12 Cara Mengatasi Kram Perut Secara Alami Dan Medis

12 Cara Mengatasi Kram Perut Secara Alami Dan Medis – Kram perut disebabkan oleh kontraksi otot perut yang terjadi secara berlebihan. Kram perut dapat dialami oleh siapa saja dan tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, ada beberapa cara mengatasi kram perut yang bisa dilakukan guna meredakan gejalanya.

Salah satu cara mengatasi kram perut adalah mengompres perut menggunakan kain rendaman air hangat. Hal ini dapat memberikan efek relaksasi pada otot perut yang mengalami kram. Mari ketahui cara mengatasi kram perut secara alami dan medis lainnya pada ulasan berikut.

Penyebab Kram Perut

Kram perut adalah kondisi di mana perut menegang dan menimbulkan rasa sakit. Kram perut bisa dialami oleh siapa saja. Beberapa hal yang menyebabkan kram perut di antaranya:

• Keracunan makanan.
• Tubuh kekurangan asupan cairan (dehidrasi).
• Nyeri haid.
• Kondisi medis tertentu, seperti irritable bowel syndrome, diare, dan sembelit (konstipasi).
• Infeksi virus pada saluran pencernaan, seperti gastroenteritis.
• Alergi makanan tertentu.
• Kurangnya pemanasan sebelum olahraga.

Cara Mengatasi Kram Perut secara Alami dan Medis

Rasa nyeri dan kram pada perut dapat mengganggu produktivitas penderitanya. Karena itu, kram perut perlu diatasi sesegera mungkin. Apabila kondisinya masih tergolong ringan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kram perut, yaitu:

1. Kompres Hangat

Cara mengatasi kram perut yang cukup mudah dilakukan sendiri adalah dengan menggunakan kompres hangat. Kompres hangat sering kali digunakan untuk mengatasi kram perut akibat nyeri haid. Cara ini mampu memberikan efek relaksasi pada otot perut sehingga rasa nyeri dan kram dapat mereda.

Caranya, basahi kain menggunakan air hangat terlebih dahulu. Setelah itu, letakkan kain tersebut pada area perut yang terasa nyeri dan kram. Pastikan suhu tidak terlalu panas agar tak menimbulkan luka bakar pada kulit.

2. Mengurangi Aktivitas Fisik Berlebih

Anda perlu mengurangi aktivitas fisik serta mencukupi kebutuhan waktu istirahat bila sedang mengalami kram perut. Ini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan pada otot perut sehingga rasa nyerinya dapat terminimalisir.

3. Mengonsumsi Obat yang Diresepkan Dokter

Jika kram perut yang dialami menimbulkan rasa nyeri hebat, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter, khususnya apabila kram perut tersebut disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti irritable bowel syndrome.

Anda dapat menggunakan layanan telekonsultasi dari Siloam Hospitals untuk berdiskusi dengan dokter secara online. Sampaikan segala keluhan yang Anda alami agar dokter dapat memberikan resep obat yang tepat.

4. Minum Teh Herbal Hangat

Salah satu cara mengobati kram perut dengan bahan alami adalah dengan minuman hangat berbahan herbal, seperti rebusan air jahe, kayu manis, cengkeh, chamomile, atau peppermint. Bahan-bahan tersebut diketahui mengandung antioksidan yang bersifat antiradang sehingga dapat mengatasi kram perut.

5. Minum Air Putih yang Cukup

Tubuh yang mengalami dehidrasi juga bisa memicu kram pada perut. Oleh karena itu, selalu cukupi asupan cairan tubuh kurang lebih 2 liter atau 8 gelas air per harinya.

6. Tunda Kebiasaan Mengonsumsi Kafein

Mengonsumsi makanan atau minuman berkafein bisa memperburuk rasa kram pada perut. Ini dikarenakan kafein menjadi senyawa yang bisa memicu otot-otot saluran pencernaan untuk berkontraksi. Maka dari itu, sebaiknya hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein terlebih dahulu apabila sedang mengalami kram perut.

7. Menghindari Makanan yang Memicu Reaksi Alergi

Bila kram perut yang dialami disebabkan oleh alergi makanan, maka Anda perlu menghindari jenis-jenis makanan tersebut. Beberapa jenis makanan yang kerap memicu reaksi alergi pada tubuh dan menyebabkan kram perut adalah susu, kacang-kacangan, telur, ikan, dan udang.

Demikian sederet cara mengatasi kram perut yang bisa Anda coba. Jika telah melakukan cara-cara tersebut namun kram perut tidak kunjung reda, segera konsultasikan dengan dokter Siloam Hospitals agar dapat ditangani secara tepat.