi Garis Gawang Mati
2. Premier League Telah Kembali
3. Cairan Anti-Teknologi Garis Gawang
4. Nunggu Klarifikasi Ah
5. Mungkin Teknologi Garis Gawang Masih Dikarantina
6. Pakai Gak Ya?
7. Baru 3 Bulan, Sekali Pakai Rusak
8. Tiga Bulan Tidak Dipakai Langsung Eror
9. Selamat Datang Lagi, Premier League
10. Aston Villa Tak Menyalakan Teknologi Garis Gawang
11. Percuma
12. Terlalu SIbuk Sama Urusan Protokol Kesehatan
Pertandingan Liga Inggris antara Aston Villa vs Sheffield United, Kamis (18/06/20) dini hari WIB, mengundang ejekan dari netizen karena insiden gagalnya teknologi garis gawang.
Laga Aston Villa vs Sheffield United merupakan pertandingan perdana Liga Inggris sejak ditangguhkan selama sekitar tiga bulan akibat pandemi corona.
Tak pelak, duel yang berlangsung di Villa Park tersebut mendapat banyak sorotan kendati berlabel duel antara tim papan tengah melawan penghuni zona degradasi klasemen sementara Liga Inggris.
Baru kembali digulirkan, Liga Inggris langsung menyajikan momen kontroversial. Sheffield United selaku tim tamu semestinya bisa mencetak gol pertama pada menit ke-43.
Pemain Aston Villa, Orjan Nyland, menceploskan bola ke gawangnya sendiri. Kiper tuan rumah menangkapnya, tapi dari tayangan terlihat jelas bahwa bola sudah bergulir lewati garis gawang.
Akan tetapi, wasit Michael Oliver, yang dalam posisi sulit untuk menilai momen tersebut, kemudian memutuskan tidak mengesahkannya. Hal ini dikarenakan teknologi garis gawang (goal-line technology) di Villa Park gagal berfungsi.
Alhasil, insiden memalukan itu jadi bulan-bulanan di sosial media. Pihak Aston Villa bahkan bingung berkomentar, menyadari bahwa mereka semestinya kemasukan.
Akun Odds Bible mencela dengan kicauan bahwa Liga Inggris tengah social distancing dengan goal-line technology.
Akun Twitter @gopolang6 mencibir serupa, yakni goal-line technology masih mengisolasi diri terhadap Liga Inggris.
Sementara itu, pertandingan Liga Inggris antara Aston Villa vs Sheffield United berakhir imbang 0-0, sehingga kedua tim harus puas dengan satu angka.
Laga Aston Villa kontra Sheffield United di Villa Park pada Kamis (18/6) dini hari wib membuka comeback Premier League di masa pandemi. Namun sebuah kontroversi mengiringi pertandingan tersebut.
Kontroversi yang dimaksud adalah lalainya teknologi garis gawang mengesahkan gol Sheffield United. Padahal dari tayangan ulang jelas terlihat bola sudah meleawati garis gawang.
Insiden yang dimaksud terjadi pada menit ke-43 saat Sheffield mendapat hadiah tendangan bebas di sisi kiri serangan mereka. Oliver Nordwood melepaskan bola lambung ke kotak penalti sehingga menghasilkan kemelut.
Bola akhirnya bisa ditangkap kiper Villa, Orjan Nyland. Namun ia sempat terdorong ke dalam gawang karena berbenturan dengan rekannya, Keinan Davis.
Para pemain Sheffield langsung mengangkat tangan sebagai isyarat bola telah melewati garis gawang. Namun itu tak direspons positif oleh wasit yabg bertugas, Michael Oliver.
Oliver tidak mengesahkan gol tersebut. Ia beralasan jam yang dikenakan sebagai penanda bola sudah melewati garis gawang tak berbunyi.
Insiden tersebut dengan cepat menjadi perhatian publik. Banyak ejekan melalui media sosial ditujukan kepada Premier League akibat hal ini.
Hawk Eye selaku perusahaan penyedia teknologi garis gawang akhirnya pasang badan. Mereka mengaku bertanggung jawab dan membeberkan penyebab hal ini terjadi.
“Pada babak pertama pertandingan Aston Villa vs Sheffield United di Villa Park, ada insiden garis gawang di mana bola dibawa melewati garis oleh kiper aston villa bernomor punggung 25, Nyland. Petugas pertandingan tidak menerima sinyal ke arloji atau earpiece sesuai protokol Sistem Keputusan Gol (Goal Decision System),” bunyi pernyataan resmi Hawk Eye.
“Tujuh kamera yang terletak di tribun di sekitar area gawang secara signifikan terhalang oleh penjaga gawang, bek, dan tiang gawang. Tingkat oklusi ini belum pernah terlihat sebelumnya dalam lebih dari 9.000 pertandingan yang menggunakan sistem Teknologi Garis gawang yang dioperasikan Hawk Eye.”
Sebelumnya, beredar kabar bahwa perangkat pertandingan yang bertugas lupa mengaktifkan teknologi garis gawang. Namun pernyataan Hawk Eye tersebut membantah anggapan tersebut.
“Sistem sudah diuji dan terbukti berfungsi sebelum dimulainya pertandingan sesuai dengan IFAB Laws of the Game dan dikonfirmasi oleh pejabat pertandingan bahwa seluruh sistem tetap berfungsi. Hawk-Eye tanpa ragu meminta maaf kepada Premier League, sheffield United, dan semua orang yang terkena dampak insiden ini,” tutup pernyataan tersebut.