12 Minuman & Makanan Yang Dapat Menghasilkan Gas Berlebih – Asupan makanan merupakan hal yang penting sekali di perhatikan unutk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Salah satu jenis makanan yang perlu di perhatikan asupannya adalah makanan yang menghasilkan gas tinggi, seperti bawah bombai, brokoli, kubis, kembang kol, jamur , susu, keju, dan kacang – kacangan.
Pada dasarnya, makanan tersebut mengandung berbagai macam nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, ada baiknya untuk membatasi konsumsi makanan yang menghasilkan gas ini agar tidak menyebabkan perut kembung, sering sendawa, kentut bau busuk, atau gangguan pencernaan lainnya.
Daftar Minuman dan Makanan yang Menghasilkan Gas
Terdapat beragam jenis minuman dan makanan yang bisa menghasilkan gas tinggi, di antaranya adalah susu, jamur, bawang bombai, biji-bijian utuh, sayuran jenis cruciferous, pemanis buatan, serta makanan berlemak. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Susu dan Produk Olahannya
Susu dan produk olahannya, seperti keju, yogurt, dan es krim mengandung gula alami bernama laktosa yang dapat menghasilkan gas di dalam saluran pencernaan. Bagi penderita intoleransi laktosa, konsumsi produk olahan susu tersebut dapat menyebabkan penumpukan laktosa di dalam usus sehingga bisa meningkatkan produksi gas serta memicu perut kembung.
2. Bawang Bombai
Bawang bombai menjadi salah satu jenis makanan yang menghasilkan gas tinggi berikutnya. Pasalnya, bawang bombai memiliki kandungan gula alami bernama fruktosa yang dapat menghasilkan gas berlebih saat dicerna oleh bakteri dalam usus.
3. Biji-bijian Utuh
Biji-bijian utuh, seperti gandum dan oatmeal, merupakan jenis makanan yang dapat menyebabkan peningkatan gas dalam perut terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Pasalnya, biji-bijian utuh ini memiliki kandungan pati, serat, dan rafinosa yang berkontribusi pada peningkatan produksi gas saat dicerna oleh usus besar.
Selain itu, kandungan gluten di dalam biji-bijian utuh juga dapat memicu produksi gas berlebih apabila dikonsumsi oleh seseorang yang sensitif dengan senyawa tersebut.
4. Buah-buahan
Makanan penghasil gas selanjutnya adalah buah-buahan, seperti pir, pisang, dan apel. Buah-buahan tersebut memiliki kandungan gula alami sorbitol atau serat alami yang dapat memicu produksi gas berlebih di dalam tubuh.
Kendati demikian, Anda tetap dianjurkan untuk mengonsumsi buah-buahan dengan porsi sewajarnya untuk membantu meningkatkan imun tubuh.
5. Sayuran Jenis Cruciferous
Salah satu jenis makanan yang dapat menghasilkan gas berlebih adalah sayuran jenis cruciferous, seperti brokoli, kubis, kembang kol, dan asparagus. Sayuran tersebut diketahui memiliki kandungan serat dan rafinosa yang dapat memengaruhi produksi gas di dalam pencernaan.
Meski dapat meningkatkan produksi gas di dalam pencernaan, sayuran ini tergolong sebagai makanan tinggi serat sehingga baik untuk kesehatan pencernaan selama dikonsumsi dalam batas yang wajar.
6. Makanan dan Minuman yang Mengandung Pemanis Buatan
Pemanis buatan, seperti sorbitol dan manitol, merupakan bahan yang sering kali digunakan untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman olahan. Namun, konsumsi pemanis buatan ini perlu dibatasi karena dapat menghasilkan gas berlebih di dalam usus yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman.
7. Kacang-kacangan
Gula rafinosa merupakan salah satu kandungan di dalam kacang-kacangan yang dapat memicu peningkatan produksi gas di dalam pencernaan. Hal ini dikarenakan gula rafinosa cenderung sulit dicerna dan akan diolah oleh bakteri yang dapat menghasilkan berbagai macam gas, seperti karbon dioksida, hidrogen, dan metana.
8. Makanan Berlemak
Makanan berlemak tinggi, seperti gorengan dan daging berlemak, dapat memperlambat proses pencernaan yang membuat makanan tersebut berada di dalam saluran cerna dalam kurun waktu lama. Akibatnya, produksi gas di dalam pencernaan akan meningkat sehingga berisiko menyebabkan perut kembung dan sering kentut.
9. Jamur
Terdapat beberapa jenis jamur yang aman dan baik dikonsumsi oleh manusia, di antaranya adalah jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kancing. Jamur-jamur tersebut mengandung gula alami yang cenderung sulit dicerna oleh usus halus.
Karena itu, kandungan gula alami dari jamur akan masuk ke dalam usus besar dan diolah oleh bakteri sehingga menghasilkan gas berlebih.
Kendati demikian, konsumsi jamur ini masih tergolong aman dan baik untuk kesehatan tubuh selama tidak berlebihan.
10. Minuman Bersoda
Minuman bersoda atau yang disebut juga sebagai minuman berkarbonasi merupakan jenis minuman yang mengandung gas karbondioksida sehingga menghasilkan buih atau soda.
Selain itu, minuman bersoda yang dijual bebas di pasaran biasanya mengandung sorbitol dan fruktosa yang berkontribusi pada kelebihan gas di dalam pencernaan.
11. Mengunyah Permen Karet
Permen karet bukan makanan yang menghasilkan gas, namun mengunyah permen karet inilah yang dapat menyebabkan peningkatan produksi gas karena menelan banyak udara selama mengunyah.
Selain itu, permen karet juga mengandung pemanis buatan seperti sorbitol, manitol, xylitol yang sulit dicerna oleh tubuh pencernaan.
12. Mengisap Permen Keras
Sama seperti mengunyah permen karet, mengisap permen juga dapat membuat Anda menelan lebih banyak udara. Terlebih lagi, sebagian besar permen menggunakan sorbitol sebagai pemanis buatan yang juga dapat memicu produksi gas berlebih dalam tubuh.
Itu dia sejumlah jenis makanan dan minuman yang menghasilkan gas yang perlu dibatasi asupannya. Selain membatasi konsumsi minuman dan makanan tersebut, Anda juga disarankan untuk memperhatikan asupan makanan sehat yang mengandung gizi seimbang.
Untuk itu, Anda bisa memesan paket Healthy Catering Homecare yang tersedia dalam layanan medical check up Siloam Hospitals. Paket ini telah termasuk menu makan siang dan malam serta konsultasi gratis dengan ahli gizi.
Atau, jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai asupan gizi dan masalah kesehatan lainnya, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter Siloam Hospitals terdekat agar memperoleh saran, diagnosis, serta tindakan medis yang tepat dan sesuai.