11 Jenis Penyakit Pencernaan Yang Paling Sering Terjadi

11 Jenis Penyakit Pencernaan Yang Paling Sering Terjadi

11 Jenis Penyakit Pencernaan Yang Paling Sering Terjadi – Saat satu organ pencernaan terganggu, sistem pencernaan tentu tidak dapat berjalan dengan semestinya biasanya berkerja. Gangguan sistem pencernaan bisa menghambat penyerapan zat gizi yang di butuhkan oleh tubuh manusia.

Akibatnya, tubub rentan terhadap berbagai jenis penyakit atau tidak dapat menjalakan fungsinya dengan baik seperti biasanya. Mari simak bersama – sama berbagau jenis penyakit penceraan yang peling sering terjadii sebagai berikut : 

Jenis penyakit pada sistem pencernaan manusia

Gangguan pada sistem pencernaan juga dikenal sebagai penyakit gastrointestinal. Pasalnya, berbagai penyakit pada sistem ini dapat menyerang lambung (gastro) serta saluran pencernaan yang terdiri dari usus (intestinal), rektum, hingga anus. Berikut beberapa jenis penyakit yang paling sering menyerang sistem pencernaan Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

1. Diare

Diare adalah gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh banyak faktor. Beberapa penyebab diare yang paling umum di antaranya keracunan makanan, alergi makanan tertentu, atau makan pada saat yang tidak tepat. Anda dikatakan mengalami diare apabila buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tekstur feses yang encer. Gejala diare juga dapat disertai dengan:

  • rasa ingin segera BAB,
  • mual dan/atau muntah,
  • sakit perut melilit, atau
  • perut terasa tidak nyaman.

Diare parah yang tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak. Diare yang parah dapat mengakibatkan demam, turunnya berat badan, hingga feses berdarah.

2. Sembelit (konstipasi)

Frekuensi buang air besar setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa buang air besar setiap hari atau sekali dalam seminggu. Anda bisa dikatakan mengalami sembelit (konstipasi) apabila frekuensi BAB tiba-tiba lebih jarang atau lebih sulit dari biasanya. Sembelit adalah penyakit pada sistem pencernaan yang disebabkan oleh perubahan pola makan atau asupan nutrisi. Faktor-faktor yang kerap menjadi penyebabnya antara lain:

  • terlalu banyak minum susu,
  • kekurangan asupan serat,
  • kekurangan asupan air,
  • kurang aktif bergerak,
  • sedang mengonsumsi obat antasida, atau
  • sedang stres.

Anda bisa mencegah dan mengatasi sembelit dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat, minum air, dan berolahraga.

3. GERD (Gastroesophageal reflux disease)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit pada sistem pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung naik menuju kerongkongan. Jika tidak ditangani, asam lambung yang naik dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam kerongkongan.

Gejala umum GERD meliputi rasa terbakar pada dada (heartburn) terutama pada malam hari atau setelah makan. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko timbulnya GERD yakni obesitas, kehamilan, hernia, dan terhambatnya pengosongan lambung. Gangguan pencernaan ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, makan dalam porsi besar, dan konsumsi aspirin.

4. Gastroenteritis

Gastroenteritis merupakan penyakit infeksi pada sistem pencernaan yang menyerang lambung dan usus. Penyakit ini dikenal juga sebagai flu perut atau muntaber. Semua orang dapat mengalaminya, tapi anak berusia di bawah lima tahun biasanya lebih rentan. Gejala utama gastroenteritis di antaranya diare, demam, sakit perut, dan mual atau muntah.

Penyebab utama flu perut adalah infeksi rotavirus dan norovirus. Selain itu, kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit giardia, serta zat kimia beracun yang terdapat dalam jenis jamur tertentu. Penyakit ini bisa menjadi berbahaya bila pasien mengalami dehidrasi parah karena tidak mendapatkan cukup cairan. Pasien yang menunjukkan ciri-ciri dehidrasi parah harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit.

5. Keracunan makanan

Seseorang dapat mengalami keracunan makanan bila mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroba yang mengeluarkan racun. Mikroba yang sering menyebabkan keracunan makanan di antaranya:

  • E. coli,
  • salmonella,
  • C. botulinum,
  • shigella, dan
  • parasit giardia.

Kontaminasi bukan hanya dapat terjadi selama proses produksi atau pengemasan makanan. Teknik penyimpanan atau pengolahan makanan yang keliru juga sering kali menjadi penyebab seseorang mengalami keracunan. Keracunan makanan ditandai dengan mual, muntah, sakit perut, dan demam. Anda mungkin juga bisa mengalami diare encer atau berdarah, tergantung tingkat keparahan penyakit.

6. Penyakit kantong empedu

Segala macam peradangan, infeksi, penyumbatan, serta pembentukan batu empedu merupakan bagian dari penyakit kantong empedu. Kantong empedu adalah organ penampung cairan empedu yang terletak di bagian bawah hati. Jenis penyakit kantong empedu yang paling umum adalah sebagai berikut.

  • Kolesistitis (peradangan kantong empedu).
  • Pembentukan batu pada kantong atau saluran empedu.
  • Pertumbuhan jaringan pada kantong empedu.
  • Kelainan bawaan lahir pada kantong empedu.
  • Chronic acalculous gallbladder disease (berkurangnya kemampuan gerak kantong empedu untuk mengeluarkan cairan empedu).
  • Primary sclerosing cholangitis (peradangan dan pembentukan jaringan parut pada kantong empedu).

Gejala paling umum dari penyakit sistem pencernaan ini adalah nyeri berkala pada perut sebelah kanan dekat tulang rusuk. Rasa nyeri dapat menjalar hingga punggung belakang atau tulang dada, serta dibarengi mual atau muntah dan penyakit kuning.

7. Penyakit liver

Jenis penyakit pencernaan yang menyerang hati dapat disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol secara berlebihan, hingga faktor genetik. Melansir National Library of Medicine AS, berikut adalah beberapa jenis penyakit liver yang paling umum.

  • Penyakit akibat virus seperti hepatitis A, B, dan C.
  • Penyakit akibat racun atau konsumsi alkohol dan obat-obatan yang berlebihan, misalnya penyakit perlemakan hati.
  • Penyakit liver keturunan, seperti hemokromatosis dan penyakit Wilson.
  • Kanker hati.

Tanda dan gejala umum dari penyakit hati sangat beragam, beberapa yang paling umum meliputi:

  • kulit dan mata yang tampak kekuningan (jaundice),
  • warna urine gelap,
  • warna tinja pucat, menghitam, atau terkontaminasi darah,
  • mengalami kelelahan kronis,
  • mual atau muntah,
  • kulit tubuh cenderung mudah memar.

Seiring waktu, gangguan pada liver bisa menyebabkan luka dan pembentukan jaringan parut (sirosis hati) yang berakibat fatal bila tidak ditangani.

8. Radang usus buntu (apendisitis)

Radang usus buntu atau apendisitis ditandai dengan peradangan pada apendiks alias usus buntu.Hal ini bisa disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja, benda asing, kanker, atau infeksi. Gejala umum dari radang usus buntu meliputi:

  • nyeri di dekat area pusar,
  • mual dan muntah,
  • demam,
  • susah kentut,
  • nyeri saat kencing, dan
  • perut kram.

Apendisitis perlu ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu. Radang usus buntu yang dibiarkan bisa mengarah pada infeksi selaput rongga perut (peritoneum).

Scroll to Top