10 Akibat Makan Pedas Berlebihan, Bisa Menyebabkan Kanker – Jangan terlalu sering dikonsumsi, ini akibat makan pedas Akibat makan pedas terkadang tidak bisa dihindari bagi mereka dengan sistem pencernaan yang sensitif. Makanan pedas menjadi salah satu yang banyak digemari, terutama di Indonesia.
Rasanya belum lengkap jika makan tidak memakai sambal. Makanan pedas terbuat dari beberapa bahan, seperti cabai, lada, saus cabai, minyak cabai atau paprika.
Selain itu banyak akibat yang tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia yang sering mengonsumsi makan yang pedas – pedas. Berikut salah satu dari beberapa Akibat Makan Pedas Berlebihan, Bisa Menyebabkan Kanker sebagai berikut.
1. Obesitas
Dilansir dari Nutra Ingredients, konsumsi makanan pedas menjadi salah satu hal yang meningkatkan risiko obesitas pada seseorang. Hal tersebut dikarenakan, konsumsi makanan pedas dapat memicu peningkatan nafsu makan, khususnya asupan karbohidrat.
Rasa sambal yang pedas dan gurih mampu meningkatkan nafsu makan, karena zat capsaicin dalam cabai meningkatkan hormon endorfin tubuh. Endorfin sendiri merupakan hormon yang membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan.
Peningkatan nafsu makan cenderung meningkatkan porsi nasi yang dimakan seseorang. Bisa dibilang, cabai bukan penyebab langsung obesitas melainkan sebagai penambah nafsu makan.
2. Sakit Perut dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Dilansir dari UChicago Medicine, gangguan gastrointestinal menjadi akibat makan pedas selanjutnya. Gangguan tersebut khususnya pada penderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome. Kandungan capsaicin dalam cabai merupakan salah satu komponen aktif yang menjadi penyebab gangguan pencernaan tersebut.
3. Tumor Lambung dan Tumor Hati
Akibat makan pedas selanjutnya adalah tumor lambung dan tumor hati. Kondisi tersebut terjadi karena kandungan ekstrak cabai.
Dari penelitian yang dilakukan US National Library of Medicine National Institutes of Health pada tikus percobaan, makanan pedas memicu pertumbuhan tumor lambung.
Selain tumor lambung, risiko perkembangan tumor hati tikus percobaan juga meningkat akibat konsumsi ekstrak cabai.
4. Risiko Kanker Kulit
Dilansir dari Jurnal American Association for Cancer Research, peningkatan risiko kanker kulit menjadi akibat makan pedas selanjutnya.
Kandungan capsaicin dalam cabai dinilai memiliki efek karsinogenesis pada kulit. Ketika dikonsumsi terlalu sering dalam jumlah yang tinggi, makanan pedas juga memicu kanker kulit.
5. Maag
Dilansir dari Cleveland Clinic, maag menjadi akibat makan pedas selanjutnya. Jika makanan ini dikonsumsi oleh penderita sakit lambung, risiko sakit maag pun meningkat.
6. Diare
Diare menjadi salah satu akibat makan pedas yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar. Diare tersebut terjadi karena efek panas yang dihasilkan zat capsaicin. Ketika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, memicu sejumlah gejala, seperti mual, muntah, dan diare.
Sejumlah gejala tersebut muncul akibat sistem pencernaan yang terbakar karena iritasi. Iritasi yang terjadi pada sistem pencernaan tersebut juga dapat memicu munculnya rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
7. Menyakiti Mulut
Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan pedas dapat menyakiti mulut karena sensasi panas terbakarnya. Bukan hanya makanan pedas saja, makanan asam, asin, dan keras pun memiliki efek yang sama. Jika mulut mengalami iritasi, kemampuan mulut pun akan mengalami penurunan.
Hal tersebut bukan hanya memicu gangguan saat berbicara saja, tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman saat makan dan minum.
8. Tenggorokan Terbakar
Akibat makan pedas selanjutnya adalah sensasi rasa terbakar pada tenggorokan. Jika hal tersebut dibiarkan begitu saja, masalah atau gangguan menelan tidak dapat dihindari.
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah esofagitis. Jika sudah dialami, penderita akan mengalami kesulitan makan, penurunan berat badan, bahkan kekurangan nutrisi.
Esofagitis ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit saat menelan, rasa perih di dada, mual dan muntah, nyeri ulu hati, asam lambung, serta batuk-batuk
9. Gangguan pada Lidah
Dilansir dari Medical News Today, konsumsi makanan pedas akan memicu rasa nyeri pada lidah. Jika rasa pedas berada dalam intensitas tinggi, penderita bisa saja mengalami mati rasa. Namun, efek mati rasa tersebut umumnya hanya terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam.
10. Penurunan Kognitif Otak
Gangguan fungsi kognitif biasanya akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Hal tersebut bisa dibilang menjadi proses alami seluruh manusia. Namun, konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat meningkatkan risiko tersebut lebih tinggi.
Penurunan kognitif otak seiring dengan bertambahnya usia dikaitkan dengan demensia. Kondisi tersebut ditandai dengan gangguan daya ingat, kesulitan fokus, gangguan komunikasi, lupa menaruh barang yang sebelumnya dipakai, dan salah membuat keputusan.
Jadi, Bolehkah Makan Pedas?
Sebenarnya, konsumsi makanan pedas tidak sepenuhnya memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Sejumlah hal yang disebutkan bisa saja terjadi akibat konsumsi makanan pedas berlebihan.
Jika dikonsumsi sewajarnya, makanan pedas mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin C dan A dalam makanan pedas. Keduanya berperan sebagai antioksidan bagi tubuh.
Selain meningkatkan kekebalan tubuh, makanan pedas dapat mencegah terjadinya pembekuan darah. Kandungan capsaicin dalam makanan pedas terbukti efektif melawan inflamasi yang menjadi pemicu penyakit jantung.
Namun, jika terlalu sering dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, sejumlah akibat makan pedas seperti yang telah disebutkan tidak dapat dihindari.